
trending
Syekh Ali Jaber Dimakamkan di Tangerang, Keluarga Ungkap Sakit yang Diderita
HaiBunda
Jumat, 15 Jan 2021 09:56 WIB

Bunda pasti sudah mendengar kabar duka tentang meninggalnya Syekh Ali Jaber. Pendakwah yang dikenal dengan tutur katanya yang santun tersebut meninggal dunia pada Kamis pagi (14/1/2021).
Syekh Ali Jaber meninggal dalam kondisi negatif COVID-19. Seperti Bunda ketahui, Syekh Ali Jaber sempat dirawat di rumah sakit karena terinfeksi virus corona COVID-19.
Kamis sore, jasad Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pondok Pesantren Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang. Pondok Pesantren Daarul Quran diketahui merupakan milik Ustaz Yusuf Mansur.
Proses pemakaman berlangsung haru, Bunda. Keluarga dan pelayat tak kuasa menahan kesedihan. Sebelumnya, Ustaz Yusuf Mansur sempat mengunggah video suasana persiapan pemakaman Syekh Ali Jaber. Dalam unggahannya tampak liang lahat sudah digali dan disiapkan. Tempat pemakaman pun sudah sesuai standar protokol kesehatan.
"Bismillah kita cek persiapan makam. Ini semua standar prokes ya. Sudah dengan prokes nih," ujar Ustaz Yusuf Mansur, dikutip dari Instagram.
"Dan sangat dibantu oleh Pak Wali Kota, terima kasih Pak Kapolres, Pak Dandim, dan semua gugus COVID-19, di seluruh jalan juga sudah ada pemblokiran dan lain-lain untuk masyarakat yang nanti datang, diharapkan memang tidak usah datang ya," ucapnya.
Di tengah kabar duka terkait kepergian Syekh Ali Jaber, belum lama muncul kembali video Syekh Ali Jaber yang menuturkan dirinya memiliki leluhur di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dalam video tersebut, Syekh Ali Jaber berbicara tentang leluhurnya yang rupanya besar dan pernah tinggal di Indonesia, khususnya di Lombok.
Syekh Ali Jaber juga mengatakan bahwa ia merasa jauh lebih nyaman saat berada di Lombok. Ada perasaan bahwa ia sudah pulang, berada di rumah ketika sedang di Pulau Seribu Masjid itu.
"Ketika saya di Lombok ini, saya jauh merasa nyaman karena ada ceritanya jemaah sekalian. Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok. Anak saya lahir di Lombok," kata Syekh Ali Jaber.
"Salah satu kakek saya, meninggal mati syahid karena penjajah di Lombok. Maka salah satu kakek, ayah dari ibu saya kelahiran di Indonesia," ujarnya.
Karena perasaan cintanya tersebut, Syekh Ali Jaber sampai bercita-cita ingin menetap dan tinggal di Indonesia, dan Lombok adalah tempat istirahat terakhir yang jadi pilihannya.
"Jadi saya bercita-cita, ya Allah walaupun saya memilih dan memohon meninggal di Madinah. Tapi kalau ya Allah, kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok. Lombok termasuk pulau kesayangan saya," kata Syekh Ali Jaber.
Terkait hal tersebut, keluarga pun menjelaskan maksud dari pernyataan Syekh Ali Jaber yang ingin dimakamkan di Lombok. Klik halaman berikutnya ya, Bunda.
Simak juga alasan kenapa kasus COVID-19 semakin meningkat dalam video ini:
Penjelasan keluarga soal ingin dimakamkan di Lombok
Foto: Hanif/detikcom
Syekh Muhammad Jabber menjelaskan terkait banyaknya pertanyaan soal tempat pemakaman sang kakak. Sebab semasa hidup, Syekh Ali Jaber pernah mengatakan ingin dimakamkan di Lombok, NTB.
"Banyak yang bertanya beliau akan dimakamkan di mana, bahkan ada yang kata mereka, wasiat beliau di Lombok. Itu bukan wasiat, itu sebenarnya pernah acara di Lombok, cita-cita beliau," kata Syekh Muhammad Jabber.
Tak hanya Lombok, almarhum Syekh Ali Jaber sebenarnya juga pernah bercita-cita ingin dimakamkan di Madinah. Hanya saja, tentu hal tersebut sulit terwujud terlebih di saat pandemi COVID-19 seperti ini.
"Sebenarnya di awal beliau berkata cita-cita saya dimakamkan di Madinah. Kalau ada yang bisa antar ke Madinah, alhamdulillah. Tapi tidak bisa, apalagi masa COVID," ucapnya.
Syekh Muhammad Jabber pun menegaskan bahwa sang kakak tidak pernah memberikan wasiat soal lokasi pemakaman. Ucapan-ucapan selama ini adalah cita-cita.
Sementara itu keluarga juga mengungkap penyakit yang diderita oleh Syekh Ali Jaber. Klik halaman berikutnya ya, Bunda.
Keluarga ungkap penyakit Syekh Ali Jaber
Syekh Ali Jaber/ Foto: Lintang Jati Rahina / 20detik
Keluarga menuturkan bahwa Syekh Ali Jaber meninggal dunia bukan karena COVID-19. Seperti diketahui, saat meninggal dunia, Syekh Ali Jaber dalam kondisi sudah negatif COVID-19. Mertua Syekh Ali Jaber, Arief Rahman, menuturkan bahwa Syekh Ali Jaber mengalami komplikasi.
"Yang jelas (meninggal) bukan COVID-19. Ada komplikasi jantung, komplikasi paru-paru, ginjal, itu benar," ujar Arief Rahman dikutip dari detikcom.
Selama Syekh Ali Jaber dirawat di rumah sakit, Arief mengaku selalu memantau kondisinya. Selain itu, keluarga juga sudah mempersiapkan diri dengan kondisi Syekh Ali Jaber.
ARTIKEL TERKAIT

Trending
Pergi Tanpa Tinggalkan Harta, Ini Kebaikan Syekh Ali Jaber yang Tak Habis

Trending
Anak Syekh Ali Jaber Ungkap Keinginan Sang Ayah Sebelum Meninggal

Trending
Unggah Foto Masa Kecil Bareng Ayah, Anak Syekh Ali Jaber: Jannah Insya Allah

Trending
Meninggal di Usia 44, Syekh Ali Jaber Wariskan Keteladanan untuk Umat

Trending
Percakapan Syekh Ali Jaber & Anak yang Bikin Haru, soal Jodoh hingga Kuliah

Trending
Syekh Ali Jaber Positif COVID-19, Awalnya Badan Panas dan Batuk
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda