sign up SIGN UP search

cerita-bunda

Aku Resign Demi Urus Anak, Ibuku Malah Marah Gara-gara Transferan Berkurang

Sahabat HaiBunda   |   Haibunda Jumat, 18 Nov 2022 18:15 WIB
Worrying middle aged senior woman sharing life or health problems or asking for advice professional psychologist or caring grown up daughter at home, trustful sincere family relations concept. caption
Jakarta -

#HaiBunda Kisahku diawali dengan kelahiran anak pertama kami. Waktu itu lagi masa sulit, usaha suami lagi nggak baik karena pandemi. Bayangkan Bunda, kami belum pegang uang sampai hari melahirkan.

Begitu besoknya pulang dari klinik jam 10 pagi, bersyukur ada uangnya pas jam 9 pagi. Segitu berusahanya suamiku, takut bayinya nggak bisa ditebus. Sampai rumah, ada Ibu mertua dan Ibuku. Aku lihat cucian sangat menumpuk.

Aku nyuci sendiri pakaian yang kotor, padahal hari itu hari kedua setelah melahirkan. Sedih rasanya, semua bikin cenat-cenut. Tapi kalau bukan aku yang kerjakan, siapa lagi? Hari itu lelah sekali karena semalaman begadang.


Aku mau tidur siang, nggak dibolehin sama Ibuku. Aku dilempar kacang yang sedang dia makan. Padahal, aku benar-benar keleyengan habis beresin rumah pula. Tapi, Ibu tetap melarang aku tidur siang. Katanya, bisa menyebabkan buta kalau tidur siang habis melahirkan. Huf!

Aku cuma bisa nangis hu hu hu... Terus, aku kan sudah usaha pijat laktasi, minum obat pelancar ASI, tapi ASI tetap sedikit. Eh, dicela sama Ibu sendiri. Katanya, aku nggak bisa nyusuin anak karena ASI sangat sedikit, dicampur pakai susu formula.

Banyak banget pula larangannya, nggak boleh ini dan nggak boleh itu. Aku tambah stres jadinya. Belum lagi, kondisi keuangan kami lagi susah. Ibuku selalu memaksa harus akikah secepatnya. Dan lagi-lagi, aku bersyukur suami tanggung jawab.

Dia bisa akikahkan anak kami, meski modalnya dikit. Dan Ibuku marah-marah di depan tetangga yang lagi bantu-bantu. Ibuku maunya serba mewah. Ya Allah, itu bikin nyesek banget! Bilang ke aku gini, 'Rasanya jadi orang nggak punya serba kekurangan'.

Mana banyak orang, di depan bayiku ngomong bentak-bentak. Malamnya, aku ketiduran sebentar karena siangnya kan nggak boleh tidur. Bayiku nangis dan aku nggak dengar. Eh, aku dilempar botol dot sama Ibuku. Padahal, banyak keluarga yang lagi menginap.

Satu hal lagi, Ibuku nggak bisa buka bedak anakku, malah bedak itu dilempar ke aku. Bikin mellow, mau teriak banget! Aku ngerasain baby blues.

Setelah acara 40 harian, Ibuku dan Ibu mertua pulang ke kampung halaman. Aku tinggal bertiga sama suami dan bayi kami. Aku urus semua serba sendiri dan masih belajar jadi ibu. Tapi, Ibuku marah-marah terus karena semenjak punya anak, aku resign dan pilih fokus jaga anak.

Semua atas izin suami, tapi Ibuku marah-marah karena transferan ke dia jadi berkurang. Jadi, aku berusaha lebih produktif dengan bergabung di komunitas HaiBunda Squad. Aku bisa dapat hadiah-hadiah menarik dan dapat cuan juga.

Pastinya, aku juga bisa berbagi pengalaman dengan para bunda sesama member. Apalagi, aku ibu baru yang jauh dari keluarga. Jadi, kalau tanya-tanya seputar anak, tinggal diskusi sama para member yang super baik di grup WhatsApp.

Aku jadi merasa lebih happy aja, di rumah sambil urus anak nggak jenuh. Terima kasih HaiBunda...

-Bunda I, Jawa Barat-

Mau berbagi cerita juga, Bun? Yuk cerita ke Bubun, kirimkan lewat email [email protected] Cerita terbaik akan mendapat hadiah menarik dari HaiBunda.

Nah, kalau Bunda mau bergabung juga ke komunitas HaiBunda Squad, buruan daftar klik di SINI. Gratis!

[Gambas:Video Haibunda]

(muf/muf)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Bunda sedang hamil, program hamil, atau memiliki anak? Cerita ke Bubun di Aplikasi HaiBunda, yuk!