HaiBunda

TRENDING

Duh! Klaster Sekolah-Kuliah Tatap Muka RI Tembus Hampir 200 Positif COVID-19

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 17 Sep 2021 20:26 WIB
Sekolah Tatap Muka/ Foto: Dok. Kemendikbudristek
Jakarta -

Beberapa minggu belakangan, Ibu Kota DKI Jakarta sudah masuk ke salah satu kategori daerah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, Bunda. Karena itu, pemerintah memperbolehkan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di beberapa daerah.

Sekolah tatap muka ini dilakukan secara terbatas di wilayah DKI Jakarta yang sudah dilaksanakan sejak 30 Agustus lalu. Penyelenggaraan PTM ini sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri.

Hal itu diatur dalam Keputusan Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021, serta Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1026 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 Corona Virus Disease 2019.


Sayangnya, belum lama diselenggarakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mulai menyoroti pembelajaran tatap muka ini, Bunda. Hal ini lantaran ditemukan klaster COVID-19 besar yang dilaporkan di awal September.

Di daerah Sumatera Barat tepatnya di SMA 1 Padang Panjang, ada 54 siswa yang positif COVID-19. Seluruh siswa kini tengah menjalani isolasi mandiri di asrama yang dimiliki sekolah.

Tak hanya itu, dalam laporan mingguannya, WHO juga mengungkap ada klaster lain yang ada di wilayah Kalimantan Barat, Bunda.

"Klaster lainnya berasal dari Institut Shanti Bhuana di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Per 12 September, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Kalimantan Barat melaporkan 139 mahasiswa positif COVID-19 dari hasil tes PCR," tulis WHO dalam laporan mingguan, per Rabu (15/9/2021).

Mengetahui hal ini, Kadinkes Bengkayang menjelaskan penyebab munculnya klaster COVID-19 di wilayahnya. Saat awal masuk pembelajaran, mahasiswa sudah melakukan tes antigen, lalu penularan terjadi saat proses pembelajaran.

"Mahasiswa dengan hasil lab negatif, segera dipulangkan. Bagi mahasiswa dengan hasil reaktif dengan CT tinggi, dilakukan isolasi di asrama kampus," kata Kadinkes Kalbar Harrison, dikutip dari Antara.

Sementara itu, tingkat penularan COVID-19 di wilayah Jawa-Bali sudah jauh menurun, Bunda. Namun, wilayah di luar Jawa-Bali masih menunjukkan angka penularan di level sedang.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, simak juga peringatan WHO tentang varian COVID-19 baru Mu, dalam video berikut ini:

(mua/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK