Jakarta -
Bunda kesulitan
menghitung usia kehamilan? Bila
siklus haid normal, cara menghitungnya mudah, yaitu dengan mengetahui hari pertama siklus haid terakhir (HPHT).
HPHT begitu penting karena memengaruhi perkiraan tanggal lahir bayi. Selain itu, Bunda juga bisa mengetahui perkembangan dan pertumbuhan janin sesuai tahapan usia kehamilan.
Menurut dr.Finekri Abidin, SpOg(K), siklus haid memang sangat memengaruhi perhitungan usia kehamilan dari HPHT.
"Usia kehamilan itu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Tetapi ini ada syaratnya jika siklus haid si calon ibu teratur, kalau tidak teratur tidak bisa menjadi patokan untuk menghitung usia kehamilan," kata Finekri.
Mengutip
Baby Center, alasan perhitungan usia kehamilan dari HPHT, karena kebanyakan perempuan tidak tahu persis kapan mereka berovulasi. Namun, kebanyakan tahu kapan masa haidnya berakhir.
Menghitung Usia Kehamilan dari Hari Pertama Haid Terakhir/ Foto: iStock |
Pada HPHT, dokter akan menghitung
masa kehamilan selama 280 hari atau setara dengan usia kehamilan 40 minggu untuk menentukan tanggal kelahiran. Tapi tanggal tersebut hanya perkiraan, karena hanya 5 persen bayi yang lahir tepat pada tanggal perkiraan tersebut.
Umumnya, usia kehamilan tidak persis 9 bulan, misalnya jika HPHT adalah 1 Januari maka tanggal hari perkiraan lahir adalah 8 Oktober. Jadi perhitungannya seperti 9 bulan 1 minggu atau 10 hari, tapi kelahiran bisa dilakukan sebelum atau sesudah tanggal tersebut.
Rheumatology Specialist, Dr.William C. Shiel Jr, MD, mengatakan jika berdasarkan kebiasaan, kehamilan dihitung dalam minggu, mulai dari hari pertama haid terakhir. Jika
haid teratur dan ovulasi terjadi pada hari ke-14, konsepsi terjadi sekitar 2 minggu setelah HPHT.
"Wanita bisa dianggap
hamil 6 minggu setelah 2 minggu haid pertamanya terlewat," ujar Shiel, dilansir
Medicine Net.
[Gambas:Video 20detik]
(ank/rdn)