sign up SIGN UP search
Baby eating bread and cucumber with BLW method, baby led weaning. Happy vegetarian kid eating lunch. Toddler eat himself, self-feeding.

Bundapedia

Baby-led Weaning (BLW)

Nanie Wardhani   |   Haibunda

Ketika Si Kecil menginjak usia enam bulan, maka sudah saatnya dia mulai mengenal makanan padat lain selain ASI.  World Health Organization (WHO) menyarankan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dimulai paling lambat saat bayi berusia 6 bulan (timely), dengan memperhatikan kecukupan zat gizi pada MPASI (adequate), aman dan higienis dalam penyiapan dan pemberian (safe), dan diberikan secara responsif (responsive feeding). 

Salah satu metode pemberian MPASI kepada bayi yang sering menjadi perbincangan maupun perdebatan di kalangan praktisi dan orang tua adalah metode baby-led weaning atau BLW.

Apa itu baby-led weaning?

Melansir dari Solid Starts, Baby-led weaning atau BLW adalah metode memperkenalkan makanan padat kepada bayi di mana pure dan pemberian makan dengan sendok diabaikan sepenuhnya demi makanan jari yang bayi makan sendiri.


Diciptakan oleh Gill Rapley, mantan perawat kesehatan masyarakat di Inggris, baby-led weaning (atau kadang disebut baby-led feeding) menawarkan kepada orang tua cara untuk mengabaikan gagasan makanan bayi sepenuhnya. Semakin populer, pemberian MPASI yang dipimpin bayi sangat populer di kalangan orang tua yang ingin menghindari membesarkan anak yang memilih-milih makanan, serta orang tua yang menganut filosofi pengasuhan anak tipe Montessori di mana anak-anak didorong untuk mandiri.

Pada intinya, baby-led weaning menekankan kemandirian bayi. Orang tua harus menunggu bayinya menunjukkan tanda-tanda kesiapan untuk makan dan mengikuti isyarat bayi dalam segala hal untuk memperkenalkan makanan padat.

Bayi dibawa ke meja makan untuk makan bersama keluarga, didorong untuk mengambil makanan dengan jari mereka sendiri, dan dipercaya untuk makan sebanyak atau sesedikit yang mereka butuhkan. 

Bayi yang diperkenalkan dengan makanan padat dengan baby-led weaning juga melanjutkan pemberian ASI atau susu botol dan diizinkan untuk menentukan kapan pemberian susu tersebut harus dikurangi.

Manfaat baby-led weaning (BLW)

Yang paling penting adalah BLW memupuk kemandirian pada Si Kecil. Dengan baby-led weaning, bayi Bunda akan belajar makan sendiri dan memiliki kendali atas apa dan berapa banyak yang mereka makan. Bayi yang diberi kendali atas apa yang mereka makan sejak dini cenderung tidak menjadi pemilih makanan pada usia balita dan seterusnya.

Dengan BLW, makanan cenderung tidak menjadi tuas untuk kontrol atau kekuatan dalam hubungan anak-orang tua karena anak memegang kendali sejak hari pertama memulai makanan padat.

Manfaat lain dari baby-led weaning termasuk kesempatan bagi bayi untuk melatih keterampilan motorik dan lisan yang kritis. Memberi makan sendiri dengan berbagai konsistensi dan tekstur makanan memungkinkan bayi melatih gerakan lidah, kekuatan rahang, dan menelan serta keterampilan motorik halus yang diperlukan untuk mengambil potongan makanan dengan ukuran berbeda dengan jari-jari mereka.

Terakhir, penelitian saat ini menunjukkan bahwa bayi yang memulai makanan padat dengan finger food (atau baby-led weaning) tidak lebih mungkin tersedak makanan daripada bayi yang diberi makan dengan sendok.

Cute Asian baby girl eating by hands, Little baby eating organic vegetables with BLW method, baby led weaning, Infant eating healthy food isolated on pink background with clipping path, Self FeedingBaby Led Weaning (BLW)/ Foto: Getty Images/iStockphoto/yaoinlove

Manfaat membiarkan bayi Bunda makan sendiri

  • Kemandirian: Bayi belajar makan secara mandiri dan dalam kendali penuh.
  • Perkembangan: Bayi melatih keterampilan motorik dan lisan yang kritis.
  • Kontrol nafsu makan: Bayi bertanggung jawab atas seberapa banyak makan dan belajar berhenti saat kenyang.
  • Kemudahan: Bayi ikut makan apa yang Bunda makan. Bukan makanan yang khusus dibuat untuknya.
  • Variasi: Bayi dapat makan berbagai tekstur dan rasa, yang dapat mengurangi pilih-pilih makanan di kemudian hari.
  • Lebih murah: Bayi makan makanan asli. Tidak perlu stoples, kantong, atau blender yang mahal.
  • Makanan keluarga: Bayi adalah bagian dari makan bersama keluarga Bunda, makan bersama Bunda.
  • Makan di luar: Lebih mudah makan di restoran karena bayi bisa makan makanan utuh.
  • Seru! Bayi senang menyentuh, memeriksa, dan mencicipi rasa dan tekstur yang berbeda.

Dikutip dari halaman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), banyak perdebatan mengenai metode BLW sebagai metode pemberian MPASI pertama bagi bayi. Bayi yang mendapat BLW dianggap berisiko mengalami kekurangan nutrisi karena bayi yang menentukan jenis makanan yang dihabiskan dan berapa banyak. Seringkali apa yang dipilih bayi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, serta zat gizi mikro terutama zat besi. 

Sebagian beranggapan bahwa metode BLW mendorong bayi untuk menerima berbagai macam tekstur dan rasa makanan sehingga lebih mudah menerima makan “sehat” seperti sayur-sayuran.

Ada pula anggapan bahwa metode BLW berdampak pada kemampuan bayi mengatur rasa lapar dan mencegah obesitas. Namun hal ini tidak terbukti berdasarkan studi terbaru oleh Taylor (2017) yang menemukan bahwa bayi yang menjalani metode BLW memiliki indeks massa tubuh yang sama dengan bayi yang diberi MPASI secara konvensional.

Pemberian MPASI melalui metode BLW juga banyak ditentang karena bayi berisiko mengalami tersedak. Studi BLISS (Baby-Led Introduction to SolidS, 2017) mencoba mengurangi risiko tersedak dengan melakukan modifikasi terhadap metode BLW, yaitu dengan tetap mengikuti aturan umum pemberian makan seperti:

Memastikan faktor kesiapan dan keamanan bagi bayi:

  • Posisi bayi harus sudah menegakkan dada dan selama proses makan dapat mempertahankan posisi tersebut
  • Bayi harus selalu didampingi saat pemberian makan
  • Memperkenalkan makanan yang cukup dapat digenggam oleh bayi (biasanya dalam bentuk finger food; makanan seukuran jari orang dewasa)
  • Pastikan makanan cukup lembut sehingga mudah hancur di mulut
  • Hindari makanan yang berisiko menyebabkan tersedak, yaitu makanan berbentuk koin, seperti kacang, popcorn, buah anggur, dan sebagainya 
  • Perkenalkan berbagai macam makanan
  • Ajak bayi makan bersama dengan anggota keluarga lain
  • Hindari makanan cepat saji atau mengandung banyak gula dan garam

Studi BLISS juga memperingatkan berbagai hal mengenai metode BLW ini, yaitu jangan berharap dengan menggunakan metode ini bayi dapat langsung menyukai makanan yang dicobanya serta bayi dapat segera mengonsumsi makanan dengan menu seimbang, atau juga berharap bahwa bayi langsung dapat menghabiskan makanannya dengan cepat dan tepat waktu.

Sebagai kesimpulan, metode BLW saat ini masih menimbulkan kontroversi dan belum dapat dibuktikan sebagai metode pemberian MPASI yang aman dan lebih superior dibandingkan metode pemberian MPASI yang dianjurkan WHO. Masih banyak hal yang harus diperhatikan dengan cermat mengenai pemberian MPASI dengan metode Baby-led Weaning. Oleh karena itu, Bunda perlu menelaah lebih lanjut dan berdiskusi dengan dokter sebelum mencoba metode apa pun yang akan Bunda terapkan pada MPASI Si Kecil.

[Gambas:Video Haibunda]



 

Share yuk, Bun!
Tahukah Bunda
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bunda sedang hamil, program hamil, atau memiliki anak? Cerita ke Bubun di Aplikasi HaiBunda, yuk!