Jakarta -
Ada anak yang mau makan segala menu yang disajikan, ada yang
picky eater alias pemilih. Nah, pada anak picky eater nggak jarang orang tua memaksa mereka mencicipi makanan yang nggak disukai. Memang sih, tujuannya supaya anak mau mencoba segala jenis makanan. Tapi, cara itu kurang efektif, Bun.
Studi terbaru yang dipublikasi di jurnal Appetite menemukan memaksa anak makan makanan yang mereka nggak sukai nggak berpengaruh pada perilaku makannya. Salah satu peneliti, Julie Lumeng bilang memaksa anak makan makanan yang nggak disukai nggak bikin anak jadi suka makanan tersebut hingga picky eating-nya berkurang.
"Lagipula, dalam studi ini kami menemukan di tahun pertama kehidupan anak, kurva pertumbuhan mereka tetap stabil meski mereka picky atau tidak pada makanan tertentu. Karena nggak efektif memaksa anak yang picky makan makanan tertentu, baiknya lakukan cara lain supaya anak suka makanan tersebut," kata Julie seperti dikutip dari Romper.
Julie merekomendasikan beri anak pilihan. Ingat, satu kelompok makanan terdiri dari berbagai jenis. Berangkat dari pengalamannya, saat kecil Julie disajikan wortel sedangkan saudaranya diberi kacang. Hal ini dilakukan ibu Julie karena dia tahu Julie nggak suka kacang tapi dia suka wortel.
"Diperlakukan seperti itu bikin saya merasa dihargai. Sehingga, mencoba memberi pilihan pada anak lebih baik bagi hubungan orang tua dan anak ketimbang memaksa mereka. Dan nggak lupa anak akan meniru apa yang dilakukan orang tua. Saat bunda dan ayahnya biasa makan sayur dan buah, anak juga akan terbiasa melakukan itu. Kita juga perlu ingat bahwa tiap individu punya preferensi rasa masing-masing," kata Julie.
Soal anak yang
picky alias memilih-milih makanan memang kadang bikin pusing ya, Bun. Namun, kata dr Yulianto Santoso Kurniawan, SpA, dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang akrab disapa dr Anto, coba libatkan anak dalam menentukan menu makanan. Apalagi kalau anak usia di atas 5 tahun pastinya mereka udah bisa diajak ngobrol kan. Dengan begitu, kita ajak anak berpartisipasi dalam kegiatan makan dan dia memiliki tanggung jawab.
Kita tetap menentukan makanan bergizi yang disajikan untuk anak namun beri mereka pilihan. Seperti kata dr Anto, tiap golongan bahan makanan punya berbagai jenis variasi. Seperti karbohidrat ada kentang, pasta, beras merah, mi, nasi, dan bihun. Misal anak nggak mau makan nasi nggak masalah asal mereka masih mau makan beberapa jenis makanan di satu golongan yang sama.
"Kalau anak cuma mau makan satu jenis dari kelompok makanan, diskusikan dengan dokter. Jangan lupa, anak butuh role model. Pastikan di rumah ada makan bervariasi dan orang tua mau makan makanan tersebut. Akan sulit menyuruh
anak makan sayur kalau ayah bundanya nggak suka sayur," tutur dr Anto.
(rdn)