Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penjelasan Kesuburan Wanita yang Perlu Bunda Tahu

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 11 Apr 2019 14:59 WIB

Memahami kesuburan wanita penting untuk mengetahui bagaimana peluang kehamilan.
Kesuburan wanita/ Foto: istock
Jakarta - Bagi beberapa orang memiliki anak adalah sebuah kebahagiaan yang tidak ternilai. Tapi, tidak sedikit pasangan harus memendam kebahagiaan itu karena belum diberi keturunan.

Banyak yang dipertanyakan pada pasangan, salah satunya adalah tentang kesuburan pada perempuan. Tidak ada ciri-ciri spesifik perempuan dinyatakan subur atau tidak, Bun. Namun, ada beberapa wanita yang berisiko tidak subur.


Menurut Dr.dr.Ali Sungkar, SpOG (K), dokter obstetric dan gynecologist Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), banyak faktor yang memengaruhi subtertilitas pada pasangan. Salah satunya adalah sering atau tidaknya berhubungan seksual.

"Kalau dulu kita sebutnya ini infertilitas, tapi sekarang disebut subfertilitas. Kategori ini dilihat dari waktu pasangan berhubungan seksual," kata Ali kepada HaiBunda baru-baru ini.

Ali menambahkan, paling tidak pasangan harus berhubungan seksual rutin 2 sampai 3 kali seminggu selama satu tahun. Jika selama itu tidak juga hamil, baru bisa lakukan pengecekan kesehatan.

"Faktornya banyak, bisa karena terjadi gangguan ovulasi atau sperma laki-laki justru yang bermasalah," ujar Ali.

Dari hasil pemeriksaan, pasangan bisa langsung dinyatakan subfertilitas. Menurut Ali, itulah pentingnya melakukan pengecekan jika selama setahun istri tidak juga hamil.


Dikutip dari Mayo Clinic, penyebab wanita berisiko mandul atau tidak subur bisa disebabkan oleh gangguan pada rahim. Salah satunya gangguan ovulasi, kerusakan tuba falopi, dan endometriosis.

Gangguan ovulasi adalah masalah yang terjadi pada pengaturan hormon reproduksi oleh kelenjar pituitari atau masalah di ovarium. Contoh gangguan ini adalah Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) yang dikaitkan dengan resistensi insulin dan obesitas, disfungsi hipotalamus yang dikaitkan dengan stres fisik dan emosional, kemudian gangguan autoimun dan produksi prolaktin yang berlebih pada tubuh.

Sedangkan, kerusakan tuba falopi bisa disebabkan penyakit radang panggul, infeksi saluran uterus, dan infeksi menular seksual seperti klamidia atau gonorrhae. Jika tuba falopi rusak, sperma tidak sampai ke sel telur untuk membuahi.

Terakhir adalah endometriosis. Endometriosis terjadi karena pertumbuhan jaringan di luar rahim. Jika proses ini berlangsung terus-menerus, bisa menyebabkan pembentukan jaringan parut yang mengganggu ovulasi.

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda