Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

4 Prinsip Ibu Hamil Minum Obat, Jangan Sampai Bunda Abaikan

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 05 Oct 2019 11:20 WIB

Ibu hamil minum obat? Tak masalah jika memang dibutuhkan. Tapi, perhatikan dulu empat prinsip ini ya, Bunda, supaya kehamilan tetap aman.
4 Prinsip Ibu Hamil Minum Obat, Jangan Sampai Bunda Abaikan/ Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Saat hamil, Bunda pastinya berhati-hati dalam mengonsumsi obat. Namun, terkadang ibu hamil minum obat. Misalnya, ibu hamil minum obat batuk karena tenggorokan enggak nyaman atau ibu hamil minum obat maag karena pencernaannya sedang tidak beres.

Di satu sisi, ibu hamil minum obat flu misalnya, agar tak menulari si kecil. Tapi, di sisi lain khawatir membahayakan bayi. Lantas, gimana tingkat keamanan ketika ibu hamil minum obat? Adakah pengaruhnya bagi bayi?

Semua jenis obat-obatan yang digunakan dokter juga memiliki kategori tertentu berdasarkan tingkat keamanannya bagi ibu hamil. Beberapa jenis obat dikategorikan sebagai teratogen, yakni zat yang jika dikonsumsi ibu hamil bisa memicu kecacatan pada janin.

"Ada kategori obat ABCDE dan X, untuk antibiotik turunan amoxicillin itu aman digunakan," jelas dr.M Nurhadi Rahman, Sp.OG dari RS Dr Sardjito Yogyakarta.

Bukan hanya jenis obat, Bunda, cara pemberiannya juga harus diperhitungkan demi keamanan janin dalam kandungan. Untuk keputihan misalnya, lebih aman menggunakan obat yang bersentuhan langsung ke vagina daripada obat yang diminum.

Obat yang tidak aman dikonsumsi ibu hamil

Kalau menjawab obat yang aman itu sulit, lantas apa saja obat yang jelas-jelas harus dihindari selama hamil? Tidak banyak obat yang berbahaya jika diminum saat Bunda hamil. Beberapa obat yang tidak aman digunakan termasuk pil KB, obat jerawat isotretinoin (Accutane), beberapa obat yang disebut statin yang digunakan untuk kolesterol tinggi, dan antibiotik tetrasiklin (Teramycin) dan doksisiklin (Adoxa).

"Selain itu, ergotamine (Cafregot) yang digunakan untuk sakit kepala migrain dan obat maag misoprostol (Cytotec) tidak boleh digunakan selama kehamilan. Sebagian besar vaksin aman selama kehamilan," demikian tulisan di dalam jurnal Midwifery and Women's Health.

Usia kehamilan yang berbahaya untuk minum obat

Bayi Bunda berkembang paling cepat dalam 12 minggu pertama kehamilan. Ini adalah saatnya Bunda perlu menghindari memaparkan bayi pada apa pun yang bisa berbahaya, seperti alkohol. Agar aman, tanyakan kepada dokter sebelum minum obat apa pun saat Bunda hamil, termasuk obat-obatan herbal dan toko obat. Selama awal kehamilan, Bunda harus mengonsumsi asam folat untuk membantu melindungi bayi dari beberapa cacat lahir tulang belakang.

Sedari dulu minum obat, apakah saat hamil masih boleh minum obat?

Jika seperti ini, beri tahu dokter obat apa yang Bunda gunakan jika ingin hamil atau sedang hamil. Sebagian besar obat-obatan yang perlu Bunda minum secara teratur aman. Tetapi, beberapa obat dapat diubah menjadi dosis yang lebih rendah atau obat lain untuk menurunkan risiko pada bayi.
ilustrasi ibu hamililustrasi ibu hamil/ Foto: iStock
Apakah obat-obatan yang dapat saya beli tanpa resep aman dikonsumsi saat hamil?

Konsultasikan dengan apoteker atau penyedia layanan kesehatan sebelum ibu hamil minum obat apa pun selama kehamilan, bahkan obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter.

Konsumsi suplemen herbal dan vitamin saat hamil

Kebanyakan orang Indonesia lebih percaya obat herbal atau tradisional jika sudah sakit. Bicaralah dengan dokter atau bidan tentang suplemen herbal yang Bunda gunakan. Jangan mengonsumsi vitamin atau herbal atau suplemen lain kecuali Bunda sudah bicarakan dengan dokter atau bidan terlebih dahulu. Demikian dikutip dari laman resmi University of Michigan Health.

Berbeda dengan vitamin yang dikhususkan untuk kehamilan. Beberapa wanita disarankan untuk mengonsumsi multivitamin yang mengandung asam folat. Asam folat paling penting sebelum dan dalam beberapa minggu pertama kehamilan, karena mencegah beberapa cacat lahir.

"Anda bisa mendapatkan asam folat dalam multivitamin yang dijual bebas. Atau Anda mungkin mendapatkannya dalam multivitamin yang diresepkan dokter atau bidan. Bicaralah dengan dokter atau bidan tentang jenis vitamin apa yang harus Anda konsumsi. Dalam beberapa kasus, dokter dan bidan meresepkan zat besi ekstra atau asam folat ekstra," tulis artikel yang telah direview oleh beberapa dokter dari University of Michigan.

Mengenai jamu dan obat tradisional lainnya, Nurhadi menyarankan sebaiknya hanya mengonsumsi produk yang sudah mendapat sertifikasi Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan). Dalam sertifikasinya, BPOM akan mencantumkan apakah suatu produk obat tradisional aman bagi ibu hamil.

"Kalau beli di jalan atau yang tidak bersertifikasi, walaupun herbal kita tidak pernah tahu komposisi yang digunakan aman atau tidak. Jadi, sebaiknya dihindari saja," pesan Nurhadi

Nah, di bawah ini ada beberapa gangguan umum yang terjadi saat hamil. Sebelum putuskan untuk minum obat, simak dahulu cara penanganan ala rumahan dan kondisi yang mengharuskan ibu hamil minum obat,
Ilustrasi ibu hamil minum obatIlustrasi ibu hamil minum obat/ Foto: thinkstock

1. Pilek dan batuk

Bunda harus beristirahat yang banyak, minum banyak cairan, cuci tangan sesering mungkin. Lalu, berkumurlah dengan air garam hangat dan minum madu dengan lemon jika tenggorokan sakit. Gosok balsam di dada dan tenggorokan sebelum tidur di malam hari untuk menuntaskan hidung tersumbat.

Jika hidung masih tersumbat, Bunda bisa pakai chlorpheniramine (Chlor-Trimeton) atau pseudoephedrine (Sudafed). Semprotan hidung oxymetazoline atau fenilefrin dapat bekerja dengan baik.

Kalau Bunda menggunakan obat semprot hidung, hentikan setelah 3 hari. Menggunakannya untuk waktu yang lebih lama dapat menyebabkan hidung tersumbat makin buruk. Sementara itu jika batuk, Bunda bisa ambil guaifenesin dan dekstrometorfan. Pilih sirup obat batuk dengan jumlah alkohol terendah.

2. Sakit kepala

Minumlah banyak air, setidaknya 6 gelas besar sehari. Minta seseorang untuk memijat leher dan bahu Bunda. Jika sakit kepala tak tertahankan, Bunda bisa mengonsumsi Asetaminofen (Tylenol) yang aman selama kehamilan. Hindari mengonsumsi ibuprofen, naproxen, atau aspirin.

3. Infeksi jamur

Jika Bunda yakin mengalami infeksi jamur, gunakan perawatan jamur pada vagina seperti clotrimazole atau miconazole.

4. Alergi

Pertama, lakukan hal-hal yang tercantum di bawah pilek dan batuk. Gunakan antihistamin seperti diphenhydramine (Benadryl) atau loratadine. Beberapa antihistamin mengandung alkohol, jadi periksa label dan hindari ini.

5. Mulas

Makanlah 5-6 porsi kecil per hari dan jangan langsung berbaring setelah makan. Hindari makanan yang bersifat asam, seperti tomat, dan makanan yang digoreng. Minumlah atau makan sesuatu yang menenangkan seperti susu sebelum tidur. Bunda juga bisa kunyah permen karet setelah makan.

Jika Bunda membutuhkan antasid, minum tablet kunyah yang mengandung kalsium atau magnesium. Jangan minum antasid yang mengandung aspirin atau soda bikarbonat (soda kue).

6. Sembelit

Minumlah banyak cairan, setidaknya 6 gelas besar air sehari adalah yang terbaik. Makan banyak buah dan sayuran untuk serat. Pelunak feses seperti docusate sodium dan psyllium aman untuk kehamilan. Jangan mengonsumsi minyak mineral.

7. Diare

Minumlah banyak cairan bening. Jika Bunda mengalami diare selama lebih dari satu hari, hubungi penyedia layanan kesehatan Bunda. Bismuth subsalisilat (Kaopectate) dan loperamide (Imodium) aman untuk kehamilan.

8. Jerawat

Jika timbul jerawat, penting untuk menjaga kebersihan muka. Cukup mencuci muka dengan air dan sabun cuci muka yang aman untuk ibu hamil. Bagaimana dengan obatnya? Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), obat-obatan serupa retinoid seperti dalam obat jerawat menyebabkan tingginya jumlah cacat lahir, termasuk adanya cairan di otak janin, dismorphisme wajah, cacat intelektual, cacat jantung, dan bibir sumbing.

9. Sulit tidur

Tidur bisa menjadi lebih sulit saat hamil, tapi hati-hati kalau kita minum obat tidur saat hamil, Bun. Soalnya obat tidur ditengarai menyebabkan risiko perkembangan otak yang sama dengan konsumsi obat keras dan alkohol. Keterlambatan mental, ADHD dan ketidakmampuan belajar lainnya juga ditengarai bisa dialami bayi yang ibunya sering minum obat tidur saat hamil.

Jadi kalau ibu hamil minum obat flu atau obat lainnya, perhatikan dulu ketentuannya ya. Jangan segan-segan untuk konsultasi dengan dokter atau bidan.

Sedang pegal-pegal? Simak juga video tentang pijat yang aman untuk ibu hamil:

[Gambas:Video Haibunda]

 
(aci/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda