Jakarta -
Memilih
susu untuk dikonsumsi anak pastinya tidak boleh asal. Sebagai orang tua haruslah memberikan yang terbaik.
Kita tahu, saat ini susu diproduksi dengan berbagai macam bentuk, mulai dari susu murni hingga susu bubuk. Nah, sebaiknya susu seperti apa yang disarankan ahli untuk dikonsumsi anak, Bun? Simak penjelasan ini ya.
Dikutip dari
detikcom menurut ahli nutrisi Emilia E Achmadi, MS, RD, ASI atau air susu ibu ada di urutan teratas susu yang baik dikonsumsi anak. Selanjutnya, pilihan susu tergantung pada kesiapan pencernaan anak.
Lebih jelasnya, Emilia menjabarkan urutan susu yang bisa dikonsumsi anak, sebagai berikut:
1. ASISejalan dengan Emilia, Maria Ulfa, S.Keb., Bd, dari RS Universitas Airlangga, berpendapat bahwa ASI adalah susu terbaik untuk bayi. ASI memiliki protein whey. Protein ini berfungsi meningkatkan kekebalan bayi, sehingga mampu membantu mencegah infeksi atau alergi pada bayi.
"Ini tidak ditemukan pada susu-susu lainnya," tutur Maria.
Kelebihan lain dari ASI adalah kandungan laktosanya. Selain jumlahnya paling tinggi, laktosa dalam ASI bersifat alami. Ada pula asam lemak esensial yang tak hanya membantu tumbuh kembang bayi, tetapi juga membuat ASI lebih mudah diserap oleh pencernaan bayi.
2. Susu murni pasteurisasiProses pasteurisasi yang sangat cepat membuat zat gizi yang rusak lebih sedikit. Selain itu, komposisinya sangat dekat dengan susu yang diproduksi oleh sapi.
3. Susu UHTSusu UHT (Ultra High Temperature) ini tidak memiliki pengawet, tapi mampu bertahan di suhu ruang. Namun, baik susu UHT maupun pasteurisasi, disarankan untuk anak usia di atas 5 tahun.
Emilia menjelaskan, anak di bawah usia 1 tahun tidak disarankan minum susu murni. Faktanya, ada perbedaan bentuk protein di ASI dengan protein dalam susu murni, serta kesiapan pencernaan tiap anak tidaklah sama.
"Cobalah sedikit-sedikit, kalau reaksinya nggak baik seperti perut kembung, pup-nya cair, ini tanda pencernaan anak nggak siap untuk konsumsi susu pasteurisasi. Tapi, kalau anak kelihatan baik-baik saja, maka pencernaanya baik dan bisa dilanjutkan. Jadi, harus secara individu perhatikan reaksi anak," ungkap Emilia.
4. Susu bubukSusu bubuk ini sebaiknya hanya dikonsumsi apabila susu segar tidak dapat ditemukan. Hal ini karena adanya fortifikasi yang perlu dilakukan untuk melengkapi kandungan nutrisi yang hilang akibat proses pengeringan.
Lalu bagaimana dengan
kental manis? Emilia tidak menyarankan anak untuk mengonsumsi kental manis ya, Bun. Karena sesungguhnya, kental manis bukanlah kategori susu.
"Mending nggak usah minum susu daripada harus minum susu kental manis dan lebih baik ganti dengan sumber protein lain, seperti dari tahu dan juga tempe." tegas Emilia.
(yun)