Jakarta -
Peningkatan gairah seks semasa kehamilan itu sangat wajar, Bun. Tapi, bagaimana ya kalau
hubungan seksual justru menimbulkan risiko bagi kandungan? Apakah harus segera konsultasi ke dokter atau bidan?
Mengutip buku
9 Bulan Penuh Berkah, 101 Resep Pasti Hamil Sehat & Bahagia, hubungan intim pasangan suami istri adalah kebutuhan fitrah manusia. Apalagi dalam kondisi hamil, dimana wanita kadang mengalami peningkatan gairah seks.
"Namun, ada beberapa kondisi tertentu Bunda, yang dapat membuat berhubungan intim di kehamilan muda menjadi tidak aman. Seperti kandungan lemah atau flek," demikian dibenarkan dr.Dwi Arumantikawati, salah seorang penulis buku tersebut.
Kalau mengalami salah satu gejala yang membahayakan kehamilan, memang sebaiknya Bunda memeriksakan kandungan ke dokter atau bidan. Begitu juga rasa sakit yang Bunda alami saat melakukan 'ehem'.
Dilansir
What to Expect, bagi sebagian besar pasangan, seks aman dilakukan semasa kehamilan. Tapi, dokter atau bidan mungkin meminta Bunda untuk mengerem di waktu tertentu, atau bahkan selama sembilan bulan penuh ketika kehamilan dianggap berisiko.
Bisa juga, Bunda diperbolehkan berhubungan intim tapi tanpa orgasme,
foreplay tanpa penetrasi, atau penetrasi hanya saat pasangan menggunakan kondom. Pastinya, dokter atau bidan akan menyarankan seks apa yang aman dan apa yang tidak semasa kehamilan.
 Ilustrasi hubungan seks berisiko bagi kehamilan/ Foto: iStock |
Lantas, apa tanda adanya masalah saat berhubungan seks semasa hamil? Kapan Bunda harus segera ke dokter jika mengalami risiko saat atau setelah bercinta?
Melansir dari buku
Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal, yang disupervisi dr.Fredrico Patria, Sp.OG., terasa sedikit kram selama atau setelah hubungan seksual, juga orgasme, itu dianggap normal, Bun.
Tapi, kalau rasa kram enggak hilang setelah beberapa menit, atau Bunda merasa sakit bahkan hingga mengalami perdarahan setelah 'ehem', segera hubungi dokter ya.
Bunda pun dianjurkan, "Jangan ragu atau sungkan mengungkapkan pertanyaan atau masalah seputar seks dengan dokter atau bidan. Terutama jika ibu tidak yakin apakah harus berpantang seks, atau jika ibu khawatir mengenai keselamatan bayi."
Nah, kalau diminta untuk berhenti
berhubungan seks, pastikan juga Bunda memahami apakah harus menghindari penetrasi, orgasme, atau keduanya.
Bunda, simak juga yuk penjelasan dokter tentang manfaat teh bagi ibu hamil, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(muf/rap)