
Bundapedia
Trimester
Nanie Wardhani | Haibunda
Sebuah kehamilan yang dijalankan Bunda dalam kondisi normal umumnya berlangsung sekitar 40 minggu, dihitung mulai dari hari pertama periode menstruasi terakhir dan terdiri dari tiga trimester. Pada setiap trimester, janin yang dikandung Bunda akan mencapai pencapaian-pencapaian tertentu sesuai dengan usianya.
Apa yang dimaksud dengan pembagian trimester?
Pada kehamilan normal seorang wanita pada umumnya mengandung selama 40 minggu, namun bayi yang dianggap sebagai bayi cukup bulan dapat lahir sedini 37 minggu dan paling lambat pada usia kandungan 42 minggu.
Trimester adalah pembagian jangka tiga bulanan selama periode kehamilan berjalan yang dilalui oleh Bunda hamil. Dilansir dari Medical News Today, Kantor Kesehatan Wanita Amerika mendefinisikan tiga trimester tersebut sebagai berikut, meskipun patokan waktunya dapat bervariasi pada setiap kehamilan:
- Trimester pertama: 1–12 minggu
- Trimester kedua: 13–28 minggu
- Trimester ketiga: 29-40 minggu
Selain tiga trimester tersebut, ada juga yang menyebutkan tentang trimester keempat, yaitu masa transisi 3 bulan setelah melahirkan.
Trimester pertama
![]() |
Trimester pertama meliputi 12 minggu pertama kehamilan, dan periode ini adalah waktu yang paling penting untuk perkembangan janin.
Kondisi janin
Saat pembuahan terjadi, sel telur dan sperma bergabung membentuk zigot, yang kemudian tertanam di dinding rahim. Zigot menjadi embrio saat sel-selnya membelah dan tumbuh.
Pada akhir trimester pertama, diharapkan kondisi janin:
- Semua organ dan struktur utama tubuh sudah mulai berkembang.
- Jantung berdetak secara teratur.
- Jari tangan dan kaki sudah terbentuk.
- Panjang janin sekitar 3 inci dan beratnya hampir 1 ons.
- Saraf dan otot bekerja sama, dan janin bisa mengepal.
- Kelopak mata telah terbentuk dan akan tetap tertutup sampai sekitar minggu ke-28, untuk melindungi mata.
Kondisi Bunda hamil
Seorang Bunda hamil juga mengalami banyak perubahan selama trimester pertama kehamilannya. Perubahan ini termasuk:
- Kelelahan
- Payudara yang terasa lembut dan bengkak
- Perubahan suasana hati
- Mengidam makanan tertentu
- Sakit kepala
- Gangguan pencernaan
- Kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering
- Mulai ada pertambahan berat badan
- Sembelit
- Mual, terkadang disertai muntah, yang dikenal sebagai morning sickness. Morning sickness bisa berlangsung sepanjang trimester pertama dan terkadang lebih.
Trimester kedua
![]() |
Trimester kedua mencakup minggu 14 – 27 kehamilan. Janin mengalami banyak perubahan selama waktu ini.
Kondisi janin
Pada akhir trimester kedua, hal-hal berikut akan terjadi pada janin:
- Adanya mekonium, atau buang air besar pertama, telah berkembang di usus.
- Janin dapat melihat, mendengar, membuat gerakan menghisap, dan menggaruk dirinya sendiri.
- Kulit, rambut, dan kuku telah terbentuk.
- Paru-paru sudah terbentuk tapi belum berfungsi.
- Janin tidur dan bangun secara teratur.
- Testis janin laki-laki akan pindah ke skrotum, dan telur janin perempuan akan terbentuk di ovarium.
- Kuncup pengecap di lidah telah terbentuk.
- Sumsum tulang membuat sel darah.
- Lanugo, yang merupakan rambut halus sudah menutupi tubuh.
Kondisi Bunda hamil
Banyak orang merasa lebih nyaman selama trimester kedua kehamilan. Biasanya morning sickness dan kelelahan sudah berkurang atau hilang.
Sementara itu, perubahan baru terjadi pada trimester kedua:
- Perut membesar seiring pertumbuhan janin
- Stretch mark mungkin muncul di perut, paha, payudara, dan bokong.
- Areola, kulit di sekitar puting susu, menjadi lebih gelap.
- Kulit di wajah mungkin menjadi lebih gelap dan tidak merata
- Pergelangan kaki, jari, dan wajah mungkin membengkak.
- Rasa gatal dapat terjadi. Jika ini terjadi diiringi dengan muntah atau menguningnya kulit atau bagian putih mata yang dikenal sebagai penyakit kuning, maka perlu mendapatkan bantuan medis secepatnya.
- Mulai merasakan gerakan bayi saat trimester ini berlangsung.
Trimester ketiga
![]() |
Trimester ketiga berlangsung dari usia kandungan 29 minggu sampai waktunya melahirkan, yang biasanya sekitar minggu ke-40.
Kondisi janin
Sebagian besar organ dan sistem tubuh janin telah terbentuk sekarang, dan mereka akan terus tumbuh dan matang hingga siap dilahirkan.
Selama trimester ini, kondisi janin meliputi:
- Tulang janin sudah mengeras.
- Gerakan menjadi lebih terlihat.
- Mata terbuka dan dapat merasakan cahaya.
- Pembentukan paru-paru menjadi lengkap.
- Lanugo jatuh, dan lapisan lilin, yang disebut vernix, mulai berkembang.
- Menjelang persalinan, janin turun lebih rendah di perut Bunda hamil tersebut dan biasanya menundukkan kepala.
Kondisi Bunda hamil
Pertumbuhan janin baru bisa menimbulkan ketidaknyamanan di trimester ini.
Bunda hamil mungkin juga akan mengalami:
- Maag
- Sesak napas
- Pembengkakan di sekitar pergelangan kaki, wajah, dan jari
- Insomnia
- Perubahan suasana hati
- Kebocoran susu dari payudara
- Perubahan payudara dan puting lainnya
- Sering buang air kecil
- Wasir
- Mulai mengalami kontraksi palsu atau dikenal juga dengan Braxton-Hicks, yang tidak mengindikasikan persalinan
- Kontraksi nyata, yang menunjukkan persalinan
Bunda hamil mungkin akan merasa cemas tentang persalinan dan menjadi orang tua menjelang akhir kehamilan, dan kecemasan ini adalah hal yang normal terjadi.
Trimester keempat: Pasca persalinan
Periode 3 bulan setelah melahirkan memainkan peran kunci dalam kesehatan Bunda dan bayi mereka. Beberapa orang menyebut masa transisi ini sebagai trimester keempat.
Meskipun ini bisa menjadi waktu yang menyenangkan, namun banyaknya perubahan hormonal dan kondisi sehari-hari dapat menimbulkan beberapa tantangan dalam trimester ke-empat. Tantangan-tantangan ini mungkin melibatkan:
- Berusaha pulih setelah melahirkan, terutama jika ada jahitan
- Berurusan dengan nifas, atau keluarnya darah dan jaringan, yang dapat berlanjut selama beberapa minggu
- Kram, yang mungkin terasa seperti kram menstruasi, terutama saat menyusui
- Menyesuaikan diri dengan peran baru sebagai orang tua
- Mempelajari keterampilan baru
- Memiliki payudara yang sakit dan kesulitan lain yang berkaitan dengan menyusui
- Mengalami kelelahan, karena kurang tidur dan faktor lainnya
- Dalam beberapa kasus, banyak juga Bunda yang mengalami depresi pasca persalinan, terutama pada Bunda yang baru pertama kali memiliki anak.
Beberapa tips untuk mengelola tantangan-tantangan tersebut meliputi:
- Membatasi pengunjung, jika ini membantu
- Meminta bantuan orang lain
- Mengurangi tugas rumah tangga
- Istirahat saat bayi tidur
- Makan secara teratur, semaksimal mungkin
- Mengurangi kekhawatiran tentang bayi, menyusui, atau kesehatan pribadi
- Menghadiri semua janji tindak lanjut dengan dokter
Siapapun yang mengalami suasana hati yang terus-menerus tidak menyenangkan, perasaan bersalah atau tidak mampu menjadi Bunda, atau pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi harus segera mencari perawatan dan bimbingan medis. Ini bisa menjadi tanda-tanda depresi pasca melahirkan.
Kehamilan, persalinan, dan beberapa bulan pertama dengan bayi yang baru lahir memang periode yang tidak seperti waktu lainnya dalam hidup. Semua ini penuh dengan pengalaman baru, ketidakpastian besar, pergolakan, dan banyak emosi baru.
Mendapatkan perawatan prenatal secara teratur sangat penting selama setiap trimester. Seorang dokter dapat membantu memastikan bahwa janin memenuhi pencapaian perkembangan mereka dan bahwa Bunda hamil dalam keadaan sehat. Mereka juga dapat memberikan bimbingan dan sumber daya untuk dukungan terbaik bagi mereka.