HaiBunda

TRENDING

5 Hal Sangat Kurang Ajar & Keanehan Aisha Weddings, Diduga Isu Mainan

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 11 Feb 2021 12:04 WIB
Ilustrasi menikah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/frantic00
Jakarta -

Sebuah wedding organizer (WO) bernama Aisha Weddings ramai diperbincangkan hingga menuai kecaman publik, Bunda. Bagaimana tidak, WO ini dianggap mempromosikan perkawinan anak. Enggak cuma itu, dalam situs resminya yang kini sudah tak terlacak, pihak WO turut memfasilitasi nikah siri serta poligami.

Selain itu, ada hal yang dinilai paling kurang ajar dan membuat publik makin geram. Pada bagian 'Kaum Muda' dalam website itu, terdapat pernyataan untuk perempuan dengan menyebutkan keharusan menikah di usia 12 - 21 tahun dan tidak lebih.

Untuk mengetahui informasi lengkap lainnya terkait Aisha Weddings, simak fakta-fakta yang sudah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber sebagai berikut:


1. Wanita harus nikah di usia 12 - 21

Menanggapi anjuran menikah dini sejak usia 12 tahun, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Bintang Puspayoga sampai angkat bicara, Bunda. Karena untuk diketahui, selama ini Kemen PPPA memang tengah intensif melakukan kampanye Gerakan Bersama Pencegahan Perkawinan Anak hingga ke tingkat desa.

Sejauh ini, advokasi dan sosialisasi pencegahan perkawinan anak terus dilakukan pemerintah bersama seluruh stakeholders, mengingat perkawinan anak merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak anak. Namun, di masyarakat masih terdapat kelompok tertentu yang secara massif mengajak anak-anak untuk tidak takut menikah di usia muda, seperti promosi yang dilakukan Aisha Weddings melalui media sosial dan brosur.

"Semua wanita Muslim ingin bertaqwa dan taat kepada Allah SWT dan suaminya. Untuk berkenan di mata Allah dan suami, Anda harus menikah pada usia 12-21 tahun dan tidak lebih," tulis Aisha Weddings.

Bintang mengatakan bahwa promosi menikah muda yang dilakukan Aisha Weddings itu membuat banyak pihak merasa geram. Tak hanya pemerintah, namun seluruh LSM yang aktif bergerak di isu perlindungan anak.

"Promosi Aisha Weddings tersebut juga telah melanggar dan mengabaikan pemerintah dalam melindungi dan mencegah anak menjadi korban kekerasan dan eksploitasi seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 17 tahun 2016," katanya.

2. Tugas gadis adalah melayani kebutuhan suami

Menteri Bintang menambahkan bahwa promosi Aisha Weddings bertentangan dengan hukum. Tindakan tersebut telah mengurangi upaya pemerintah dalam usaha menurunkan angka perkawinan anak yang dampaknya sangat merugikan anak, keluarga dan Negara.

Lebih lanjutnya, dalam upaya perlindungan anak ini, Bintang mengatakan bahwa dibutuhkan komitmen untuk mewujudkan hal tersebut perlu peran bersama pemerintah, pihak swasta, media, masyarakat, keluarga dan anak itu sendiri.

Apalagi, dalam banyak kajian dan penelitian, ada banyak dampak yang terjadi jika seorang anak menjalani pernikahan dini. Mulai ketidaksiapan mental, ketidaksiapan alat reproduksi, dampak ekonomi keluarga anak yang sulit mengakses pekerjaan formal karena anak tidak menamatkan pendidikan, bahkan beberapa kasus melanjutkan kemiskinan keluarga sebelumnya.

"Jadi dampaknya sangat luar biasa terhadap tumbuh kembang anak dan masa depan anak kita," kata Jasra Putra Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak.

Para aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di tingkat desa dan Forum Anak, selalu memberikan edukasi kepada anak bahwa anak harus paham hak-hak yang dimiliki. Anak berhak atas perlindungan, diajarkan untuk mengenal dan menjaga agar mampu melindungi diri dan berkembang menjadi insan unggul di masa depan, bukan hanya melayani suami seperti yang digaungkan oleh WO Aisha Weddings. 

"Jangan tunda pernikahan karena keinginan egoismu, tugasmu sebagai gadis adalah melayani kebutuhan suamimu. Anda harus bergantung pada seorang pria sedini mungkin untuk keluarga stabil dan bahagia," tulis Aisha Weddings dalam situs tersebut.

Untuk informasi lebih lengkap terkait fakta Aisha Wedding, klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA.

(AFN/muf)
Aisha Weddings Ajak  Anak Tak Jadi Beban Ortu Agar Selamat dari Mati Kelaparan

Aisha Weddings Ajak  Anak Tak Jadi Beban Ortu Agar Selamat dari Mati Kelaparan

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Istri Ridwan Kamil Sayangkan Tingginya Kasus Pernikahan Dini di Jabar

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Unggahan Tasya Farasya Usai Resmi Cerai Ramai Dikomentari, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3

Mom's Life Annisa Karnesyia

8 Obrolan Ringan yang Sering Dipakai Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi

Mom's Life Aisyah Khoirunnisa

Putri Isnari Tak Alami Ngidam di Kehamilan Pertama tapi Jadi Sensitif & Mood Swing

Kehamilan Annisa Karnesyia

Menkes Berencana Ubah Rujukan BPJS dari Faskes Bisa Langsung ke RS Tipe A

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Momen Persalinan Ketiga Evi Masamba, Intip Potretnya Pakai Makeup hingga Aktif Bergerak

Cegah Pernikahan Dini Terjadi, Psikolog Ungkap Pentingnya Peran Keluarga pada Anak

Unggahan Tasya Farasya Usai Resmi Cerai Ramai Dikomentari, Intip Potretnya

8 Obrolan Ringan yang Sering Dipakai Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK