Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Bill Gates Prediksi COVID-19 Jadi Flu Biasa Usai Omicron Berlalu

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 15 Jan 2022 18:40 WIB

Bill Gates
Bill Gates/Foto: Instagram @thisisbillgates

Beberapa waktu ke belakang dunia kembali dikejutkan dengan mutasi virus COVID-19 yang disebut varian Omicron, Bunda. Varian ini juga termasuk varian yang paling banyak mendominasi negara-negara dunia, termasuk Amerika Serikat.

Varian Omicron saat ini telah memecahkan rekor sebagai varian yang paling banyak menyerang Amerika Serikat. Namun, salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates, yakin masih ada harapan.

Melansir dari laman CNBC, beberapa waktu lalu Bill Gates mengungkapkan bahwa kondisi dunia akan jauh lebih baik setelah Omicron berlalu. Setidaknya selama sisa tahun 2022, COVID-19 akan diperlakukan seperti flu musiman atau flu biasa.

Tak hanya Bill Gates, ternyata prediksi-prediksi serupa juga sudah diungkapkan oleh beberapa ahli. Mereka mengatakan perkembangan Omicron yang cukup pesat bisa jadi membawa banyak orang memiliki kekebalan tubuh alami. Hal ini juga dipercaya bisa membantu mengarahkan pandemi COVID-19 ke fase endemik yang jauh lebih ringan.

"Omicron akan menciptakan banyak kekebalan, setidaknya untuk tahun depan," tulis Bill Gates.

Banner Shio Paling Cuan 2022

Hingga kini, cukup banyak negara yang terus mengejar angka vaksinasi masyarakatnya. Dengan adanya vaksinasi ini, sirkulasi virus bisa melambat cukup lama sehingga dapat mentransisikan pandemi ke fase endemik.

Selain memprediksi nasib Amerika selanjutnya, Bill juga mengatakan bahwa ada kemungkinan setiap masyarakat akan menerima suntikan vaksin di setiap tahunnya setelah pandemi berakhir.

"Kita mungkin harus mengambil suntikan tahunan untuk COVID-19 dalam beberapa waktu (seperti suntikan flu tahunan)," sambungnya lagi.

Hingga kini, Amerika Serikat dilaporkan telah mencapai rekor sebanyak 1,5 juta kasus COVID-19, Bunda. Penasihat Presiden Joe Biden, Dr. Anthony Fauci, telah mengungkapkan bahwa gelombang kasus Omicron akan memuncak di akhir Januari 2022 ini.

Melihat hal ini, Bill Gates mengatakan bahwa orang-orang yang tidak mendapatkan vaksinasi tentu akan terus mendapatkan gejala yang parah.

Varian Omicron ini juga masih menyisakan banyak tanda tanya yang belum terjawab. Oleh karena itu, banyak ilmuwan yang mulai meneliti varian yang dianggap lebih berbahaya dari Delta ini.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, lihat juga video pendapat Kemenkes usai Ashanty terpapar Omicron berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




PENELITIAN VARIAN OMICRON

Covid-19 Delta and Omicron. Yellow and green speech bubble on a gray background.

Ilustrasi Varian Omicron/Foto: Getty Images/iStockphoto/tumsasedgars

Sebuah penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Hong Kong menemukan bahwa infeksi paru-paru dari Omicron secara signifikan lebih rendah daripada virus aslinya, Bunda. Namun, varian Omicron bereplikasi jauh lebih cepat di saluran udara manusia.

Kepala penasihat medis Badan Keamanan Kesehatan Inggris, Susan Hopkins, memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan pasti tentang tingkat keparahan Omicron itu sendiri. Bukan tanpa alasan, Omicron adalah varian baru yang ternyata juga mulai menjangkau kelompok yang lebih rentan seperti orang tua.

Gejala yang ditimbulkan oleh varian Omicron memang ringan dan masih bisa diatasi. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah memperingati agar masyarakat tidak menganggap Omicron sebagai varian ringan karena orang yang terinfeksi sejauh ini berada dalam kelompok usia yang jauh lebih muda dan umumnya memiliki kesehatan yang sangat baik.

Para ilmuwan di Afrika juga turut melakukan berbagai macam penelitian untuk melihat sejauh mana perkembangan Omicron, Bunda.

Sebuah penelitian kecil dari Afrika Selatan, yang pertama kali memperingatkan dunia tentang Omicron pada bulan November, menemukan bahwa orang yang terinfeksi varian tersebut mungkin telah meningkatkan perlindungan kekebalan terhadap Delta.

Bunda penasaran dengan gejala-gejala yang terlihat oleh penderita COVID-19 varian Omicron? Simak selanjutnya di laman berikutnya, yuk.

GEJALA VARIAN OMICRON

COVID-19 Pandemic Coronavirus, Asian woman wearing a mask, have a symptoms coughing and fever

Ilustrasi Gejala Omicron/Foto: Getty Images/iStockphoto/ronnachaipark

Banyak pihak yang mengatakan kalau varian Omicron dianggap lebih berbahaya daripada varian sebelumnya, Delta. Meski begitu, ternyata gejala yang dirasakan termasuk ke dalam gejala yang ringan, lho.

"Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen)," kata juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, dalam siaran persnya, belum lama ini.

Meski hanya menyebabkan gejala yang relatif ringan, COVID-19 varian Omicron mendapat perhatian khusus karena tetap mengkhawatirkan. Pasalnya, varian ini menular jauh lebih cepat dibandingkan dengan varian Delta.

COVID-19 varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada 24 November 2021. Hingga saat ini, varian tersebut sudah terdeteksi di lebih dari 110 negara, dan diperkirakan bakal terus meluas.


(mua/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda