Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Bagaikan Mimpi, Aku Melahirkan Anak Kedua di Taksi Online

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Sabtu, 11 Jul 2020 18:07 WIB

Young pregnant woman behind the steering wheel having contractions
Ilustrasi melahirkan di taksi online/ Foto: Getty Images
Jakarta -

Selama ini, tak pernah terbayang di benakku melahirkan dengan cara tak biasa. Cerita yang biasa kusaksikan lewat televisi atau media sosial, benar-benar aku alami sendiri di pertengahan Juni lalu.

Anak keduaku, Zaidan benar-benar memilih caranya sendiri untuk dilahirkan. Tak pernah terbersit sedikitpun di kepalaku akan melahirkan anak keduaku dengan cara seperti itu.

Ya, Bunda, aku melahirkan Zaidan di dalam mobil, saat perjalanan menuju klinik. Taksi online tepatnya. Hari itu menjadi pengalaman yang tak akan terlupakan untukku, suami, dan juga Zidan tentunya.

Young pregnant woman behind the steering wheel having contractionsIlustrasi melahirkan di mobil/ Foto: Getty Images

Sejak malam sebelum Zaidan dilahirkan, aku mengeluh kepada suami bahwa pinggangku sakit sekali. Sampai pagi pun sakitnya masih kurasakan. Akhirnya aku putuskan untuk mengeceknya ke klinik. Namun, menurut dokter belum ada pembukaan. Kemungkinan masih seminggu lagi katanya. Baiklah, akhirnya aku pun pulang.

Tapi semakin sore hingga malam sakit di pinggangku makin menjadi. Yang aku heran, aku tidak merasa mules sama sekali seperti melahirkan kakaknya dulu, Syauqi. Makanya, aku pun tidak berpikir bahwa ini sudah waktunya.

Sekira jam 8 malam, tiba-tiba aku keluar flek. Barulah saat itu aku rasanya ingin buang air besar (BAB). Aku coba-coba mengejan, sampai Mama dan suamiku memarahiku. Akhirnya, suamiku pun memesan taksi online untuk ke klinik. Rasanya aku sudah tidak kuat untuk sekadar berjalan dari kamar ke mobil. Ayah dan adikku pun membantu membopongku ke dalam mobil. Aku, suamiku dan mamaku pun menuju ke klinik.

Baru sepersekian menit kami keluar dari rumah, aku kembali mencuri-curi kesempatan untuk mengejan. Dua kali aku mengejan, tiba2-tiba seperti ada yang benda yang keluar dari Miss V berbentuk besar sekali. Kukatakan pada mamaku "Mah, kayaknya kepalanya keluar, Mah!". Setelah itu, kembali aku mengejan dan keluarlah Zaidanku seutuhnya dan langsung menangis. "Ya Allah...rasanya campur aduk. Kalut karena perjalanan ke klinik masih cukup jauh, tapi juga lega karena anakku sudah keluar ke dunia."

Sepanjang perjalanan menuju klinik, mamaku memeluk dan menyelimuti Zaidan dengan kain yang aku bawa. Tali ari-ari pun belum diputus. Barulah sesampainya di klinik, tim medis dengan sigap memotong tali ari-ari saat posisi kami masih di dalam mobil itu dan segera membawa Zaidan untuk dibersihkan dan dihangatkan. Menyusul kemudian aku dibawa ke ruang bersalin untuk mendapatkan perawatan.

Tak ada kata-kata yang bisa kuucap untuk menggambarkan kondisiku tersebut. Hanya rasa syukur yang mampu kuucap, Zidan terlahir selamat dan tak kurang satu apapun juga.

Melahirkan di tengah pandemi Covid-19 memang bikin was-was. Tapi, melahirkan di tengah jalan dan di atas taksi online tentu tak kalah menegangkan. Semoga ceritaku ini, dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi para Bunda lain yang sedang mempersiapkan kelahiran buah hatinya.

(Cerita Bunda Lily Rusna - Jakarta)

Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke email [email protected]. Bunda yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda