Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bunda dan Keluarga yang Obesitas Lebih Berisiko Kena Diabetes?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Senin, 07 Jan 2019 11:31 WIB

Obesitas erat kaitannya dengan risiko kencing manis. Tapi, apakah selalu begitu?
Ilustrasi obesitas/ Foto: iStock
Jakarta - Obesitas erat kaitannya dengan berbagai penyakit, salah satunya kencing manis atau diabetes. Sering banget, ketika seseorang disebut berisiko kena diabetes, dikhawatrikan mereka bakal kena kencing manis.

Terkait hal ini, dr Yohanes Marulitua Saragi dari Go Dok bilang, nggak selalu orang yang mengalami obesitas pasti akan mengidap diabetes. Akan tetapi pada orang gemuk, risiko pasien kena diabetes dan komplikasinya lebih besar, Bun. Faktor turunan (genetik) memang mempunyai peranan penting terhadap berkembangnya penyakit diabetes pada seseorang.

"Selain faktor turunan, saat ini ternyata faktor lingkungan juga turut berpengaruh seperti pola makan tidak sehat, mengonsumsi gula berlebihan, makan berlebihan, makanan banyak mengandung karbohidrat olahan, lemak, kurang mengonsumsi makanan berserat (sayuran, buah-buahan), olahraga kurang, kurang aktifitas fisik dan kegemukan (obesitas)," kata dr Yohannes di sela-sela Live Comment: Kenali Ciri, Gejala, dan Pencegahan Diabates, baru-baru ini.

Ilustrasi gemukIlustrasi gemuk/ Foto: iStock


Kata dr Yohannes, perlu Bunda tahu nih, nggak selalu orang yang obesitas pasti akan mengidap diabetes. Tapi, faktor turunan (genetik) memang mempunyai peranan penting terhadap berkembangnya diabetes pada seseorang. Selain faktor turunan, saat ini ternyata faktor lingkungan juga turut berpengaruh.

Nah, terkait gejala kerusakan saraf pada penderita diabetes akibat gula darah tinggi di mana terjadi kerusakan pada pembuluh darah kecil. Kondisi memang dapat menimbulkan gejala kesemutan di ujung jari kaki, mati rasa, bahkan nyeri, yang dapat menyebar hingga ke tungkai atas.

"Tetapi gejala tersebut tidak hanya ditemukan pada pasien. Gejala lainnya adalah rematik, asam urat, tendinitis, metatarsalgia, dan bunion. Jadi lebih baik periksakan ke dokter untuk dapat menentukan diagnosa pasti dan mendapatkan penanganan yang sesuai," ujar dr Yohannes.

Ia menambahkan, gejala kerusakan saraf pada pasein diabetes akibat gula darah tinggi yakni terjadi kerusakan pada pembuluh darah kecil, yang dapat menimbulkan gejala kesemutan di ujung jari kaki. Kemudian mati rasa, bahkan nyeri yang dapat menyebar hingga ke tungkai atas.

(rdn/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda