
cerita-bunda
Aku Hamil Besar Sibuk Bebersih Rumah, Mertua Malah Asyik Nonton Sinetron
HaiBunda
Senin, 04 Jan 2021 19:21 WIB

Masa perkenalan saya dengan suami hingga menikah tidak lama, tidak sampai setahun. Ketika masa pendekatan, aku sangat dekat sekali dengan Mamanya melebihi kedekatanku dengan ibuku sendiri.
Suamiku senang sekali saat itu karena calonnya ternyata dekat sekali dengan Mama yang berstatus single parent. Setelah kami menikah aku langsung hamil, Mamanya tinggal bersama kami di bawah satu atap tapi kadang bolak-balik ke rumah anak perempuannya.
Setelah tinggal bersama, kami semakin mengenali watak masing-masing. Aku merasa ekspektasiku tidak sesuai karena Mama mertua tidak selayaknya seorang ibu di rumah karena dulu ia lebih sering bekerja di luar.
Ketika di mana-mana ceritanya mertua lebih rajin, kalau ini terbalik! Menantu yang lebih rajin dan rapi. Bahkan saat hamil besar, mertua tidak membantu mengerjakan kerjaan rumah.
Tidak berharap dibantu sih tapi kenapa Beliau tega melihatku mengerjakan semua sendiri? Sedangkan Beliau hanya duduk seharian menonton sinetron padahal masih sehat bisa bantu-bantu.
![]() |
Beliau juga orang yang tidak bisa diam di rumah, maunya pergi keluar terus, bolak-balik ke Jakarta dan ke rumah kami di Bekasi. Bahkan di masa pandemi ini, kebiasaannya itu tidak berubah/berkurang padahal cucunya kini sudah lahir dan masih bayi.
Segala keluh-kesahku tentang Mama sering aku curahkan kepada suamiku. Tetapi dia selalu tidak bisa berbuat banyak karena takut durhaka. Bahkan suamiku pernah sampai menangis karena melihat ketidakakuran istri dan Mamanya.
Lihat lagi di HALAMAN SELANJUTNYA kelakuan mertua yang bikin aku dan suami bertengkar.
Haruskah Aku Menyayangi Mama Mertua demi Keutuhan Rumah Tangga?
Foto: Getty Images/Jayson_lys
Aku pun menangis karena tidak tega, di sisi lain aku juga kesal dengan segala perilaku Mama yang sesukanya. Aku tidak tahu rasanya aku hanya menyayangi suamiku tidak dengan keluarganya.
Bahkan kakak-kakak dan adiknya saja belum ada yang datang menemui keponakannya sampai anakku sudah berumur 3 bulan.
Mama mertua bahkan tidak menyadari perilakunya sering membuat kami bertengkar karena suamiku sangat menjaga perasaan Beliau. Padahal jika suamiku mengeluhkan tentang sifat buruk ibuku, aku langsung menegur dan meminta maaf kepada suamiku. Tapi kenapa suamiku tidak bisa seperti itu?
Bagaimana cara supaya aku bisa lebih menerima dan menyayangi keluarga suamiku terutama Mamanya? Apakah aku perlu menyayangi keluarganya demi keutuhan dan keharmonisan rumah tanggaku?
(Bunda N, Bekasi)
Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke email [email protected]. Bunda yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Cerita Bunda
Mertua Posesif Banget Sama Anaknya Sampai Menyebutkku Istri Parasit Pemalas

Cerita Bunda
Mertua Tukang Utang, Rumah Sampai Digadai & Desak Aku Belikan Rumah Baru

Cerita Bunda
Seperti Sinetron, Mertua Ketemu Anakku Pertama Kali di Pinggir Jalan

Cerita Bunda
Suami Pilih Kasih: Pelit Sama Istri & Anak, Tapi Kasih Segalanya untuk Ibu

Cerita Bunda
Malunya Hati Ini Saat Mama Berani Minta Dibelikan Kalung ke Suamiku

Cerita Bunda
Ribut dengan Mertua, Aku 'Dikeroyok' Ipar dan Keponakan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda