Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Anti Pakai Masker, Wanita Ini Pura-pura Berbusana Muslim

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 01 Feb 2021 22:15 WIB

Attractive girl puts on surgical mask on her face. Cold, flu, virus, acute respiratory infections, quarantine, epidemic, irony, sarcasm concept. Close up view
Ilustrasi wanita pakai masker/ Foto: iStock

Seperti Bunda tahu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerapkan aturan pakai masker selama pandemi COVID-19. Namun, bagaimana pun aturan ini menuai pro dan kontra. Belum lama ini, seorang wanita dari Kota Lewiston di Idaho, Amerika Serikat, jadi berita utama internasional karena menentang mandat pemakaian masker wajah yang diperpanjang di kotanya.

Wanita bernama Katie Dugger itu menyebut dirinya anti masker. Yang jadi pusat perhatian yaitu ketika Dugger menentang aturan pakai masker dengan mengenakan busana Muslim. Dari foto dan video yang beredar, Dugger mengenakan busana Muslim berwarna-warni guna menutupi wajahnya.

Dilansir KTVB7, Dugger berbicara menentang perpanjangan mandat pakai masker wajah di kotanya pada Dewan Kota Lewiston. Dugger juga mengatakan bahwa dia memutuskan untuk mengenakan busana Muslim saat menghadiri kelas kuliahnya.

Ya, diketahui, Dugger adalah seorang mahasiswi di Lewis-Clark State College (LCSC) dan tiba di rapat dewan kota dengan mengenakan busana Muslim pula. Dia mengungkapkan bahwa busana Muslim tersebut dibeli dari Peru.

Perguruan tinggi mengharuskan semua hadir untuk memakai masker wajah atau semacam penutup wajah. Karena itulah mengapa Dugger memutuskan untuk memakai busana Muslim. Anehnya, dia kemudian mengeluh tentang keputusannya mengenakan busana Muslim alih-alih masker wajah.

Ia mengatakan bahwa mengenakan busana Muslim menyebabkan dia banyak berkeringat saat mengerjakan tugas kuliah. Dengan penuh dramatis, Dugger memohon Kota Lewiston untuk tidak mewajibkan warga pakai masker wajah.

Sayangnya, usaha yang penuh air mata itu tak membuahkan hasil. Dewan Kota tetap memutuskan untuk memperpanjang mandat pakai masker selama tiga bulan lagi. Demikian dikutip dari World of Buzz.

Hmmm... bagaimana menurut Bunda? Ya, bicara soal orang-orang di AS yang anti-masker, mereka sempat mengungkap alasan tak mau pakai masker selama pandemi COVID-19. Kenapa? Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Simak juga isi tas siaga COVID-19, dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Skandal TWOTM SulutFoto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

Alasan sebagian warga AS anti-masker

Blonde woman in isolation at home for virus outbreak

Ilustrasi wanita pakai masker/ Foto: Getty Images/ArtistGNDphotography

Soal penggunaan masker di Amerika Serikat, rupanya menuai pro dan kontra. Anehnya juga, ini berkaitan dengan politik di sana, Bunda. Dilansir Vox, pemakaian masker telah menjadi katalisator konflik politik, di mana bukti ilmiah sering dilihat melalui lensa partisan.

Sebagian besar Demokrat mendukung penggunaan masker, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh para peneliti di Pew Research Center. Sementara, kebanyakan Republikan tidak.

Diketahui, Partai Republik mengikuti jejak mantan presiden Donald Trump yang enggan pakai masker. Ia pernah mengatakan bahwa tampaknya tidak tepat untuk mengenakan topeng saat dia menerima kepala negara di Gedung Putih.

Melihat perpecahan ini hanya karena masker, Timothy Akers, seorang profesor kesehatan masyarakat di Morgan State University, di Baltimore, mengatakan, "Kami melihat politik dan sains benar-benar runtuh."

Persoalan masker ini dianggap sebagai dinamika politik kampanye, Bunda. Persoalan ini juga mencerminkan warga AS terbelah, antara mereka yang mendukung keamanan publik dan mereka yang sangat percaya pada kebebasan pribadi.

Ada banyak contoh konflik perkara masker yang menegangkan. Salah satunya seorang pemilik toko bernama Palmgren, yang ditodong senjata oleh pelanggan hanya karena mengingatkan aturan masker.

Padahal, masker sendiri memiliki manfaat untuk setidaknya membantu kita terhindar dari paparan virus. Untuk tahu manfaat penggunaan masker selama pandemi COVID-19, simak di halaman berikutnya ya, Bunda.

Manfaat pakai masker saat pandemi COVID-19

Young beautiful pregnant asian woman standing and touching belly near the window in bedroom. Pregnancy, motherhood wearing virus protection mask mouth concept.

Ilustrasi pakai masker/ Foto: Getty Images/iStockphoto/photocheaper

Kita tahu, COVID-19 menyebar terutama dari orang ke orang melalui droplet pernapasan. Droplet pernapasan melayang ke udara saat batuk, bersin, berbicara, berteriak, atau bernyanyi. Droplet ini kemudian bisa mendarat di mulut atau hidung orang yang berada di dekat Bunda, atau orang terdekat mungkin menghirup droplet ini.

Masker merupakan penghalang sederhana untuk membantu mencegah droplet pernapasan seseorang mencapai orang lain. Penelitian menunjukkan bahwa masker mengurangi droplet saat dikenakan menutupi hidung dan mulut.

Selama pandemi Corona, Bunda harus pakai masker, meskipun tidak merasa sakit. Kenapa? Fungsi utama pakai masker adalah melindungi orang di sekitar, apalagi jika Bunda terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala (OTG). Dengan pakai masker, setidaknya Bunda sudah melindungi diri sendiri dan orang terdekat di rumah.

Masker sendiri kini terdiri dari dua jenis, masker medis dan non medis. Untuk masker non medis, seperti masker kain tiga lapis, masker anti polusi yang perlu diganti dalam empat jam sekali.


(aci/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda