Jakarta -
Tes ultrasonografi (USG) sangat dianjurkan bagi ibu hamil. Hanya saja, sebagian ibu hamil merasa khawatir kalau USG akan memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan.
Dikutip dari
Medical News Today, ultrasonografi atau USG adalah suara yang bergerak melalui jaringan lunak dan cairan, tapi memantul kembali atau menggema dari permukaan yang lebih padat. Ini adalah proses bagaimana USG menghasilkan gambar.
"Istilah USG mengacu pada suara dengan frekuensi yang tidak bisa didengar manusia. Untuk penggunaan diagnosis, USG biasanya antara 2 hingga 18 megahertz (MHz)," demikian penjelasan dalam ulasan berjudul How do ultrasound scans work? tersebut.
Disebutkan juga, frekuensi yang lebih tinggi memberikan kualitas gambar lebih baik, tapi lebih mudah diserap oleh kulit dan jaringan lain. Sehingga, USG tidak bisa menembus sedalam frekuensi yang lebih rendah. Hanya saja, frekuensi rendah bisa menembus lebih dalam tapi kualitas gambar juga rendah.
Terkait uraian di atas, wajar jika sebagian ibu hamil merasa takut untuk melakukan tes USG. Kebanyakan beranggapan, tes USG akan memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan. Bunda salah satunya?
Dijelaskan dr.Fredrico Patria, Sp.OG, dalam buku
Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal, tidak ada bukti bahwa USG berbahaya jika digunakan sesuai pedoman. Ia memastikan, pemindaian USG sudah digunakan selama beberapa dekade.
"Dokter, bidan, atau seorang sonogram akan melakukan pemindaian sesuai pedoman yang tepat, untuk memastikan bahwa ibu dan bayi aman," terang Fredrico.
Dalam buku tersebut dijelaskan juga, Bunda, 10 fakta tentang pemindaian USG. Simak di halaman berikutnya ya.
Lihat juga penjelasan dokter tentang berhubungan seksual di usia kehamilan 7 bulan, dalam video berikut:
(muf/muf)