KEHAMILAN
Please, Jangan Sepelekan Vaksin Hepatitis B Sebelum Hamil
Zika Zakiya | HaiBunda
Minggu, 29 Jul 2018 07:30 WIBBunda ingat nggak dulu sebelum menikah disarankan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) untuk suntik vaksin Hepatitis B? Saran ini dianjurkan bukan tanpa alasan lho. Ya, vaksin hepatitis B sebelum program hamil itu penting banget.
Menurut Ketua PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, dr Irsan Hasan, SpPD-KGEH, vaksin hepatitis B merupakan bentuk pencegahan penularan hepatitis B yang paling efektif. Apalagi menurut data yang dimilikinya, 80 persen penularan hepatitis B adalah secara vertikal dari ibu ke anak.
"Satu dari 10 orang Indonesia terinfeksi hepatitis namun tidak sadar. Yang ketahuan sedikit, yang sakit hepatitis banyak. Jadi mirip fenomena gunung es," ujar dr Irsan dalam acara 'Thought Leadership Forum Philips Indonesia - Hari Hepatitis Sedunia' di Plaza Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (26/7/2018).
Vaksin hepatitis B sebelum menikah merupakan anjuran yang sering disampaikan dr Irsan bersama perhimpunannya. Namun dalam kenyataannya, masih banyak calon pengantin perempuan yang mengelak dari kewajiban vaksin ini.
Sementara itu dr Wiendra Waworuntu, M.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, menjelaskan pemerintah sudah menganjurkan vaksin ini. Bahkan ada juga program pemeriksaan hepatitis B gratis untuk ibu hamil.
"Semua ibu hamil harus tahu status (kesehatan)nya. Pemerintah bisa membantu jika vaksin ini murah dan tersedia di pasaran," kata dr Wiendra di kesempatan yang sama.
Kedua pihak ini sepakat untuk menghilangkan hepatitis di Indonesia di tahun 2030. Tapi itu semua bisa terwujud ketika ada kesadaran untuk pemeriksaan dini dan vaksinasi pada ibu hamil.
"Selama ini kaum ibu vaksin dengan biaya sendiri. Harapan kami adalah agar pemerintah bersedia membayari ibu-ibu hamil ini untuk pemeriksaan," harap dr Irsan.
Yang makin bikin miris, sering kali orang dengan hepatitis enggan berobat lantaran ada diskriminasi. Ya, dr Irsan menyebut mereka yang mengidap hepatitis sering mendapat diskriminasi di tempat kerja.
"Satu dari tiga orang pengidap hepatitis menyembunyikan kondisi kesehatannya, bahkan ke suami sendiri," tambahnya.
Baca juga: Fakta-fakta Seputar Hepatitis |
Hepatitis yang diketahui selama ini adalah hepatitis A, B, C, D, dan E. Tiga tipe yang paling sering dikenal adalah hepatitis A, B, dan C. Untuk hepatitis A, penularannya berasal dari makanan; hepatitis B biasanya penularannya dari ibu ke anak, sedangkan hepatitis C dari jarum suntik yang digunakan para pengguna narkoba.
Hepatitis B memiliki jumlah pasien terbanyak, yaitu sebesar 7,1 persen, sementara hepatitis C memiliki jumlah pasien sebesar 1 persen dari 250 juta penduduk Indonesia dan cenderung terjadi pada para drug user. Dari jumlah tersebut, diperkirakan hanya 3.000 orang yang menyadari dan berusaha mendapatkan pengobatan.
Indonesia memiliki beban yang tinggi terhadap penyakit hepatitis, karena itu program awareness terhadap hepatitis gencar dikampanyekan. Program yang dapat dilakukan dibagi menjadi dua. Pertama, promotif seperti sosialisasi hepatitis. Kedua, preventif seperti screening gratis.
Tahun ini, Kementerian Kesehatan akan menarik 5 juta ibu hamil untuk screening hepatitis demi mencegah penularan hepatitis dari ibu ke bayi.