Jakarta -
Terjadinya
kehamilan setelah
keguguran ditentukan oleh satu hal. Apa itu?
Satu hal itu adalah masa ovulasi, Bun. Di masa ini, sel telur matang dan siap dibuahi.
Siklus haid menjadi penentu wanita sudah memasuki masa ovulasi atau tidak. Menurut perawat Deborah Weatherspoon, PhD, RN, CRNA, seseorang dengan siklus haid yang lebih pendek dapat mengalami ovulasi lebih dekat ke periode berikutnya dibanding orang dengan siklus yang lebih lama.
"Variasi yang luas dalam panjang siklus haid dan masa ovulasi membuat sulit untuk mengetahui kapan seseorang dalam masa subur mereka," ujar Weatherspoon, dilansir
Medical News Today.Lalu bagaimana dengan masa ovulasi setelah mengalami keguguran?
Setelah mengalami keguguran, siklus haid dimulai kembali. Banyak wanita mengalami haid pertama 4 sampai 6 minggu kemudian. Namun, perlu beberapa bulan untuk siklus haid kembali seperti sebelum hamil.
Pendarahan adalah hal yang normal terjadi setelah keguguran. Hari pertama perdarahan adalah hari ke-1 siklus haid yang baru, yang berlanjut selama sekitar satu minggu.
Ovulasi akan terjadi sekitar 2 minggu dalam siklus yang baru ini. Ovulasi biasanya terjadi pada wanita dengan haid teratur di hari ke-14. Masa paling subur wanita 3 sampai 5 hari sebelum ovulasi hingga 1 sampai 2 hari setelah ovulasi.
Ilustrasi tes kehamilan/ Foto: thinkstock |
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ovulasi bisa terjadi dalam waktu 2 minggu, jika keguguran terjadi dalam 13 minggu pertama kehamilan. Jika keguguran terjadi pada tahap akhir kehamilan, siklusnya mungkin lebih lama untuk disesuaikan.
Namun, terjadinya ovulasi bisa bervariasi pada setiap orang. Pada wanita yang mengalami haid tidak teratur, sebelum hamil mungkin akan mengalami hal yang sama setelah keguguran.
Seberapa cepat kita bisa hamil setelah keguguran?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk menunggu setidaknya enam bulan untuk hamil lagi. Mengutip
Healthline. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hamil dalam waktu enam bulan setelah keguguran dapat meningkatkan kemungkinan anemia pada ibu, kelahiran prematur, dan berar badan bayi lahir rendah.
Namun, ACOG tidak merekomendasikan untuk menunggu. Faktanya, tinjauan komprehensif studi dari para peneliti di University of Aberdeen menemukan, wanita yang hamil kurang dari enam bulan setelah keguguran dapat mengurangi risiko keguguran berulang. Kemudian, risiko lebih rendah untuk kelahiran prematur. Sedangkan, peluangnya kelahiran hidup lebih besar.
Banyak ahli menyarankan untuk menunggu setidaknya satu siklus haid, yaitu sejak hari pertama mengalami perdarahan haid. Cara ini lebih akurat untuk menentukan kapan wanita ovulasi.
Simak juga cara menghitung masa subur di video berikut:
(ank/rdn)