Curahan Hati Ridwan Kamil dan Atalia, Ungkap Kebaikan dan Momen Terakhir Eril

Eril Putra Ridwan Kamil / Foto: Instagram @ataliapr

Duka masih menyelimuti keluarga Ridwan Kamil dan Atalia Praratya. Meski sudah mengikhlaskan kepergian sang putra, air mata masih wajah mereka.

Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz atau yang akrab disapa Eril itu sudah memasuki hari ke-12 di Sungai Aare, Swiss. Sementara itu Ridwan Kamil dan Atalia masih memanjatkan doa dari Indonesia.

Ridwan Kamil yang masa cutinya sudah habis, harus kembali menjalankan tugasnya sebagai Gubernur Jawa Barat. Kendati demikian, ia masih menyimpan curahan hati yang begitu besar terhadap Eril.

Lewat Instagram, Ridwan Kamil kembali membuat unggahan terbaru mengenai mendiang putranya. Ia mengunggah sebuah video berisi teks yang menceritakan tentang Eril.

"Bismillah dan mohon maaf. Ijinkan saya selaku ayahanda Eril, untuk memberi kesaksian atas kiprah dan semangat hidupnya selama ini," tulis Ridwan Kamil.

Banner Cara Percepat Pembukaan Saat Persalinan

Ridwan Kamil mengatakan, ada dua cara menilai panjang pendeknya umur manusia. Pertama yaitu umur biologis yang dihitung berdasarkan bulan atau tahun. Selain itu, ada cara lainnya dengan menghitung kebaikan mereka yang telah berpulang.

"Ada cara kedua, yaitu menghitung berapa panjangnya, lamanya, dan besarnya amal kebaikannya saat ia hidup di dunia fana ini," ucap Ridwan Kamil.

"Ananda Emmeril Kahn Mumtadz, mungkin umur biologisnya hanya 23 tahun. Namun dengan luasnya amal kebaikannya, Insya Allah sungguh ia pergi dalam panjang umur," sambungnya.

Menurut Ridwan Kamil, Eril tidak senang apabila amal kebaikannya diceritakan kepada orang lain. Namun sesuai kewajibannya sebagai seorang ayah, ia kemudian membeberkan alasan mereka telah mengikhlaskan Eril. Salah satunya adalah amal dan kebaikannya yang luar biasa.

Ridwan Kamil bercerita, Emmeril kerap melakukan berbagai kebaikan selama hidupnya. Pemuda kelahiran 25 Juni 1999 itu aktif melakukan kegiatan sosial dengan membagikan makanan lewat Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu) yang digagasnya.

"Dear Eril, ayahmu ini baru tahu, bukan hanya ratusan atau ribuan, tapi jutaan yang mendoakanmu. Dari anak yatim di desa, tukang ojek dan becak di belokan jalan kota, sampai ulama di Palestina," ungkap Ridwan Kamil.

"Mungkinkah ini karena kebaikanmu membelikan baju lebaran kepada anak-anak yatim itu? Atau karena kebaikanmu ngasih THR dari uangmu sendiri ke satpam-satpam itu Ril?"

Bagi Ridwan Kamil, Eril merupakan sosok anak yang hidup di jalan kebaikan. Ia memaknai kepergian Eril sebagai suatu pelajaran besar yang tak akan mereka lupakan.

"Ia lahir 25 Juni 1999 di New York, dan berpulang di Bern 24 Mei 2022 saat ia dalam misi berikhtiar mencari sekolah S2. Eril, kamu niatnya mencari ilmu dan pelajaran, malah akhirnya kamu yang memberikan ilmu dan pelajaran kepada kami semua," tuturnya.

Pilihan Redaksi

Bikin Nangis, Ridwan Kamil Bersimpuh pada Ibunda setelah Tak Temukan Eril

Tak hanya Ridwan Kamil, Atalia Praratya juga mengunggah status terbaru mengenai almarhum Eril. Baca di halaman berikutnya.

Saksikan juga video tentang puisi dari Ridwan Kamil untuk mendiang Emmeril:

[Gambas:Video Haibunda]

MOMEN TERAKHIR ATALIA DENGAN ERIL

Eril dan Atalia / Foto: Instagram @ataliapr

Kepergian Emmeril Kahn Mumtadz tak hanya meninggalkan luka di hati Ridwan Kamil. Sang Bunda, Atalia Praratya juga masih menyimpan duka di hatinya.

Atalia mengunggah deretan potret terbaru di akun Instagram. Ia memperlihatkan foto-foto Eril, serta menceritakan momen terakhir yang mereka habiskan bersama. Atalia juga mempertanyakan, mengapa putranya yang terlebih dahulu dipanggil oleh Sang Pencipta.

"Rasanya untuk menanyakan, Mengapa kamu, Ril? Mengapa sekarang? Mamah merasa tidak pantas, karena mamah bukanlah pemilikmu yang sebenarnya. Insya Allah kamu sudah bahagia dalam limpahan kasih sayang Sang Pencipta," tulis Atalia.

Sebelum Eril menghilang di Sungai Aare, Atalia tengah menemaninya untuk mencari sekolah S2. Selama menghabiskan waktu di Bern bersama Eril, Atalia menyadari ada sesuatu yang berbeda dari sang putra.

"Mengapa kamu yang ceria, lucu, ringan tangan, sabar, selalu wangi dan tiba-tiba saja senang difoto di akhir-akhir kebersamaan kita, terus membuat dada ini sesak, dan air mata tak kunjung kering," tuturnya.

"Foto terakhir adalah foto berdua kita di pagi sebelum insiden itu. 12 hari telah berlalu. Kamu dimana? Dimana, Ril? Sini pulang."

Meski telah pulang ke Tanah Air, Atalia dan Ridwan Kamil tak menghentikan pencarian putra mereka yang hanyut di Sungai Aare. Pencarian dilakukan oleh otoritas Swiss, KBRI, serta keluarga yang berada di sana.

Atalia tak lupa memanjatkan doa di setiap helaan napasnya. Ia masih berharap dapat dipertemukan dengan Eril suatu saat nanti.

"Ya Allah jaga dan lindungi Eril. Limpahkan dia dengan kasih sayangMu, cukupkan kebutuhannya dan pertemukanlah kami dengannya," ucap Atalia.

Sebelumnya, Atalia juga sempat mengungkapkan kerinduannya kepada sang putra. Baca di halaman berikutnya.

KERINDUAN ATALIA

Eril dan Atalia / Foto: Instagram @ataliapr

Kepergian putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz menyisakan pilu di hati keluarga. Meski telah ikhlas ditinggal Eril selama-lamanya, banyak kenangan yang tak bisa dihapus di hati sang Bunda, Atalia Praratya.

Baru-baru ini, Atalia mencoba merangkum banyaknya kenangan yang dihabiskan bersama Eril. Lewat Instagram, ia mengunggah video kompilasi bersama mendiang sang putra.

Dalam video berdurasi singkat itu, Atalia memperlihatkan momen kehangatan mereka. Video dibuka dengan momen ketika Atalia berkeliling kota dengan menaiki motor bersama Eril.

Kekompakan keluarga Ridwan Kamil juga diperlihatkan dalam video tersebut, ketika mereka tengah jalan-jalan. Dalam salah satu cuplikan, Ridwan Kamil terlihat sedang menyuapi Eril dengan es krim sambil berbagi payung di bawah rintik hujan.

Atalia juga membagikan potret-potret kenangan keluarganya bersama Eril. Tak hanya itu, ia mengungkapkan perasaannya yang sangat merindukan Eril.

"Cuma rindu.." tulis Atalia dalam unggahannya.

Seakan menambah kesan pilu, Atalia Praratya juga menyelipkan lagu It'll Be Okay yang dinyanyikan oleh Rachel Grae, seakan menyiratkan harapan bahwa keadaan akan segera membaik.