
haibunda-squad
Anak Kurang Konsentrasi Alami Masalah Kesehatan Mental? Ini Pendapat Psikolog
HaiBunda
Jumat, 25 Nov 2022 11:05 WIB

Kesehatan mental merupakan hal yang penting. Tak hanya pada orang dewasa, ternyata anak-anak juga bisa mengalami masalah pada kesehatan mentalnya, Bunda.
Menurut Psikolog Anak dan Keluarga, Samanta Elsener, M.Psi, kesehatan mental merupakan aktivitas yang berkaitan dengan emosi, pikiran, dan perilaku. Ketiga faktor ini akan saling memperlihatkan pengaruh ketika kesehatan mental anak terganggu.
"Tiga-tiganya berpengaruh. Jadi kalau kita bicara tentang kesehatan mental, dari ketiga hal ini saling berkaitan. Misalnya anak merasa sedih, ketika anak sedih, pikirannya terganggu, perilakunya dia nangis," katanya dalam Instagram Live bersama HaiBunda, Selasa (22/11/2022).
Samanta mengungkapkan Bunda juga bisa melihat kesehatan mental pada bayi. Meskipun bayi belum bisa berpikir, mereka telah memiliki emosi dan perilaku.
"Jadi bahkan dari bayi pun bisa terlihat pengaruh kesehatan mentalnya bagaimana. Kalau kita bilang, bayi kan belum bisa mikir? Iya, tapi kan dia sudah bisa merasa, sudah ada emosinya, sudah ada perilakunya. Cuman kita enggak tahu yang dia pikirkan apa karena dia belum bisa berbicara sama kita," tuturnya.
Ciri-ciri balita alami stres
Sama seperti bayi, balita juga bisa memperlihatkan ciri ketika mengalami stres, Bunda. Hal ini bahkan bisa terlihat ketika mereka sedang bermain.
1. Raut wajah
Menurut Samanta, hal paling mudah yang bisa dilihat saat anak mengalami stres adalah raut wajahnya. Sama seperti anak yang tantrum, anak yang stres tidak akan terlihat tersenyum.
"Terlihat dong (raut wajahnya). Anak yang tantrum saja kita tahu kan. Pasti mukanya enggak mungkin lagi ketawa," kata Samanta.
2. Mengacak-acak rambut
Anak yang sedang bingung saat bermain akan terlihat memainkan rambutnya. Misalnya saja menggaruk-garuk kepala, menarik rambut, atau bahkan mengacak-acak rambutnya, Bunda.
"Anak yang bingung pada saat main, biasanya dia akan garuk-garuk (kepala). Atau tarik-tarik rambut, atau dia acak-acak (rambut). Karena dia ngerasa bingung atau capek," tutur penulis buku Pertanyaan Anak yang Sulit Dijawab Orang Tua ini.
3. Meninggalkan mainnya
Sama seperti orang dewasa, anak juga bisa bosan dengan apa yang sedang mereka kerjakan. Saat ini terjadi, anak mungkin akan mengacak-acak mainannya atau bahkan meninggalkannya begitu saja.
"Atau mainannya langsung diberantakin saja. Terus dia pergi ke mana. Itu tanda dia bosan dengan situasi. Itu juga bisa kita amati," ucap Samanta.
Pembahasan kesehatan mental pada anak ini sangat luas, Bunda. Lantas, apakah anak yang kurang konsentrasi juga bisa dikatakan mengalami masalah kesehatan mental?
Simak penjelasan lengkapnya di laman berikutnya yuk, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Jangan lupa saksikan juga video kesehatan mental anak bisa dipengaruhi faktor genetik berikut ini:
ANAK KURANG NUTRISI DAN VITAMIN
Ilustrasi Anak Alami Masalah Kesehatan Mental/Foto: Getty Images/iStockphoto/imtmphoto
Beberapa penelitian menjelaskan bahwa anak yang kurang konsentrasi bisa jadi kekurangan asupan suplemen, vitamin, dan mineral, Bunda. Untuk mengetahuinya, Bunda bisa langsung tanyakan hal ini pada dokter anak.
"Jadi dari dokter anak tuh kita bisa tanya, ini anak saya kayaknya kurang konsentrasi, kenapa ya? Apakah kurang vitamin D atau kurang magnesium, kurang iron, kita perlu tanyakan," jelas Samanta.
"Ternyata ada korelasinya dengan kekurangan vitamin dan mineral ini bisa menyebabkan anak kurang konsentrasi karena berkaitan dengan nutrisi dan gizi. Jadi enggak harus melulu tentang kesehatan mentalnya dia. Bisa saja kesehatan fisiknya yang terganggu," tambah dia.
Anak kurang konsentrasi dan kesehatan mental
Kalau Bunda sudah memeriksakan fisik Si Kecil dan tidak mengalami masalah, Bunda baru bisa menduga kurangnya konsentrasi pada anak terjadi karena ada masalah pada kesehatan mentalnya.
Mungkin anak mengalami masalah yang membuatnya terus memikirkannya. Akhirnya, anak jadi sering melamun dan hilang konsentrasi.
"Apakah karena ada masalah di rumah? Jadi suka ngelamun, karena sebenarnya dia mikirin. Atau mungkin dia nyariin Ayahnya karena enggak pulang-pulang, jadi dia kepikiran. Atau Bundanya yang enggak pulang-pulang. Jadinya dia hilang konsentrasi karena mikirin hal yang lain," papar Samanta.
"Nah ini yang perlu kita cari tahu apakah konsentrasinya betul karena kesehatan mentalnya karena ada masalah yang bikin dia stres dan kepikiran, atau sebetulnya itu berfokus pada kesehatan fisiknya,"Â pungkasnya.
ARTIKEL TERKAIT

Haibunda Squad
Gratis! Ngobrol Bareng Psikolog soal Perilaku Orang Tua yang Menyakiti Anak

Haibunda Squad
Simak Bun, Cara Membuat Anak Bahagia dan Kesehatan Mental Terjaga

Haibunda Squad
Penting Disadari, Ini Ciri Bunda Punya Luka Inner Child dan Cara Mengatasinya

Haibunda Squad
Waspada Bun, Kesehatan Mental Orang Tua di Rumah Bisa Picu Stres Anak Saat Pandemi

Haibunda Squad
3 Cara Atasi Parental Burnout yang Bunda Rasakan, Salah Satunya Detoks Medsos


7 Foto
Haibunda Squad
7 Potret Serunya Event HaiBunda Squad x J Trust Bank Bahas Kesehatan Mental & Keuangan Keluarga
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda