
Bundapedia
Bayi Sungsang
Nanie Wardhani | Haibunda
Bayi disebut sungsang ketika posisi kaki atau bokongnya berada di bagian bawah di dalam rahim. Idealnya, bayi diposisikan sedemikian rupa sehingga kepala dilahirkan lebih dahulu ketika proses persalinan pervaginam.
Sebagian besar bayi sungsang akan kembali ke posisi normal pada usia 36 minggu. Beberapa bayi sungsang dapat dilahirkan secara normal, tetapi biasanya akan dianjurkan untuk operasi caesar.
Apa itu bayi sungsang?
Bayi sungsang, atau kelahiran sungsang, adalah saat kaki atau bokong bayi diposisikan untuk keluar dari vagina terlebih dahulu. Kepala bayi berada paling dekat dengan dada Bunda dan bagian bawahnya paling dekat dengan vagina Bunda.
Sungsang sering terjadi pada awal kehamilan dan sebagian besar bayi akan bergerak ke posisi kepala lebih dahulu pada usia kehamilan 36 minggu. Posisi kepala lebih dahulu ini disebut presentasi vertex dan merupakan posisi paling aman untuk melahirkan.
Apa saja jenis posisi sungsang?
Dilansir dari Cleveland Clinic, ada beberapa posisi janin yang mungkin dilakukan bayi sungsang, di antaranya adalah:
- Frank breech: Bokong bayi mengarah ke liang vagina dengan kaki menjulur lurus di depan tubuh dan kaki di dekat kepala.
- Sungsang lengkap: Bokong bayi mengarah ke bawah dan kedua pinggul dan lutut tertekuk (dilipat di bawahnya sendiri).
- Footling breech: Salah satu atau kedua kaki bayi mengarah ke bawah dan akan keluar duluan saat melahirkan sebelum bagian tubuh lainnya.
- Sungsang melintang: Ini adalah bentuk presentasi bokong di mana bayi diposisikan secara horizontal di rahim Bunda, bukan secara vertikal. Ini akan membuat bahu mereka masuk ke vagina terlebih dahulu.
Adakah pengaruh bayi sungsang pada kehamilan?
Kehamilan biasanya tidak terpengaruh oleh posisi bayi sungsang. Sebagian besar bayi sungsang dilahirkan sehat, meskipun ada sedikit peningkatan risiko untuk cacat lahir tertentu.
Gerakan bayi mungkin terasa sedikit berbeda. Bunda akan merasakan tendangan bayi di perut bawah dan mungkin merasakan benjolan keras lebih dekat ke tulang rusuk Bunda. Ini adalah kepala bayi Bunda.
Bagaimana bayi sungsang memengaruhi persalinan?
Jika bayi sungsang setelah usia 36 minggu, biasanya tidak aman bagi bayi sungsang untuk dilahirkan secara normal karena risiko cedera. Biasanya, cara teraman untuk melahirkan bayi adalah dengan operasi caesar yang direncanakan.
Beberapa dokter mungkin merasa nyaman dengan kelahiran sungsang pervaginam. Dalam beberapa kasus, beberapa dokter memilih untuk mengubah posisi bayi ke posisi kepala di bawah saat mereka masih berada di dalam rahim.
![]() |
Bagaimana cara mengetahui posisi bayi sungsang?
Tempat di mana Bunda merasakan benjolan dan tendangan mungkin menunjukkan bayi Bunda sungsang. Beri tahu dokter di mana Bunda merasakan gerakan. Dokter akan melakukan USG untuk memastikan posisi bayi.
Apa penyebab bayi sungsang?
Penyebab bayi sungsang tidak selalu diketahui. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan posisi ini adalah:
- Bunda hamil kembar dua atau lebih. Ini mempersulit setiap bayi untuk mendapatkan posisi yang tepat.
- Ada terlalu banyak atau terlalu sedikit cairan ketuban.
- Rahim tidak berbentuk normal atau memiliki pertumbuhan abnormal seperti fibroid.
- Mayoritas rahim berbentuk seperti buah pir terbalik. Jika bentuknya berbeda, mungkin tidak ada cukup ruang untuk bayi pindah ke posisi yang seharusnya.
- Plasenta menutupi seluruh atau sebagian serviks (kondisi yang disebut plasenta previa)
- Bayi prematur. Ini berarti usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mungkin belum beralih ke posisi kepala lebih dulu.
- Bayi memiliki cacat lahir yang menyebabkannya tidak menundukkan kepala
Bagaimana diagnosis bayi sungsang?
Biasanya dokter akan melakukan USG untuk mengonfirmasi posisi bayi. Selain itu, dokter mungkin dapat mengetahui ke arah mana bayi menghadap dengan meletakkan tangan mereka di perut Bunda, meraba letak kepala, punggung, dan bokong bayi, untuk dapat mengetahui bagian mana yang akan keluar dari vagina terlebih dahulu.
Kapan bayi sungsang didiagnosis?
Hampir semua bayi sungsang di usia kandungan tertentu. Saat kehamilan berlanjut, bayi secara alami akan pindah ke posisi kepala di bawah, sekitar usia 32 dan 36 minggu. Selama pemeriksaan di trimester ketiga, dokter akan melakukan pengecekan di mana posisi bayi. Setelah 37 minggu, dokter akan mendiskusikan pilihan proses persalinan Bunda.
Apa saja pilihan untuk merawat bayi sungsang?
Jika bayi sungsang pada usia kehamilan 37 minggu, dokter dapat:
- Mencoba memutar bayi di dalam rahim ke posisi kepala lebih dulu
- Merencanakan kelahiran sesar
- Merencanakan persalinan sungsang pervaginam
Apa saja komplikasi dari melahirkan bayi sungsang?
Komplikasi memiliki bayi sungsang biasanya tidak terjadi sampai saatnya melahirkan. Beberapa bayi sungsang dapat dilahirkan dengan aman melalui vagina.
Risiko mencoba melahirkan sungsang pervaginam adalah:
- Cedera pada kaki atau lengan bayi seperti dislokasi atau patah tulang
- Masalah tali pusar. Tali pusat dapat tertekan atau terpelintir selama persalinan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan saraf atau otak karena kekurangan oksigen.
Apakah dokter akan mencoba memutar bayi jika sungsang?
Jika bayi sungsang, dokter mungkin mempertimbangkan untuk memutar bayi sehingga dapat dilahirkan normal. Dalam beberapa kasus, mencoba membalikkan bayi mungkin tidak aman atau risikonya lebih besar daripada manfaatnya.
Membalik bayi mungkin tidak aman jika Bunda mengalami salah satu hal berikut:
- Pendarahan dari vagina
- Plasenta previa. Ini adalah saat plasenta menutupi semua atau sebagian serviks
- Tes non-stres nonreaktif
- Bayi kecil yang tidak normal
- Tingkat cairan ketuban rendah
- Denyut jantung janin rendah atau tinggi
- Ketuban pecah dini
- Kembar dua atau lebih
Metode yang paling umum digunakan untuk membalikkan bayi sungsang disebut External Cephalic Version (ECV). Ini dilakukan oleh dokter sekitar usia kandungan 37 minggu.
Prosedur ini dilakukan di rumah sakit untuk berjaga-jaga jika terjadi keadaan darurat. Ini melibatkan menempatkan tangan di perut Bunda dan memberikan tekanan kuat untuk mengubah posisi bayi ke posisi kepala di bawah saat bayi masih di dalam rahim. Prosedur ini sekitar 65 persen efektif namun membawa beberapa risiko.
![]() |
Apa risiko memutar posisi bayi?
Risiko ECV meliputi:
- Persalinan prematur
- Ketuban pecah dini
- Kehilangan darah untuk Bunda atau bayi
- Operasi caesar darurat
- Bayi mungkin kembali ke posisi sungsang
Meskipun risiko mengalami komplikasi ini kecil, beberapa dokter memilih untuk tidak mencoba membalik bayi sungsang.
Bisakah Bunda memutar posisi bayi jika sungsang?
Beberapa Bunda akan mencoba metode di rumah untuk membalikkan bayi mereka ke posisi normal. Beberapa gerakan ini dianggap dapat membantu, tetapi tidak ada bukti ilmiah mengenai kesuksesannya.
- Posisi jembatan: Berbaring di lantai dengan kaki ditekuk dan telapak kaki rata di tanah. Angkat pinggul dan panggul ke posisi jembatan. Tahan posisi ini selama 10 atau 15 menit beberapa kali sehari.
- Pose anak : Beristirahatlah dalam pose anak selama 10 hingga 15 menit. Ini dapat membantu mengendurkan otot panggul dan rahim. Bunda juga dapat mengayunkan tangan dan lutut ke depan dan ke belakang atau membuat lingkaran dengan panggul untuk meningkatkan aktivitas.
- Musik: Letakkan headphone atau speaker di bagian bawah rahim untuk mendorong bayi berputar.
- Suhu: Coba letakkan sesuatu yang dingin di bagian atas perut Bunda di mana kepala bayi berada. Kemudian, letakkan sesuatu yang hangat di bagian bawah perut.
Teknik chiropractic, yang disebut teknik Webster, juga dapat membantu rahim rileks. Beberapa dokter bahkan merekomendasikan akupunktur. Kedua teknik ini perlu dilakukan oleh seorang profesional yang direkomendasikan oleh dokter.