KEHAMILAN
Risiko Melakukan Seks Oral Ketika Hamil, Bunda Perlu Tahu
Siti Hafadzoh | HaiBunda
Kamis, 17 Oct 2019 08:24 WIBMelakukan seks oral ketika hamil menjadi pilihan banyak pasangan nih, Bun. Mereka melakukan hal itu karena takut membahayakan janin saat melakukan hubungan seks penetrasi. Meski aman, seks oral juga punya risiko yang bisa membahayakan bayi, Bun.
Dilansir Parents, seks oral sebenarnya aman untuk ibu dan janinnya. Asalkan dengan catatan tertentu.
Menurut Mary Jane Minkin, M.D., profesor klinis di departemen Obstetri, Ginekologi, dan sains reproduksi di Yale University School of Medicine, hal pertama yang harus diperhatikan adalah bisa terjadi komplikasi serius jika pasangan meniupkan udara ke vagina.
"Kekhawatirannya adalah dengan pembuluh dara vagina melebar, udara yang ditiup bisa masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan emboli udara," kata Mary.
Udara dapat menyumbat pembuluh darah dan akan berdampak negatif pada sistem kardiovaskular. Gelembung udara juga bisa mendarat di plasenta dan berpengaruh pada perkembangan janin. Tapi, hal itu merupakan peristiwa langka. Ini juga dapat dihindari dengan tidak meniupkan udara pada vagina.
Risiko lain terkait seks oral ketika hamil adalah penularan infeksi menular seksual (IMS) seperti HIV, gonore, atau klamidia. Tapi, yang paling harus diperhatikan adalah virus herpes yang dapat menular ke janin.
"Risiko terbesar ketika seorang wanita terjangkit herpes pada trimester ketiga. Jika Anda menderita herpes di trimester ketiga, ada kemungkinan 50 persen bayi juga akan tertular ketika lahir," kata Terri Warren, praktisi bidan dikutip dari Vice.
Cara yang paling efektif untuk menghindari tertular IMS, lakukan tes setiap trimester, dan pasangan juga harus melakukan tes. Seks oral juga sebaiknya dihindari, Bun. Setidaknya selama tiga bulan terakhir.
Semoga bermanfaat ya!
(sih/rap)