CERITA BUNDA
Hanya Karena Dilahirkan Caesar, Anakku Selalu Dihina Oleh Neneknya
Sahabat HaiBunda | HaiBunda
Jumat, 13 Nov 2020 22:02 WIB5 tahun lalu aku menikah dengan laki-laki pilihanku. Dia laki-laki penyayang serta penyabar. Sejak menikah aku diboyong suamiku ke rumahnya. Di sini kami tinggal bertiga. Yaaa...bertiga dengan ibu mertuaku.
Aku selalu berusaha sayang dan menghargai ibu mertua. Beliau saya anggap seperti ibuku sendiri. Namun, apa pun yang saya lakukan selalu salah di matanya. Bahkan aku yang mulai belajar masak enak pun, selalu dinilai tak enak. Padahal saat itu aku tak hanya menjadi ibu rumah tangga. Aku bekerja di suatu restoran ternama.
Setiap aku mencurahkan isi hatiku pada suami, ia selalu berkata,"Bersabarlah pada orang tua." Dan, aku pun mencoba untuk sabar meski aku akhirnya menangis karena perlakuan Beliau yang ketus dan cemberut.
Aap pun yang Beliau minta, aku beri. Minta rumah direnovasi, itu sudah aku lakukan. Demi renovasi rumah, aku dan suami menunda untuk mempunyai anak sampai dua tahun. Dua tahun aku menjaga hatiku agar tak selalu tersakiti oleh omongan tetangga yang mengira kami tak bisa punya anak.
Alhamdulillah, setelah dua tahun, Allah SWT mengkaruniai kami anak. Sungguh in adalah kebahagiaan yang aku damba-dambakan.
Ketika itu jam 11 malam. Ketubanku mulai pecah dan dilarikan ke praktik Bidan. Namun, pembukaanku tak kunjung naik. Aku pendarahan. Lalu aku segera dilarikan ke sebuah rumah sakit. Hingga jam 12 siang, aku diinduksi dua kali. Tapi aku masih saja dalam pembukaan lima.
Aku mulai panik, takut kehilangan anakku. Karena sudah beberapa jam ketubanku pecah. Ibu mertuaku tak mengusulkan untuk cesar karena mungkin dia mikir biaya juga. Pukul 5 sore akhirnya aku putuskan untuk berucap,"Aku sudah tak kuat, aku mintaa SC."
Saat itu aku merasa aku mengecewakan suamiku karena aku tidak melahirkan normal. Aku tak peduli dengan ucapan orang-orang nanti. Yang aku pedulikan hanya anakku. Alhamdulillah...anakku terlahir sehat. Dokter berkata anakku terlilit tali pusar beberapa lilitan hingga ia tak mampu keluar. Bahkan jika dipaksa normal pun tak akan bisa.
Kini anak laki-lakiku berusia tiga tahun. Ia tumbuh menjadi anak yang super aktif namun cengeng dan manja. Mungkin itu karena aku dan suamiku sibuk kerja, ibu mertuaku yang mengasuhnya.
Entah mengapa ibu mertuaku masih saja bersikap tidak baik padaku. Yang paling menyakitkan dari ucapan Beliau adalah selalu menyebut anakku nakal karena anak yang keluar tidak dari jalannya. Beliau selalu berucap seperti itu, menyakitkan ingin aku bantah. Tapi aku tak ingin menyakiti hati suamiku.
Anakku bukan anak nakal. Ia hanya anak yang super aktif. Anak yang rewel ketika Ayah-Ibunya kerja. Ia hanya anak yang selalu ingin dekat dengan orang tuanya, ingin dimanja Ayah-Ibunya.
Dear Ibu mertua yang aku sayang. Aku menghargaimu, aku menyayangimu. Apa pun aku terima, ikhlas. Asal jangan sebut anakku nakal. Karena bagaimana pun caraku melahirkannya, itu bukan patokan nakal atau tidak seorang anak.
(Bunda Agusta. Lokasi ada pada Redaksi)
Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke email redaksi@haibunda.com. Bunda yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.
Cerita dengan mertua, bukan hanya dialami oleh para Sahabat HaiBunda. Bunda seleb macam Chua 'Kotak' pun pernah punya cerita ketika kerap menggunakan jeans robek dan ditanggapi oleh mertua. Simak ceritanya dalam video berikut.