Jakarta -
Jika sering bolak-balik ke toilet untuk
buang air kecil belakangan ini dengan frekuensi yang tidak seperti biasanya, mungkin Bunda sedang hamil. Ya, soalnya sering buang air kecil jadi salah satu
tanda kehamilan yang terjadi di minggu pertama dan kedua setelah pembuahan, Bun.
"Hampir 99,9 persen wanita yang baru hamil akan sering buang air kecil dengan frekuensi yang sering," ujar Sherry A. Ross, MD, ahli kesehatan wanita dan penulis buku
She-ology: The Definitive Guide to Women's Intimate Health Period, dikutip dari
The Bump.
Sering buang air kecil di awal kehamilan disebabkan
perubahan hormon. Setelah embrio berada di uterus, tubuh mulai memproduksi hormon hCG (human chorionic gonadotropin), yang memicu ibu hamil sering buang air kecil.
"Dalam waktu yang sama juga terjadi lonjakan hormon progesteron dan hormon kehamilan lain yang menyebabkan sensasi ingin berkemih. Sayangnya, ciri kehamilan ini tidak akan berhenti di trimester pertama saja," kata Ross.
Sebelum hamil, kebanyakan wanita akan buang air kecil sekitar enam sampai delapan kali sehari, tapi ini tergantung seberapa sering wanita mengkonsumsi air yang menyebabkan frekuensi berkemih meningkat. Menurut Ross, saat hamil frekuensi buang air kecil meningkat. Jika normalnya delapan kali sehari, saat hamil bisa jadi sepuluh kali sehari. Durasi buang air kecil tiap ibu hamil pun berbeda-bda, Bun.
Thomas Ruiz, MD, obgyn di Orange Coast Memorial Medical Center, California menjelaskan, keinginan untuk buang air kecil akan berkurang di trimester dua saat uterus mendorong bagian panggul untuk menghentikan sensasi ingin berkemih. Namun, keinginan itu akan muncul lagi di usia 30 minggu saat kepala bayi mulai mendorong kandung kemih.
Cara mengatasi sering berkemih di awal kehamilanBuat Bunda yang sering buang air kecil di minggu-minggu awal kehamilan, tidak perlu khawatir karena itu normal. Nah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi keinginan sering buang air kecil di trimester awal kehamilan.
1. Minum cukup cairan
Saat ingin buang air kecil, kebanyakan wanita tidak ingin mengkonsumsi cairan karena takut akan memperparah gejala. Padahal, cairan dibutuhkan agar tidak dehidrasi. Saat berkemih, tubuh akan kehilangan cairan. Jika tidak dipenuhi, metabolisme tubuh akan terganggu.
Sebaiknya banyak konsumsi cairan di pagi dan siang hari serta sedikit saat malam hari ya, Bun. Hal ini agar jam tidur malam tidak terganggu dengan keinginan berkemih. Minumlah minimal dua liter cairan per hari.
2. Jauhi kafein
Kafein memiliki efek diuretik bagi tubuh. Selain menghilangkan cairan, kafein juga dapat membangkitkan sensasi ingin berkemih.
3. Condongkan tubuh sedikit ke depan saat buang air kecil
Ketika buang air kecil, coba condongkan tubuh sedikit ke depan untuk membantu mengosongkan kandung kemih.
4. Perhatikan berat badan
Coba sesuaikan kenaikan berat badan yang terjadi
selama kehamilan. Kenaikan berat badan yang melebihi standar makin memberi tekanan ekstra pada kandung kemih untuk sering buang air kecil.
5. Jangan menahan buang air besar
Ketika kotoran menumpuk di usus, ini akan membutuhkan ruang di perut, hasilnya kandung kemih akan terdorong dan menyebabkan ingin berkemih. Jika sembelit tidak bisa dihindari, banyak
konsumsi cairan dan serat bisa membantu, Bun.
6. Jaga kebersihan area kewanitaan
Untuk mencegah infeksi, segera ke toilet jika ingin berkemih dan perhatikan kebersihan area perineal atau kewanitaan.
7. Istirahat yang cukup
Terbangun di malam hari dan sering berkemih dapat mengganggu waktu tidur yang menyebabkan kelelahan di siang hari. Bunda bisa mencari waktu untuk
tidur siang hari atau sekadar untuk duduk beristirahat dengan posisi kaki agak diangkat ke atas.
Bunda jangan khawatir, buang air kecil di awal kehamilan itu normal kok. Hal terpenting, sebisa mungkin jangan tahan keinginan untuk buang air kecil ya.
[Gambas:Video 20detik]
(ank/rdn)