Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

5 Fakta Dosis Ketiga Vaksin Moderna untuk Nakes Jawa-Bali

Annisa Afani   |   HaiBunda

Minggu, 11 Jul 2021 14:25 WIB

12 Nakes Lansia di RSHU Surabaya Divaksin COVID-19 Hari Ini
Nakes/Foto: Getty Images/iStockphoto/12521104

Sebagai bentuk perlindungan terhadap para tenaga kesehatan (nakes), Kementerian Kesehatan memutuskan untuk memberikan booster atau vaksin COVID-19 ketiga, Bunda. Nantinya, ini akan segera diberi pada nakes untuk wilayah Jawa hingga Bali.

Vaksin ketiga yang berikan ini tak sama seperti sebelumnya. Nantinya, suntikan ketiga ini merupakan vaksin Moderna. Lalu, sebetulnya apa yang menjadi urgensi pemerintah dalam mengambil keputusan tersebut?

Kemudian, apa alasan tepat dipilihnya Moderna sebagai vaksin dosis ketiga bagi pada nakes? Selengkapnya, simak fakta-fakta yang sudah HaiBunda rangkum sebagai berikut, ya.

1. Urgensi dosis ketiga vaksin bagi nakes

Urgensi atau hal mendesak hingga membuat pemerintah memutuskan untuk beri vaksin ketiga bagi nakes yakni terkait pada risiko yang dihadapi, Bunda. Hal ini pun sebetulnya sudah menjadi perbincangan hangat sebagai langkah untuk melindungi nakes

"Saya kira ini berita baik untuk para nakes. Memang dua minggu ini diskusi kita tentang booster vaksin ini cukup hangat," kata Harif Fadhillah selaku Ketua Umum PPNI mewakili nakes, dikutip dari channel YouTube CNN pada Sabtu (10/7/2021).

Para nakes di Jawa hingga Bali ini akan mendapat vaksin ketiga dengan segera. "Sekarang masih menunggu kepastian terutama serta kebijakan pemerintah. Mulai minggu depan, kemungkinan kita mulai mendapatkan vaksin ketiga untuk para tenaga kesehatan," tuturnya.

Lebih lanjut, Harif juga mengatakan bahwa ini berkaitan pada kondisi pandemi di Indonesia pasca Lebaran. Angka kematian dan penularan yang dialami nakes meningkat.

"Urgensi cukup tinggi, karena memang kita lihat bahwa sejak pasca Lebaran ini angka kematian daripada tenaga kesehatan itu tinggi dan yang terinfeksi juga cukup banyak," tuturnya.

2. Belum semua nakes mendapat vaksin dosis pertama

Sebelumnya, nakes memang sudah mendapat vaksin pada gelombang pertama. Meski begitu, tak sedikit pula di antaranya yang harus menunda karena beberapa alasan, misalnya komorbid.

"Nah dari data-data itu juga mereka ada sebagian yang sudah divaksin, lengkap ya tapi banyak juga yang belum divaksin karena komorbidnya,"

"Dan ini memberikan gambaran bahwa memang kita memerlukan support terhadap peningkatan daya tahan sebagai proteksi baik tubuh," sambungnya.

Simak fakta lainnya di halaman berikut ya, Bunda.

Mungkinkah anak di bawah usia 12 tahun divaksin COVID-19? Simak penjelasannya dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


PROTEKSI LEBIH BAGI NAKES DARI COVID-19 VARIAN DELTA

12 Nakes Lansia di RSHU Surabaya Divaksin COVID-19 Hari Ini

Vaksin COVID-19 nakes/Foto: Esti Widiyana

3. Proteksi lebih bagi nakes dari COVID-19 varian Delta

Keputusan pemberian vaksin ketiga dianggap sebagai booster perlindungan nakes, Bunda. Artinya, ini diharapkan sebagai pelindung tambahan yang perlu dimiliki karena berhadapan dan berisiko tinggi dalam penanganan pasien infeksi COVID-19.

"Jadi memang seperti disampaikan oleh Pak Menteri Kesehatan, dosis ketiga ini akan kita berikan fokusnya pada nakes, ya," kata Siti Nadia Tarmizi sebagai Jubir Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, dalam kesempatan yang sama.

"Karena kita melihat di saat seperti ini, adanya varian Delta yang kita temukan, ini banyak sekali tenaga kesehatan yang kemudian tertular menjadi positif," sambungnya.

Sejauh ini, penularan yang terjadi pada nakes setelah vaksin hampir 90 persen tanpa gejala atau gejala ringan. Meski begitu, tetap saja hal tersebut diperhatikan dengan memberikan proteksi lebih.

"Walaupun memang banyak juga yang hampir 90 persen itu dengan tanpa gejala atau gejala ringan tapi tentunya dengan kondisi yang ada saat ini perlu kita memberikan proteksi tambahan kepada tenaga," ungkapnya.

