Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Zain Nadella, Putra CEO Microsoft Meninggal Dunia di Usia 25 Tahun

Annisa A   |   HaiBunda

Rabu, 02 Mar 2022 15:30 WIB

Loving father walking side by side with son holding hands.
Satya Nadella, CEO Microsoft / Foto: detikINET/Reno Hastukrisnapati

Kabar duka datang dari CEO Microsoft, Satya Nadella. Sang putra, Zain Nadella dikabarkan meninggal dunia di usia 25 tahun.

Zain merupakan putra pertama Satya Nadella dengan sang istri, Anu Nadella. Berita duka itu disampaikan oleh juru bicara Microsoft, Bunda.

"Dengan sangat bersedih hati, putra Satya, Zain Nadella telah meninggal dunia. Keluarga Nadella kini tengah membutuhkan waktu untuk berduka," kata juru bicara Microsoft kepada People.

Bloomberg melaporkan bahwa Zain Nadella meninggal dunia pada Senin (28/2/22) akibat penyakit cerebral palsy yang ia derita sejak dilahirkan.

Untuk Bunda ketahui, cerebral palsy merupakan gangguan pada gerakan dan postur tubuh akibat kerusakan pada otak yang belum berkembang sebelum bayi dilahirkan.

Zain Nadella lahir di Rumah Sakit Seattle, pada 13 Agustus 1996. Ia terlahir sebagai putra sulung Satya yang ketika itu baru menginjak usia 29 tahun. Sementara istrinya, Anu, menjadi Bunda di usia 25 tahun.

Pada saat itu sang CEO Microsoft masih bekerja sebagai engineer, Bunda. Sedangkan Anu merupakan wanita yang berprofesi sebagai arsitek. Kehadiran Zain memberikan warna baru di kehidupan mereka, Bunda.

Banner Kebiasaan di Eropa

Sejak dilahirkan, Zain Nadella dibawa dengan menggunakan ambulans ke Unit Perawatan Intensif Neonatal Anak di Seattle untuk menjalani perawatan demi menyelamatkan jiwanya.

Berdasarkan keterangan pers yang dirilis oleh rumah sakit, Zain Nadella membutuhkan perawatan khusus sepanjang hidupnya. Dia juga harus berkomunikasi secara nonverbal dan menggunakan kursi roda.

Kabar kepergian Zain Nadella pertama kali diungkapkan oleh sang Ayah kepada para petinggi Microsoft melalui surel elektronik. Pesan tersebut berisi dengan permintaan maaf Satya Nadella kepada para staf untuk meluangkan waktu mereka berkabung. Satya juga meminta doa untuk sang putra dan keluarganya.

Menurut pihak Rumah Sakit Anak Seattle, perjalanan Zain Nadella telah membentuk kisah kekuatan, empati, serta tekad keluarga Nadella untuk mewujudkan janji masa depan yang cerah dengan kondisi neurologis.

"Menyaksikan putra mereka berjuang melawan kesulitan luar biasa karena kondisi medisnya, memiliki dampak besar pada keluarganya," tulis pernyataan rumah sakit itu.

Zain Nadella telah menginspirasi keluarganya dan perusahaan Microsoft untuk berbagi kebahagiaan dengan para penyandang disabilitas. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]



PUTRA YANG MENGINSPIRASI

Loving father walking side by side with son holding hands.

Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix

Zain Nadella yang telah menjalani pengobatan seumur hidupnya di Rumah Sakit Anak Seattle, Amerika Serikat, membuat rumah sakit tersebut bergabung dengan perusahaan Nadella pada 2021. Mereka mendirikan Zain Nadella Endowed Chair in Pediatric Neurosciences sebagai bagian dari Seattle Children's Center for Integrative Brain Research.

"Sebagai orang tua, kehidupan kami dibentuk oleh kebutuhan anak-anak kami, dan harapan kami dalam menghormati perjalanan Zain, kami dapat meningkatkan dan berinovasi perawatan untuk generasi mendatang di setiap komunitas," kata Anu, Ibunda Zain pada saat itu.

Satya Nadella juga mengungkapkan tentang pelajaran yang dia terima setelah menjadi Ayah untuk Zain. Bagi Satya, putranya memberi dampak besar pada caranya berpikir, memimpin, dan menjalani hubungan dengan orang lain. Zain telah mengubah kehidupan Satya sejak dilahirkan, Bunda.

"Anu telah mengajari saya sesuatu secara mendalam, melalui semua yang terjadi dengan Zain, yaitu bagaimana memaafkan diri sendiri. Tak satu pun dari kita yang sempurna," ujar Satya.

"Begitu Anda mencapai realisasi yang lebih dalam seperti itu, Anda tidak lagi menilai sesuatu dengan cepat. Anda mendengarkan lebih baik dan Anda dapat memperkuat orang lain," sambungnya.

Ibunda Zain juga menceritakan tentang berbagai hal yang telah dilalui oleh sang putra. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

BERMASALAH SEJAK MASIH DI DALAM KANDUNGAN

Ilustrasi ibu hamil

Foto: Getty Images/iStockphoto/Mykola Sosiukin

Ibunda Zain Nadella mengungkapkan tentang bagaimana sang putra menginspirasinya. Anu bercerita, bahkan pada saat paling rentan, Zain menunjukkan upaya untuk bertahan dengan kekuatan yang luar biasa.

Dalam sebuah esai yang ia tuliskan untuk Good Housekeeping, Anu menceritakan bahwa putra sulungnya sempat mengalami sesak napas di dalam kandungan, atau asphyxiation in utero. Zain juga terlahir dengan berat 1,3 kilogram.

"Dia telah mengalami banyak intervensi medis yang menyakitkan dan kemungkinan akan menghadapi lebih banyak lagi," ungkap Anu.

"Ketika dia mengerahkan upaya maksimalnya, saya berpikir tentang perlu berbuat lebih banyak untuknya dan orang lain," lanjutnya.

Satya Nadella dan perusahaannya telah fokus merancang produk untuk penyandang disabilitas sejak 2014 silam. Tak hanya keluarga, Zain ternyata mampu menginspirasi banyak orang di sekitarnya.

Meski mengidap penyakit cerebral palsy yang membuatnya harus menghabiskan waktu di kursi roda, Zain dikenal sebagai pemuda yang ceria dan membawa kebahagiaan bagi orang di sekitarnya.

"Zain akan dikenang karena selera musiknya yang unik, senyum cerahnya yang ceria, dan kegembiraan luar biasa yang dia tularkan ke keluarga dan semua orang yang mencintainya," tulis Jeff Sperring, CEO Rumah Sakit Anak Seattle, dalam pesan yang dibagikan kepada staf Microsoft.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda