HaiBunda

TRENDING

Selain Diboikot, Film Mulan Juga Tuai Kritik

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 08 Sep 2020 18:09 WIB
Liu Yifei dalam film Mulan/ Foto: Instagram @yifei_cc
Jakarta -

Sejak dirilis di paltform, hingga kini film Mulan masih menuai kontroversi. Tak cuma diboikot di Twitter, film yang dibintangi Liu Yifei ini juga menuai kritik pedas.

Film yang mengangkat legenda lokal ini dipandang tak sesuai dengan budaya China. Beberapa ulasan negatif itu muncul usai penayangannya tanggal 4 September 2020 lalu.

"Rasanya seperti saat Anda pergi ke restoran China di luar negeri dan menikmati sajian makanan China yang aneh," kata seorang netizen dalam situs tanya dan jawab di Zhihu, dikutip dari Asia One.


Mulan adalah salah satu remake live-action termahal Disney yang disutradarai wanita. Disney bahkan bertaruh bahwa film ini akan sukses sebelum munculnya pandemi Corona, yang membuat jadwal rilis film mundur.

Di China, bioskop sudah mulai beroperasi bulan Juli, namun film ini resmi dirilis di layar lebar pada 11 September. Sementara itu, platform Disney Plus belum bisa diakses di China.

Belum lama rilis, film Mulan sudah ada bajakannya di China. Beberapa penonton di luar negeri bahkan mempertimbangkan untuk menonton film ini dari sebuah situs.

Film ini sudah memiliki lebih dari 50.000 ulasan di situs itu, Bunda. Namun, peringkat film hanya mendapatkan nilai 4,8 dari angka maksimal 10.

Hampir 90 persen pengguna yang mengirimkan ulasan memberikan bintang tiga atau kurang dari lima. Netizen mengecam film tersebut karena memiliki karakter datar dan cerita hambar yang tak masuk akal. Banyak orang juga tak puas dengan unsur budaya China yang diangkat dalam film itu.

Liu Yifei dalam film Mulan/ Foto: Instagram @yifei_cc

Sebelum rilis, film Mulan memang sudah memicu kontroversi. Beberapa tokoh penting di film animasi Mulan yang tayang tahun 1998 tidak muncul di versi terbaru. Tokoh tersebut adalah Mushu dan Li Shang.

Tokoh Li Shang yang hilang dari film Mulan sempat menuai kritik. Dikutip dari Forbes, Li Shang adalah komandan perang sekaligus pria yang disukai Mulan di versi animasi. Produser Jason Reed mengatakan bahwa gerakan #MeToo menjadi alasan kuat penghapusan tokoh ini.

"Menurut saya, di masa gerakan #MeToo, memiliki komandan yang punya hasrat seksual tentang cinta sangat tidak nyaman dan kami rasa itu tak pantas," ujar Reed.

Dalam film sebelumnya, romansa Mulan dan Li Shang adalah bagian kecil dari cerita yang nyaris tidak dieksplorasi. Padahal, dalam cerita, Li Shang menemui Mulan di rumahnya untuk makan malam saat perang berakhir dan dia sudah tidak menjadi komandan.

Gerakan #MeToo adalah tentang pelecehan dan penyerangan seksual yang dihadapi wanita di tempat kerja. Namun, hubungan romantis Mulan dan Li Shang disebut dibangun atas dasar rasa saling menghormati.

Selain itu, yang menaruh hati pertama kali adalah Mulan, bukan Li Shang. Ketika keduanya memutuskan untuk menjalin hubungan, mereka sudah tidak bekerja bareng lagi.

Simak juga bioskop era new normal yang unik di Korea, dalam video berikut:

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Mom's Life Annisa Karnesyia

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

Mom's Life ZAHARA ARRAHMA

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Tempat Wisata Beri Promo Seru HUT ke-80 RI, ada Dufan hingga TMII!

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Kebiasaan Ngopi & Jajan Kantin Bikin Gaji Pegawai di Jakarta Hanya Numpang Lewat

Cerita Aulia DA Terkejut dan Bingung saat Didiagnosis Hamil Tapi di Luar Rahim

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK