Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Mertua Dulu Suka Menghina, Tapi Jadi Utang Budi Saat Saya 'Sembuhkan' dari COVID-19

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Senin, 20 Sep 2021 17:10 WIB

Portrait of young woman in the her apartment wearing face protective mask to prevent Coronavirus
Ilustrasi/Foto: Getty Images/rudi_suardi

Saya mohon izin share pengalaman hidup saya. Sebut saja "Mawar". Saya menikahi hampir enam tahun, kehidupan rumah tangga jauh dari bayangan bahagia dan indah. Ada saja hinaan serta umpatan dilontarkan oleh ibu mertua.

Salah satu contoh membekas di hati saya saat usia pernikahan menginjak usia 1,5 tahun saya belum juga hamil. Ibu mertua langsung melontarkan kata-kata.

"Bagaimana sudah hamil belum?,'' tanya Beliau.

"Belum bu," ujar saya.

Banner Crazy Rich LebakFoto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari

"Yo opo iki wis 1,5 tahun durung meteng, yen mandul wes ngambil anak aja dari panti asuhan, Ibu iki isin anak kekawin durung duwe putu maneh (Gimana ini, sudah 1,5 tahun belum hamil, kalau mandul ngambil anak saja dari panti asuhan, ibu ini malu anaknya nikah belum punya cucu lagi)," kata Beliau.

Perlahan saya meninggalkan ibu mertua lalu menangis tersedu-sedu. Selang tiga bulan kemudian, saya hamil hingga melahirkan. Tapi masih juga tidak luput dari berbagai macam mitos mulai dari pola makan maupun pengasuhan.

Saya pun mengalami baby blues dan depresi ringan sayangnya. Suami lebih percaya ucapan keluarganya daripada saya. Hati saya hancur namun saya tetap mencoba untuk survive. Pikiran saya hanya tertuju bayi mungil yang masih butuh perhatian kedua orang tuanya.

Saya pun memberanikan diri untuk mengambil sikap tidak tinggal satu rumah dengan ibu mertua. Harapannya umpatan serta hinaan bahkan cacian ini semua segera berakhir.

Bersyukur mimpi buruk selama ini mulai enyah dari hadapannya. Apakah artinya saya merdeka?? tentu saja tidak!Kelakuan mertua mendapat karmanya kala dia terkena COVID-19. Intip kelakuan Beliau di HALAMAN SELANJUTNYA, Bun.


Mertua Kena Karma COVID-19

Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga kelompok lanjut usia (lansia) saat vaksinasi massal di SMA Negeri 8 Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (1/3).

Ilustrasi lansia terkena COVID_19/Foto: Agung Pambudhy

Tak lama kemudian Ayah mertua saya tiada. Tinggallah ibu seorang diri, saya pun diminta untuk menemani ibu mertua yang sedang mengalami sakit luka diabetes. Saat itu malah kondisinya gangren menjalar hingga betis.

Di satu sisi dokter sudah angkat tangan, dokter menyarankan agar ibu segera diambil tindakan amputasi bila melihat dari kondisi luka diabetesnya. Namun di sisi lain, pihak keluarga keberatan, khususnya kakak-kakaknya.

Mereka meminta agar ibu tidak diamputasi dan bisa dirawat dirumah saja. Lantas apa yang dilakukan kakak-kakak nya saat Ibu berada di rumah?? Mereka enggan peduli, datang lalu pergi kembali. Semuanya dipasrahkan kepada saya.

Alasan mereka karena saya hanyalah seorang Ibu Rumah Tangga, waktu luang lebih banyak dibanding mereka. Padahal saya sendiri juga memiliki berbagai kegiatan online shop yang cukup menjanjikan.

Saya pun makin diuji kesabarannya saat ibu mertua positif COVID-19. Tapi ternyata saya pun tertular penyakit yang sama, sehingga harus merawat ibu dan bayi sampai sembuh.

Saat saya sudah sembuh, kakak-kakak ipar enggak ada yang membantu proses pemulihan. Mereka malah bolak-balik menghubungi saya agar menjaga mertua. Alasan mereka karena sibuk!

Di saat hanya saya yang merawat ibu, apakah dia akan bersikap baik? Ternyata sama saja, Bun. Ibu mertua tetap melontarkan makian hingga satu saat dia mengalami masa kritis.

Dalam kondisi itu dia membutuhkan transfusi darah. Saya memberanikan diri untuk mendonorkan darah karena sesama penyintas COVID-19. Barulah sehabis itu sifat Ibu mertua mulai berubah kepada saya begitu juga dengan kakak-kakak ipar.

Sekian kurang lebih pengalaman saya dalam berumah tangga. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk keluarga muda dalam menjalankan lika-liku biduk rumah tangga.

(Bunda Mawar, bukan nama sebenarnya)

Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke [email protected] yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.


(ziz/ziz)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda