Jakarta -
Beberapa gejala kehamilan mirip dengan gejala premenstrual syndrome (PMS). Salah satu gejalanya yang mirip adalah nyeri pada payudara.
Ketika memasuki fase PMS, beberapa wanita akan mengalami nyeri pada payudara. Rasa nyeri ini terjadi sebelum menstruasi.
Nyeri payudara ketika PMS disebabkan oleh kadar hormon progesteron yang meningkat, sebelum mengalami menstruasi. Dikutip dari laman
Flo, progesteron menyebabkan pembengkakan kelenjar susu. Oleh karena itu, wanita mengalami nyeri payudara sebelum menstruasi.
Ketika PMS, payudara mungkin terasa padat, terutama di area terluar. Rasa sakit pada payudara ini akan membaik ketika menstruasi berakhir.
Dilansir
Healthline, rasa nyeri payudara bisa muncul dalam skala ringan hingga berat. Biasanya rasa nyeri paling parah mendekati tanggal menstruasi. Kondisi ini juga hanya berlangsung dalam beberapa hari.
Sedangkan, nyeri payudara ketika
hamil mungkin akan dirasakan sejak minggu pertama hingga trimester akhir. Selama hamil, payudara terasa nyeri atau sensitif ketika disentuh.
Selain itu, yang membedakan ketika hamil dengan PMS adalah payudara terasa berat. Meningkatnya aliran darah dan kelenjar yang membesar membuat payudara membengkak.
Ilustrasi ibu hamil/ Foto: iStock |
"Ditambah, payudara dan tubuh Anda mulai menahan cairan, yang merupakan efek samping dari peningkatan progesteron dan estrogen," kata Mary Jane Minkin, M.D., profesor klinis kandungan dikutip dari
Parents.
Rasa nyeri pada payudara ketika hamil disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon dan perubahan bentuk payudara. Perubahan ini bertujuan untuk mempersiapkan si kecil yang beberapa lama lagi akan lahir.
"Sejak sangat awal kehamilan, hormon mulai memutari payudara untuk membuatnya siap menyusui," kata Minkin.
Namun, secara umum nyeri payudara ketika hamil dengan PMS terlihat sama. Mulai dari sakit, bengkak, dan sensitif. Perbedaannya terletak pada lama rasa nyeri tersebut, Bun.
Bunda, simak cerita Nuri 'Shaden' yang menjalani program hamil meski sudah punya dua anak berikut ini yuk.
(sih/rap)