cerita-bunda

Tega! Ipar Rebut Suamiku Karena Dendam Setelah Kudamprat di Rapat Keluarga

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 25 Dec 2020 20:17 WIB

Jakarta -

Semua bermula dari masa mudaku aku lewatkan seperti biasa kebanyakan wanita lain yang beruntung; bisa mengenyam pendidikan tinggi, pacaran sama orang yang disenangi, sebut saja namanya Doni, dan akhirnya menikah. Mamaku meminta untuk tidak keluar rumah dan menempati lantai dua di rumah Rumah Mama memang cukup besar. Maklumlah Papaku dulunya pelaut dan rumah besar peninggalannya bisa jadi bukti betapa hidup kami berkecukupan.

Alhamdulillah, rumah tanggaku adem-ayem. Aku juga punya pekerjaan yang gajinya lumayan dan bisnis jual-beli mobil bekas suamiku cukuplah untuk mengisi tabungan kami. Hadirnya anak pertamaku semakin menambah lengkap kebahagiaan kami.

Sampai pada suatu ketika adikku satu satunya, Rafi, yang baru lulus kuliah, menikahi sesama teman kuliahnya. Mama pun tetap menyuruh kami tinggal bersama agar tidak kesepian di rumah besarnya. Aku tetap di lantai atas dan adikku di lantai bawah dengan privasi masing-masing karena ada kamar mandi dan dapur sendiri. Mama sendiri ada di lantai bawah untuk menghindari naik-turun tangga.


Berbanding terbalik dengan suasana rumah tanggaku yang tenang, ternyata rumah tangga adikku sering banget terdengar keributan. Mungkin karena mereka masih baru dan adikku juga belum dapat kerjaan yang mapan. Sementara aku lihat istri adikku tipe orang yang pemboros, suka belanja, dan sering hang-out sama teman-temannya. Mama suka ngadu kalau terjadi keributan dan seperti menyalahkan iparku.

Wajar saja kalau ibu lebih membela anak laki-lakinya. Seperti aku juga sebagai kakaknya, tentu saja ikut membela dan melindunginya. Tapi akhirnya lama-lama kami mulai terganggu karena mereka teriak-teriak kenceng dan memaksaku turun melerainya.

Ilustrasi mertua dan menantuIlustrasi mertua dan menantu/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Motortion

Aku ikut-ikutan menegur adik ipar karena buatku tidak pantas sudah menikah keluyuran sampai malam sama teman-teman sementara suaminya kerja sampai dibelain lembur. Aku pernah tegur juga karena bangunnya selalu kesiangan untuk membantu menyiapkan sarapan sebelum suaminya berangkat bekerja.

Aku juga tidak habis pikir kenapa adik iparku tidak mau bekerja dengan ijazah sarjana yang dikantonginya. Pernah aku pelan-pelan bertanya waktu dia ribut sama adikku karena hobi banget sama shopping onlinenya.


"Dengar ya...loe mesti kerja mumpung masih muda dan mumpung ada kesempatan. Kerja itu juga kan buat kamu juga, biar tidak tergantung sama suami dan bisanya cuma nyadong (ngemis) sama suami. Lagian loe juga harus nyadar, kalo laki loe tuh baru merintis bekerja jadi jangan langsung berharap dapat penghasilan besar buat memenuhi hasrat loe belanja," kataku padanya.

Seperti biasanya aku menasehati iparku , kali ini cukup panjang lebar. Biasanya aku paling cuma sepatah dua patah kata dan akhirnya membiarkan mereka menyelesaikan permasalahan sendiri. Tapi kali ini mungkin karena iparku menjawab dengan kata-kata yang menyerangku, aku juga tidak mau kalah.

Keributan demi keributan tidak terhindarkan antara adikku sama istrinya. Akhirnya aku berinisiatif untuk mengadakan sidang keluarga karena sepertinya sudah sampai puncaknya. Aku menanyakan apa sebenarnya perkawinan mau dipertahankan atau bubar? Semua berkumpul di ruang makan, adikku sama istrinya, Mama, aku dan suami juga.

Aku marahi adik iparku kenapa dulu cepat-cepat minta dinikahin meski adikku baru lulus kuliah. Sekarang tidak sabar menghadapi kenyataan kalo suami belum mapan yang ada isinya berantem mulu. Aku katakan dia istri gak becus, kurang bersyukur, harus banyak belajar, bersabar, nahuin kondisi suami, jangan malah merongrong, dan membebani suami.

Aku katakan juga kalau orang tuanya tidak mengajarkan untuk menjadi istri yang baik. Entah kenapa, aku lepas kontrol dan emosi berat terhadap adik ipar waktu. Mungkin karena tidak tega melihat adikku bolak-balik tidak dihargai sebagai suami.

Selesai sidang keluarga, semua tampak baik-baik saja, karena mereka bertekad memperbaiki dan mempertahankan rumah tangganya .Tetapi ternyata sejak malam itu iparku dendam sama aku dan berniat menghancurkan rumah tanggaku.

Lihat HALAMAN SELANJUTNYA untuk tahu bagaimana taktik si ipar ini untuk menggoda suamiku, bahkan sampai....ah!


Cek juga bagaimana Bunda Chua 'Kotak' tidak menyangka akan jadi ipar dari Dewi Sandra dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Susy SusantiFoto: HaiBunda

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT