Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kepergok Gosipin Ortu Siswa, Semua Anggota Dewan Sekolah Mengundurkan Diri

Annisa Afani   |   HaiBunda

Jumat, 26 Feb 2021 20:00 WIB

View over businesslady shoulder seated at workplace desk look at computer screen where collage of many diverse people involved at video conference negotiations activity, modern app tech usage concept
Ilustrasi rapat online/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Beberapa waktu yang lalu, seluruh anggota dewan sekolah di California, Amerika Serikat (AS) kedapatan menggunjing atau gosipin orang tua siswa, Bunda. Mereka tak sadar jika perbincangan di rapat online itu tersiar secara langsung dan didengar orang lalin.

Akibat kelalaian tersebut, mereka pun pada akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri. Diketahui, obrolan mereka bukan masalah sepele dan telah menyinggung para orang tua murid.

Sejumlah anggota dewan juga menyindir permintaan para orang tua, yang menginginkan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah segera dibuka lagi.

"Mereka ingin mengganggu kita karena mereka ingin babysitter mereka kembali," ucap salah satu dewan sekolah tersebut, dikutip dari BBC.

Sementara itu, anggota dewan lain menyiratkan, orang tua ingin anak mereka bisa segera keluar dari rumah, Bunda. Karena dengan begitu, orang tua dianggap bisa bebas menggunakan narkoba di siang hari, tanpa khawatir ketahuan anak-anak.

Saat para anggota dewan membicarakan topik tersebut, salah satu orang tua murid ternyata bergabung dalam rapat online mereka. Di sanalah ia tidak sengaja mendengar seluruh pembicaraan yang terjadi.

"Uh-oh. Kita melakukan pertemuan yang terbuka secara umum," kata anggota dewan Kim Beede dengan nada kaget. Ia baru sadar setelah beberapa menit pembicaraan mereka terjadi.

Usai insiden yang terjadi di aplikasi Webex tersebut, pertemuan online mereka pun langsung berubah jadi status pribadi.

Salah seorang reporter NBC Bay Area, Bigad Shaban, akhirnya membocorkan rekaman tersebut. Cuplikan yang direkam itu diunggah ke media sosial Twitter.

Baca lagi selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda.

Simak juga alasan Rinni Wulandari memutuskan untuk memberhentikan anaknya sekolah saat pandemi, dalam video Intimate Interview di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]


OBROLAN DIUNGGAH DI TWITTER

View over businesslady shoulder seated at workplace desk look at computer screen where collage of many diverse people involved at video conference negotiations activity, modern app tech usage concept

Ilustrasi rapat online/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Dalam percakapan tersebut, terlibat juga ketua dewan Lisa Brizendine. Ia secara jelas mengatakan, orang tua merasa kesal karena pembatasan yang dilakukan demi menekan penyebaran virus COVID-19.

Selain dirinya, Richie Masadas berusaha untuk mencairkan suasana. Ia berseloroh, kakaknya memiliki layanan pengiriman mariyuana yang biasa jadi langganan orang tua siswa di sekolah mereka.

"Kakak saya memiliki layanan pengiriman mariyuana medis, kliennya adalah orang tua dengan anak-anak mereka di sekolah," katanya, disambut tawa dari anggota dewan yang lain.

Insiden tersebut mengakibatkan lebih dari 7.000 orang menandatangani petisi. Dalam petisi, para anggota dewan diminta untuk mengundurkan diri karena memiliki perilaku yang 'mengerikan'.

Tepat dua hari setelah pertemuan online tersebut, seluruh dewan pun diketahui telah mengundurkan diri, Bunda. Hal tersebut diumumkan oleh Pengawas Distrik Sekolah Dasar Oakley Union, Greg Hetrick.

Simak permintaan maaf selengkapnya di halaman berikut.

PERMINTAAN MAAF PADA ORANG TUA

View over businesslady shoulder seated at workplace desk look at computer screen where collage of many diverse people involved at video conference negotiations activity, modern app tech usage concept

Ilustrasi rapat online/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Dalam sebuah surat yang disampaikan pada seluruh orang tua, tertera permintaan maaf anggota dewan sekolah atas pernyataan di rapat online tersebut.

"Kami sangat menyesali komentar yang dibuat dalam rapat Dewan Pendidikan awal pekan ini," kata Greg.

"Merupakan tanggung jawab kami untuk memberi contoh perilaku yang kami harapkan dari siswa dan staf kami. Dan merupakan kewajiban kami untuk membangun kepercayaan dalam kepemimpinan distrik. Komentar kami mengecewakan Anda dalam kedua hal tersebut, dan untuk itu, kami meminta maaf dengan tulus," sambungnya.

Kini, situs web dewan sekolah telah mengosongkan semua posisi anggota dewan tersebut. Selanjutnya, sekolah diambil alih oleh anggota dewan daerah untuk sementara.

"Tolong jangan biarkan kegagalan kami dalam penilaian (anggota dewan) berimbas pada pekerjaan luar biasa yang dilakukan oleh guru, administrator, dan karyawan kami yang bekerja keras," Greg menegaskan.


(AFN/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda