Jakarta -
Kabar bahagia datang dari model dan bintang sinetron,
Okan Kornelius. Baru-baru ini, Bun, Okan dan sang istri, May Lee bercerita tentang rencana menjalani program bayi tabung.
Okan dan Lee sejauh ini sudah berkonsultasi dengan dokter kandungan dan akan memulai program bayi tabung dalam waktu dekat. Namun, karena kondisi psikis Lee yang belum siap untuk melalui serangkaian prosesnya, maka program itu ditunda.
"Punya rencana tahun depan ada program baby. Tapi lihat nanti," kata Okan, dikutip dari Insertlive.
Lee menambahkan, persiapan bayi tabung sendiri tidak mudah. Sehingga, proses bayi tabung ini pun menunggu kesiapan dirinya. Jika nanti berhasil, Okan Kornelius menyebut ingin mempunyai anak kebule-bulean.
"Iya, dia (Lee) sukanya anak bule terus, ya mudah-mudahan keluarnya bule nih, kan bule-bule Betawi ini kan. Dia suka banget kalau ada anak bule pasti difoto, digendong," kata Okan, seperti dilansir
detikcom.
 Foto: Insertlive |
Bicara soal program bayi tabung yang akan dijalani Okan Kornelius dan istri, sebenarnya bisa jadi pilihan metode ketika pasangan suami istri hendak memiliki momongan. Bila Bunda dan suami ingin menjalani prosedur bayi tabung, tak bisa sembarangan dan ada syaratnya lho.
Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) termasuk teknologi reproduksi berbantu (TRB) dengan cara mengawinkan sperma dalam jumlah tertentu dengan sel telur, kemudian diletakkan dalam sebuah cawan berisi medium tertentu. Untuk pelaksanaannya, menurut dr Ivan Sini, SpOG, dari Morula IVF Indonesia, nggak boleh sembarangan.
"Nggak bisa setelah menikah ujug-ujug minta prosedur bayi tabung. Ada beberapa persyaratannya yakni pasangan yang sudah sah secara sipil, bukan pasangan yang sejenis, bukan pasangan yang sendiri atau single," tutur dr Ivan.
 Foto: Palevi S/detikHOT |
Selain itu, nggak boleh ada donor atau surrogate dan nggak boleh ditanamkan pada pasangan yang meninggal dunia, Bun. Sebelum menjalani prosedur bayi tabung, pasangan suami istri juga mesti menyiapkan mental dan fisik. Kata dr Ivan, suami harus sehat fisik dan mental karena bisa memengaruhi kualitas sperma.
"Sedangkan untuk istri, syarat lainnya ada usia. Kebanyakan orang mencoba
bayi tabung atau IVF di usia 35 ke atas. Jadi, kalau bisa diperhatikan usianya karena memengaruhi tingkat keberhasilan," tutur dr Ivan.
Gaya hidup pun berkaitan dengan kesuburan. Untuk itu, dr Ivan berpesan supaya gaya hidup sehat perlu dijaga supaya tingkat keberhasilan bayi tabung yang dijalani sesuai harapan. Terkait biaya, menurut pandangan dr Ivan, upaya bolak-balik ke dokter kesuburan kalau dikalkulasi sama saja, Bun, dengan prosedur bayi tabung.
(aml/muf)