Kemudian, Nadia juga berharap agar pemberian vaksin ketiga ini bisa berhasil dan sesuai dengan harapan, Bunda. Dengan begitu, angka keselamatan nakes di Tanah Air dapat dipastikan membaik ke depannya.

"Yang kedua adalah harapannya dengan mem-booster ini yakni penambahan dosis ketiga, akan meningkatkan level proteksi kepada nakes kita yang memang kalau kita lihat, risiko ke terpaparannya itu bisa sampai tiga-empat kali lipat daripada masyarakat umum biasanya."

"Untuk itu, pemberian dosis ketiga ini memang ditujukan dan diharapkan untuk memberikan proteksi tambahan kepada tenaga kesehatan."

Vaksin ketiga ini telah mendapat rekomendasi dari Badan POM dan ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization).

"Dan ini tentunya kita sudah melalui berbagai diskusi dengan BPOM Juga ITAGI berdasarkan data-data yang ada," ungkapnya.

Karena hal ini menjadi upaya pertama, tentunya kajian yang dilakukan akan terus berlanjut. Ini berguna agar hal-hal yang tak diinginkan dapat dihindari atau teratasi dengan baik dan tepat.

"Pertama kita ketahui bahwa perlu melihat ya beberapa aspek terkait pemberian dosis ketika ini. yang pasti bahwa pemberian dosis ketiga ini kan juga belum ada hasil kajian klinisnya sehingga tentunya perlu dilakukan kajian yang lebih dalam berdasarkan apapun juga informasi yang ada saat ini dan itu saya rasa membutuhkan waktu," tuturnya.

Simak fakta lainnya di halaman berikut ya, Bunda. 

BELUM ADA BUKTI EFEKTIVITAS

Sebanyak 50.000 warga Bekasi menerima divaksin di Stadion Patriot Candrabhaga, Kamis (8/7). Para Nakes berjibaku melayani warga.

Ilustrasi nakes/Foto: Agung Pambudhy

4. Alasan memilih Moderna sebagai vaksin dosis ketiga

Penentuan jenis vaksin yang tepat sebagai dosis ketiga atau booster ini juga tak asal, Bunda. Hal ini berdasarkan pada studi yang berjalan selama ini. Berharap, data ini benar-benar dapat memberikan level proteksi terbaik bagi para nakes.

"Menentukan juga jenis vaksin apa yang sebaiknya diberikan kepada nakes untuk bisa betul-betul memberikan level proteksi yang benar-benar memberikan skala proteksi," kata Nadia.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Moderna lah yang telah dipilih. Alasannya, vaksin ini dinilai memiliki efektivitas lebih unggul dari Sinovac, vaksin pertama yang diberikan.

"Kita memberikan Moderna sebagai vaksin untuk dosis ketiga. Ini juga melalui beberapa perlindungan juga, ini melihat bahwa efikasi dari Moderna ini ketahui cukup tinggi dari Sinovac yang kemarin diterima dua dosis oleh tenaga kesehatan."

"Jadi ini semuanya proses untuk kita lebih memastikan dari segi manfaatnya. Artinya pemberian booster ketiga kepada nakes betul-betul memberikan dampak yang sesuai diharapkan level proteksi yang lebih tinggi," sambungnya.

5. Belum ada kepastian dan bukti efektifitas dosis ketiga vaksin

Sejauh ini, memang belum ada bukti efektifitas dosis ketiga vaksin. Terlebih pada dua jenis yang berbeda kepada satu orang.

Meski begitu, hal ini tak perlu dikhawatirkan lebih dalam. Karena dari banyak studi yang dilakukan di Spanyol dan negara Eropa lainnya, disebut bahwa tak ada efek samping yang berbahaya.

"Pertama, walaupun selama ini dalam beberapa studi di Spanyol dan Eropa terutama, termasuk kalau bikin Sinovac di Uni Emirat Arab, belum ada ya (artinya masih ada potensi) yang namanya efek samping mengkhawatirkan. Semuanya aman-aman sejauh ini. Artinya, ini (vaksin ketiga) harus tetap harus berjalan," ungkap Dicky Budiman, selaku Epidemiolog dari Griffith University Australia.

"Kedua, satu hal yang belum juga bisa dijawab adalah efektivitas dari kombinasi ini (Sinovac dan Moderna). Hasil diuji awal, ini menunjukkan potensi dengan peningkatan signifikan dari kombinasi. Misalnya AstraZeneca dengan mRNA ataupun antara vaksin jenis lain."

"Namun dalam catatan kritis saya, pada pemberian adalah kita harus atau masih kurang agar efek dari proteksi vaksin yang diberikan pada nakes atau publik ini nyata," terangnya.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda