Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Putri Gus Dur Tepis Hoaks Sinta Nuriyah Wahid Meninggal, Ini Faktanya Bun

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 20 Aug 2021 07:10 WIB

Sinta Nuriyah Wahid (Jefrie Nandy Satria/detikcom)
Foto: Sinta Nuriyah Wahid (Jefrie Nandy Satria/detikcom)

Baru-baru ini telah beredar di media sosial, istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid telah meninggal dunia. Namun, kabar tersebut adalah hoaks, Bunda. Kabar hoaks Sinta Nuriyah meninggal itu beredar di WhatsApp.

Kabar hoaks ini pun langsung ditepis oleh kedua putri Gus Dur yaitu Alissa dan Anita Wahid. Mereka meluruskan kabar ini melalui akun media sosialnya di Twitter. Melalui cuitannya, Alissa mengatakan ibunda dalam kondisi sehat.

Alissa juga menyertakan foto ibunda sedang duduk di kursi roda dan sedang mengaji, Bunda. "Ibunda saya, Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, alhamdulillah sehat, sedang mengaji.

Mohon doanya agar beliau panjang umur, sehat, dalam kehidupan penuh berkah," tulis putri pertama Gus Dur itu di akun Twitter-nya @AlissaWahid.

Banner Bule Perancis Nikahi Gadis KalimantanBanner Bule Perancis Nikahi Gadis Kalimantan/ Foto: haibunda.com/Mia Kurnia Sari

Sementara, selang beberapa menit, sang adik, Anita Wahid juga menepis kabar tersebut. Ia mengatakan bahwa berita di WhatsApp itu tidak benar.

"Berita yang seliweran di whatsapp tentang kepergian Ibu Sinta Nuriyah tidak benar. Beliau alhamdulillah sehat, segar, dan bisa melaksanakan ibadah dengan lancar. Foto ini diambil beberapa menit lalu, tampak beliau sedang membaca Al-Quran seperti biasa," tulisnya di akun Twitter-nya @AnitaWahid.

Anita juga memohon doa agar ibunda senantiasa diberi kesehatan oleh Allah SWT dan diberi umur panjang untuk berada bersama anak cucunya.

Mengutip detikcom, akun @GUSDURians juga meluruskan kabar hoaks yang beredar. Sinta Nuriyah Wahid dipastikan dalam kondisi sehat.

"Ada beberapa grup yang menanyakan kabar Ibu Sinta Nuriyah. Alhamdulilah, beliau sehat walafiyat. Beliau sedang mengaji di kediaman Ciganjur," tulis akun Jaringan Gusdurians itu.

Sebelumnya, HaiBunda pernah mengangkat kisah perjalanan Sinta Nuriyah menemui jodohnya, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Ceritanya menarik untuk disimak, Bunda. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga tips agar tak terjebak hoaks di masa pandemi:

[Gambas:Video Haibunda]



KISAH SINTA NURIYAH DAN GUS DUR

Ma'ruf Amin sambangi kediaman Gus Dur

Sinta Nuriyah Wahid/ Foto: (M Alfons/detikcom).

Kisah Sinta Nuriyah dan Gus Dur rupanya dimulai dari bangku madrasah. Saat itu Gus Dur masih remaja dan belum pernah punya kisah cinta. Walau suka nonton film atau sepakbola, Gus Dur adalah remaja kutu buku.

Terlebih, nilai keagamaan dalam keluarga dan lingkungannya tak menyetujui remaja pacaran. Makanya, sampai usia 20-an, Gus Dur belum pernah berkencan, Bunda.

Saat mengajar di madrasah di Tambakberas pada awal 1960-an, Gus Dur mulai tertarik pada siswi bernama Nuriyah. Dia adalah salah satu perempuan yang menarik di kelas. Nuriyah sosok gadis yang cerdas, berpikir luas, dan mampu membuat banyak pemuda tertarik padanya.

Cukup mengherankan kalau Nuriyah tertarik pada sang guru yang agak canggung, seorang kutu buku, agak gemuk, plus memakai kacamata tebal dan besar. Namun, Nuriyah adalah 'produk' pesantren dan gadis kelahiran Jombang. Karena itu, tak mudah baginya menolak putra Kiai Wahid Hasyim dan cuci Kiai Bisri Syansuri juga Kiai Hasyim Asy'ari.

Di mata Sinta Nuriyah, Gus Dur adalah sosok intelek dan punya tujuan hidup kuat. Itulah daya tarik Gus Dur di mata Nuriyah. Meski begitu, perjalanan Gus Dur mendapatkan cinta Nuriyah juga berliku.

Baca kelanjutannya di halaman berikut.

KISAH CINTA SINTA NURIYAH DAN GUS DUR

Sinta Nuriyah Wahid

Gus Dur dan Sinta Nuriyah Wahid menikah/ Foto: dok. Gusdur.net

Pada November 1963 Gus Dur pergi ke Kairo, Mesir karena mendapat beasiswa dari Departemen Agama untuk belajar di Universitas Al Azhar.

"Selama beberapa tahun di Kairo, saya dan Nuriyah tetap berkomunikasi. Surat darinya datang teratur. Saya pun menafsirkan ini tanda saya tak sepenuhnya ditolak," kata Gus Dur dalam buku Biografi Gus Dur yang ditulis Greg Benson.

Beberapa tahun setelahnya, komunikasi lewat surat yang dilakukan keduanya makin intens. Mereka merasa hubungannya lebih jauh ketimbang persahabatan saat Gus Dur masih di Jombang. Sampai akhirnya, pada 1966 keduanya yakin mereka pasangan serasi.

Bahkan, saat itu Nuriyah sempat ke tukang ramal, bertanya perihal jodoh. Apakah Gus Dur pria yang tepat buatnya. Si tukang ramal pun bilang, "Jangan mencari-cari lagi. Yang sekarang ini akan jadi teman hidup Anda."

Jawaban si tukang ramal sempat bikin Nuriyah ragu. Belum lagi tekanan bahwa Gus Dur bisa jadi suami yang baik. Tapi, komunikasi yang selalu dilakukan Gus Dur ditambah kepribadian menarik juga pikirannya yang tajam, membuat Nuriyah yakin akan perasaannya pada Gus Dur.

Pada pertengahan 1966, Gus Dur menulis sirat untuk Nuriyah. Gus Dur bertanya siapkah Nuriyah jadi istrinya. Awalnya, jawaban Nuriyah masih mengambang. "Mendapatkan teman hidup bagaikan hidup dan mati. Hanya Tuhan yang tahu," begitu jawab Nuriyah.

Gus Dur terus menulis surat pada Nuriyah sembari menceritakan keputusasaan yang dia alami selama di Kairo. Setelah menerima hasil ujian akhir, Gus Dur menulis surat lagi untuk Nuriyah. Gus Dur mencurahkan rasa sedih karena dia gagal. Tak disangka, Nuriyah cepat membalas surat Gus Dur dan memberi jawaban menggembirakan. "Mengapa orang harus gagal dalam segala hal? Anda boleh gagal dalam studi, tapi paling tidak Anda berhasil dalam kisah cinta," balas Nuriyah.

Sesaat setelah membaca surat Nuriyah, Gus Dur langsung menulis surat pada ibunya, Solichah, untuk meminang Nuriyah.


(aci/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda