Jakarta -
Setiap orang tua, pasti ingin anaknya berprestasi. untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan kesabaran dalam mendidik mereka, Bun.
Bunda dan Ayah juga harus pintar membaca karakter anak-anak, termasuk hal-hal yang mereka sukai atau tidak. Hal yang enggak kalah penting, adalah memberikan
punishment dan
rewards atas pencapaiannya masing-masing.
Ngomongin rewards buat anak, dapat memotivasi mereka untuk lebih bersemangat dalam mencapai keinginannya. Selain itu,Â
rewards juga dapat diberikan jika orang tua ingin mengubah perilaku anaknya lho, Bun.
Seperti misalnya, menawarkan mainan jika mau ke dokter gigi tanpa protes. Atau, anak-anak boleh mendapatkan makanan kesukaannya jika mendapatkan nilai bagus di sekolah.
Melansir dari
Psychology Today, ada untung rugi memberikan anak hadiah ketika mereka berprestasi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa memberikan imbalan fisik, atau psikolog biasanya menyebut sebagai motivasi ekstrinsik untuk melakukan sesuatu, akan merusak perkembangan internal.
 Hadiah untuk anak/ Foto: iStock |
Dengan kata lain, jika anak-anak diberi penghargaan karena berprestasi di sekolah, bisa saja mereka melakukan hal itu karena hadiahnya, sedangkan pelajaran tersebut tidak benar-benar dikuasainya dengan benar.
Memberikan hadiah pada anak-anak diakui sebagian psikolog dapat memberikan manfaat positif, meskipun hanya bersifat sementara waktu. "Memang benar bahwa hadiah akan memotivasi orang untuk melakukan kegiatan," kata Edward Deci, Ph.D., profesor psikologi di University of Rochester.
Sama seperti pendapat psikolog anak dan keluarga, Elizabeth Santosa, yang mengatakan sah-sah saja memberikan rewards ke anak. Salah satunya untuk menghargai kerja keras anak dalam berusaha menyelesaikan tanggung jawabnya.
"Reward-nya yang bagus untuk anak. Misal minta cokelat tapi enggak berlebihan. Kalau terus-menerus dikasih anak bisa batuk. Jadi tahu bentuknya, kesesuaian dan waktunya harus kita pertimbangkan dengan matang," ujar psikolog yang biasa disapa Lizzie tersebut.
Lebih lanjut Lizzie menambahkan, pemberianÂ
rewards harus disesuaikan dengan usia anak-anak. Pertimbangkan pula besar hadiah dengan hasil kerja keras yang dicapai anak-anak. Seperti contohnya, kalau anak cuma diminta untuk membereskan mainannya tapi minta dibelikan handphone tentu enggak sebanding kan, Bun.
"PemberianÂ
rewards yang terlalu mahal, berlebihan dan terus bergantung reward juga salah. Reward boleh diberikan tapi sesekali," tegas Lizzie.
Nah, gimana nih, Bun, masih tertarik memberikan rewards untuk anak-anak di rumah? Atau, Bunda justru punya pendapat berbeda dan tidak ingin memberikan rewards untuk si kecil?
Coba ceritakan alasan Bunda mengenai penting atau tidaknya memberikan rewards untuk anak-anak! Buat 6 Bunda yang punya jawaban paling menarik akan mendapat giveaway berupa tiket
Trans Snow World. Sebelum menuliskan komentar, Bunda harus log in dahulu menggunakan akun detikID.
Kalau belum punya, Bunda bisa mendaftar
di sini. Satu user detikID hanya bisa digunakan untuk satu pengisian komentar ya. Program HaiBunda Happy Hour ini digelar mulai pukul 13.00 - 16.00 WIB. Jadi, tulis komentarnya jangan sampai sebelum atau sesudah waktu tersebut.
Pemenang akan diumumkan setiap hari pukul 17.00 WIB di sosial media dan artikel HaiBunda. Komentar para pemenang juga akan ditayangkan di artikel pengumuman. Yuk ikutan!
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/rap)