HaiBunda

CERITA BUNDA

Ingin Nangis, Anakku Tunda Kuliah demi Merawatku Saat Kanker Payudara

Kiriman Bunda   |   HaiBunda

Sabtu, 02 Nov 2019 17:59 WIB
Ilustrasi ibu kena kanker payudara/ Foto: iStock
Jakarta - Hai Bunda, kurang lebih setahun lalu aku divonis kanker payudara. Awalnya pasti aku syok, terlebih suami bekerja di Arab Saudi yang pulangnya cuma dua tahun sekali. Alhasil, aku pun terbuka dengan anak-anakku.

Si sulung, sebut aja namanya Leo, sudah berumur 17 tahun. Karena ibuku juga kena kanker, aku lebih mudah pas menyampaikan aku sakit kanker payudara. Jadi, menjelaskan ke anak enggak terlalu gimana gitu, Bun.

Tapi, kepada anak keduaku yang masih duduk di S, aku sampaikan bahwa ibunya sakit yang sama dengan neneknya. Jadi, harus terus berobat. Pokoknya, aku bilang ke si kecil untuk terus baik padaku serta mendoakanku. Intinya, enggak ada masalah saat memberi tahu anak-anak.


Sayangnya, beberapa bulan lalu sel kankerku menyebar ke tulang. Mau enggak mau, aku tetap menjalankan terapi. Sebab, aku melihat anak dan suamiku. Mereka terus menyemangati dan mendukung serta mendoakan, masa aku menyerah? Aku harus kuat.

Terlebih pengorbanan Leo. Harusnya, tahun ini dia masuk kuliah. Tapi, karena harus mendampingiku, Leo memutuskan menunda kuliahnya. Masya Allah, Nak, terima kasih atas pengorbananmu buat ibu.

Ya, selama ini Leo-lah yang mengurus keperluanku setiap kontrol, termasuk urusan administrasi. Kemudian, ketika aku tepar setelah kemoterapi, Leo yang ambil alih urusan rumah, salah satunya mengurus adiknya. Sebab, di rumah tak ada ART yang membantu. Apalagi, anakku yang kedua maunya dekat dengan abangnya terus.

Termasuk saat kemoterapi, operasi mastektomi, dan radiasi, Leo yang mengantarku pakai motor. Dia juga yang mengantar jemput adiknya sekolah, sembari fokus mengurusku. Ketika bentrok harus menjemput si bungsu, aku nekat ke RS yang jaraknya sekitar 10 km dengan membawa motor sendiri. Alhasil, aku pun dimarahi dokter, he-he-he.

Ilustrasi kanker payudara/ Foto: Thinkstock
Pengorbanan Leo salah satu penyemangatku. Aku tak boleh menyerah karena aku mau mendampingi mereka sampai nanti. Maka dari itu, sekarang aku berusaha menjalani semua yang sudah Tuhan padaku. Dibawa happy aja dan belajar lebih ikhlas menghadapi ini semua, lalu menyerahkan semuanya pada Allah sambil terus berikhtiar dan berdoa.

Alhamdulillah juga selama aku sakit, anak-anak dan suami makin sayang sama aku. Makanya, aku bersyukur dan mengucap terima kasih untuk suami dan anak-anak yang enggak pernah berhenti mendukungku.

Terutama untuk Leo. Makasih ya, Kak, kamu sudah berkorban banyak buat ibu. Semoga cita-citamu tercapai dan tahun depan sudah bisa kuliah ya. Doa ibu selalu menyertaimu, Nak.

(Kisah Bunda Lia di Bandung)

*Bunda yang ingin berbagi kisah dalam Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di redaksi@haibunda.com. Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya. Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya.
(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Deretan Artis Indonesia Lulus Kuliah dengan Gelar Summa Cum Laude hingga Cum Laude

Mom's Life Indah Ramadhani

5 Pertanda Tubuh Mengirim Sinyal Bahaya Menurut Dokter Harvard

Mom's Life Natasha Ardiah

Kabar Terbaru Bayi yang Lahir dari Ibu Mati Otak, Masih Dalam Pengawasan Medis

Kehamilan Amrikh Palupi

Terlihat Tenang, Ini 4 Tanda Seseorang Ternyata Berhati Kosong Menurut Psikolog

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Muhammad Prima Fadhilah

Hati-hati Bun! Ini 5 Makanan yang Bisa Merusak Ginjal

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Pertanda Tubuh Mengirim Sinyal Bahaya Menurut Dokter Harvard

Kabar Terbaru Bayi yang Lahir dari Ibu Mati Otak, Masih Dalam Pengawasan Medis

Hati-hati Bun! Ini 5 Makanan yang Bisa Merusak Ginjal

Terlihat Tenang, Ini 4 Tanda Seseorang Ternyata Berhati Kosong Menurut Psikolog

Jangan Asal Pilih Obat saat Si Kecil Demam, Cari Tahu Tips dari Zaskia Sungkar hingga Dokter Anak

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK