sign up SIGN UP search
Medical illustration of a brain with stroke symptoms

Bundapedia

Stroke

Nanie Wardhani   |   Haibunda

Stroke adalah ketika otak mengalami gangguan seperti serangan jantung, terjadi ketika ada masalah dengan aliran darah ke bagian otak. Ini bisa terjadi ketika pembuluh darah tersumbat atau ada pendarahan di otak. Stroke adalah keadaan darurat yang mengancam jiwa, dan perhatian medis segera sangat penting untuk mencegah kerusakan permanen atau kematian.

Apa itu stroke?

Stroke adalah kondisi yang mengancam jiwa yang terjadi ketika bagian otak tidak memiliki aliran darah yang cukup. Biasanya karena arteri yang tersumbat atau pendarahan di otak. Tanpa suplai darah yang stabil, sel-sel otak di area tersebut mulai mati karena kekurangan oksigen.

Stroke adalah kondisi darurat yang mengancam jiwa di mana setiap detik berharga. Jika Bunda atau seseorang dengan Bunda memiliki gejala stroke, segera hubungi nomor layanan darurat. Semakin cepat stroke diobati, semakin besar kemungkinan sembuh tanpa cacat.


Untuk mengenali tanda-tanda peringatan stroke, ingatlah untuk melakukan pengecekan "FAST" sesuai ciri berikut:

F (Face): Mintalah orang tersebut untuk tersenyum. Carilah penurunan pada satu atau kedua sisi wajahnya, ini tanda kelemahan atau kelumpuhan otot.

A (Arm): Seseorang yang mengalami stroke sering mengalami kelemahan otot di satu sisi. Mintalah mereka mengangkat tangan. Jika salah satu tangannya terlihat lemah padahal biasanya normal, satu lengan akan tetap lebih tinggi sementara yang lain akan melorot dan jatuh ke bawah.

S (Speech): Stroke sering menyebabkan seseorang kehilangan kemampuan berbicara (speech). Mereka mungkin sulit berbicara atau sulit memilih kata yang tepat.

T (Time): Waktu sangatlah penting, jadi jangan menunggu untuk mendapatkan bantuan. Jika memungkinkan, lihat jam dan ingat kapan gejalanya dimulai. Memberi tahu dokter kapan gejala dimulai dapat membantunya mengetahui pilihan perawatan apa yang terbaik.

Ada kondisi medis tertentu yang meningkatkan risiko stroke, yaitu tekanan darah tinggi (hipertensi), kolesterol tinggi (hiperlipidemia), diabetes tipe 2, dan orang dengan riwayat stroke, serangan jantung, atau irama jantung tidak teratur seperti fibrilasi atrium.

Pengaruh stroke pada tubuh

Stroke bagi otak sama seperti serangan jantung bagi jantung. Saat stroke, sebagian otak kehilangan suplai darah yang membuat area tersebut tidak mendapatkan oksigen. Tanpa oksigen, sel-sel otak yang terkena dapat berhenti bekerja dengan baik.

Jika terlalu lama tanpa oksigen, sel-sel akan mati. Jika cukup banyak sel otak di suatu area yang mati, kerusakannya menjadi permanen, dan mungkin kehilangan kemampuan yang pernah dikendalikan area tersebut. Namun, memulihkan aliran darah dapat mencegah kerusakan atau membatasi seberapa parahnya. Itu sebabnya waktu sangat penting dalam mengobati stroke.

Jenis-jenis stroke

Menurut Cleveland Clinic, ada dua jenis stroke, di antaranya:

Stroke iskemik

Iskemia adalah ketika sel tidak mendapatkan aliran darah yang cukup untuk memasok oksigen. Ini biasanya terjadi karena ada yang menyumbat pembuluh darah di otak, sehingga menghentikan aliran darah. Stroke iskemik paling umum terjadi dan merupakan sekitar 80 persen dari semua stroke.

Stroke iskemik biasanya terjadi dengan salah satu cara berikut:

Pembentukan gumpalan di otak (trombosis). Fragmen gumpalan yang terbentuk di tempat lain di tubuh yang terlepas dan mengalir melalui pembuluh darah hingga tersangkut di otak (emboli).

Penyumbatan pembuluh darah kecil (stroke lakunar). Ini dapat terjadi ketika memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) jangka panjang yang tidak diobati, kolesterol tinggi (hiperlipidemia) atau gula darah tinggi (diabetes tipe 2).

Alasan yang tidak diketahui (ini adalah stroke kriptogenik; kata "kriptogenik" berarti "asal tersembunyi").

Stroke hemoragik

Stroke hemoragik menyebabkan pendarahan di dalam atau di sekitar otak. Dua kemungkinan cara terjadinya:

  • Pendarahan di dalam otak (intracerebral). Ketika pembuluh darah di dalam otak robek atau pecah, menyebabkan pendarahan yang memberi tekanan pada jaringan otak di sekitarnya.
  • Pendarahan ke dalam ruang subarachnoid (ruang antara otak dan penutup luarnya). Selaput arachnoid adalah lapisan tipis jaringan dengan pola seperti sarang laba-laba yang mengelilingi otak. Ruang di antara selaput arachnoid dan otak adalah ruang subarachnoid. Kerusakan pembuluh darah yang melewati membran arachnoid dapat menyebabkan perdarahan subarachnoid, yaitu perdarahan ke dalam ruang subarachnoid, memberi tekanan pada jaringan otak di bawahnya.

Gejala stroke

Area otak yang berbeda mengontrol kemampuan yang berbeda, sehingga gejala stroke bergantung pada area yang terpengaruh. Contohnya stroke yang memengaruhi area Broca, bagian otak yang mengontrol cara menggunakan otot wajah dan mulut untuk berbicara. Oleh karena itu beberapa orang seperti meracau atau kesulitan berbicara ketika stroke.

Gejala stroke dapat melibatkan satu atau lebih hal berikut:

  • Kelemahan atau kelumpuhan satu sisi 
  • Afasia (kesulitan atau kehilangan kemampuan berbicara)
  • Bicara cadel atau kacau (dysarthria) 
  • Kehilangan kontrol otot di satu sisi wajah 
  • Tiba-tiba kehilangan (baik sebagian atau total) satu atau lebih indra (penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan sentuhan)
  • Penglihatan kabur atau ganda (diplopia)
  • Kehilangan koordinasi atau kecanggungan (ataksia) 
  • Pusing atau vertigo 
  • Mual dan muntah 
  • Leher kaku
  • Ketidakstabilan emosi dan perubahan kepribadian
  • Kebingungan atau agitasi
  • Kejang 
  • Kehilangan memori (amnesia) 
  • Sakit kepala (biasanya tiba-tiba dan parah) 
  • Pingsan 
  • Koma 

Serangan iskemik sementara

Serangan iskemik transien, terkadang disebut "stroke mini" seperti stroke, tetapi efeknya bersifat sementara. Biasanya merupakan tanda peringatan seseorang memiliki risiko sangat tinggi untuk mengalami stroke yang sebenarnya dalam waktu dekat. Oleh karena itu, seseorang yang mengalami ini membutuhkan perawatan medis darurat sesegera mungkin.

Penyebab stroke

Stroke iskemik dan stroke hemoragik dapat terjadi karena berbagai alasan. Stroke iskemik biasanya terjadi karena pembekuan darah. Ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti:

  • Aterosklerosis 
  • Gangguan pembekuan 
  • Fibrilasi atrium (terutama bila terjadi karena sleep apnea).
  • Cacat jantung (defek septum atrium atau defek septum ventrikel).
  • Penyakit iskemik mikrovaskular (yang dapat menyumbat pembuluh darah kecil di otak).

Stroke hemoragik juga dapat terjadi karena:

  • Tekanan darah tinggi, terutama bila sudah lama memilikinya, bila sangat tinggi, atau keduanya.
  • Aneurisma otak terkadang dapat menyebabkan stroke hemoragik.
  • Tumor otak (termasuk kanker) 
  • Penyakit yang melemahkan atau menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada pembuluh darah di otak, seperti penyakit moyamoya.
Ilustrasi strokeIlustrasi stroke/ Foto: Getty Images/iStockphoto/designer491

Kondisi terkait

Beberapa kondisi dan faktor lain dapat berkontribusi pada risiko stroke seseorang. Ini termasuk:

  • Gangguan penggunaan alkohol
  • Tekanan darah tinggi (tidak hanya yang hemoragik karena dapat berkontribusi pada kerusakan pembuluh darah yang membuat stroke lebih mungkin terjadi)
  • Kolesterol tinggi (hiperlipidemia) 
  • Sakit kepala migrain (mereka dapat memiliki gejala yang mirip dengan stroke, dan penderita migrain (terutama migrain dengan aura) juga memiliki risiko stroke yang lebih tinggi).
  • Diabetes tipe 2 
  • Merokok dan bentuk penggunaan tembakau lainnya (termasuk vaping dan tembakau tanpa asap)
  • Penyalahgunaan obat (termasuk obat resep dan non resep)

Pengobatan stroke 

Mengobati stroke tergantung pada banyak faktor. Faktor terpenting dalam menentukan pengobatan adalah jenis stroke yang diderita seseorang.

Iskemik: Prioritas utama adalah memulihkan sirkulasi ke area otak yang terkena. Jika ini cukup cepat, terkadang kerusakan permanen dapat dicegah atau setidaknya membatasi tingkat keparahan stroke. Pemulihan sirkulasi biasanya melibatkan jenis obat yang disebut trombolitik, tetapi mungkin juga melibatkan prosedur kateterisasi.

Hemoragik: pengobatan tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan perdarahan. Mengurangi tekanan darah seringkali menjadi prioritas utama karena akan mengurangi jumlah perdarahan dan menjaganya agar tidak bertambah parah. Pilihan lainnya adalah memperbaiki pembekuan sehingga pendarahan akan berhenti. Pembedahan terkadang diperlukan untuk menghilangkan tekanan pada otak dari darah yang terkumpul.

Cara mengurangi risiko terkena stroke atau mencegahnya

Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko stroke. Meskipun belum tentu dapat mencegah stroke, tapi dapat menurunkan risiko. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Tingkatkan kualitas gaya hidup
  • Hindari pilihan gaya hidup yang berisiko atau lakukan perubahan pada perilaku
  • Kelola kondisi kesehatan dan faktor risiko
  • Temui dokter untuk pemeriksaan atau kunjungan kesehatan setiap tahun

Pilihan pengobatan untuk stroke terus berkembang berkat kemajuan dalam pemahaman tentang otak, lompatan teknologi dalam pencitraan, dan pengobatan baru. Jika melihat gejala stroke pada diri sendiri atau seseorang dekat Bunda, segeralah mencari bantuan medis. Semakin cepat mendapat perawatan medis, semakin besar kemungkinan efek stroke akan terbatas atau dapat dipulihkan.

[Gambas:Video Haibunda]



Share yuk, Bun!
Tahukah Bunda
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bunda sedang hamil, program hamil, atau memiliki anak? Cerita ke Bubun di Aplikasi HaiBunda, yuk!