Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bunda, Ini Pentingnya Pelajari Buku KIA Saat Hamil Selama Pandemi

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 20 Nov 2020 19:29 WIB

Ilustrasi ibu hamil
Bunda, Ini Pentingnya Pelajari Buku KIA Saat Hamil Selama Pandemi/ Foto: iStock

Kondisi yang tak menentu selama pandemi membuat para ibu hamil was-was. ibu hamil juga tak disarankan pergi ke fasilitas kesehatan apabila tak memiliki kepentingan.

Kathleen menjelaskan bagi ibu hamil dengan risiko kehamilan rendah untuk cek kehamilan minimal enam kali ke dokter kandungan. Kalau enam kali, kapan saja?

"Yakni di bawah tiga bulan, trimester kedua sekitar tujuh bulan, dan di atas tujuh bulan sampai melahirkan," ujarnya beberapa waktu lali.

Nah, agar ibu hamil bisa memantau kehamilannya baik-baik saja atau tidak selama di rumah, Satgas COVID-19 menyarankan agar Bunda mempelajari dan menerapkan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dalam kehidupan sehari-hari.

Apa saja yang perlu untuk dipelajari dan diterapkan dari buku KIA? Klik NEXT ya, Bunda.

Simak juga video soal perlindungan ibu hamil dan balita selama pandemi:

[Gambas:Video Haibunda]

Chow Yun Fat dan istri



Pentingnya Pelajari Buku KIA Saat Hamil Selama Pandemi

Expecting muslim woman stroking belly sitting on sofa, carrying child harmony

Bunda, Ini Pentingnya Pelajari Buku KIA Saat Hamil Selama Pandemi/ Foto: iStock

Mengenali tanda bahaya pada kehamilan

Jika ada keluhan atau tanda bahaya, ibu hamil harus segera memeriksakan diri ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Ibu hamil harus memeriksa kondisi dirinya sendiri dan gerakan janinnya.

Jika terdapat risiko/tanda bahaya (tercantum dalam buku KIA), seperti mual-muntah hebat, perdarahan banyak, gerakan janin berkurang, ketuban pecah, nyeri kepala hebat, tekanan darah tinggi, kontraksi berulang, dan kejang atau ibu hamil dengan penyakit diabetes mellitus gestasional, pre eklampsia berat, pertumbuhan janin terhambat, dan ibu hamil dengan penyakit penyerta lainnya atau riwayat obstetri buruk, maka ibu harus memeriksakan diri ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Pastikan gerak janin dirasakan mulai usia kehamilan 20 minggu

Setelah usia kehamilan 28 minggu, hitunglah gerakan janin secara mandiri (minimal 10 gerakan dalam 2 jam). Jika 2 jam pertama gerakan janin belum mencapai 10 gerakan, dapat diulang pemantauan 2 jam berikutnya sampai maksimal dilakukan hal tersebut selama 6x (dalam 12 jam).

Bila belum mencapai 10 gerakan selama 12 jam, ibu harus segera datang ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk memastikan kesejahteraan janin.

Jaga makanan dan minum Tablet Tambah Darah sesuai anjuran dokter

Ibu hamil diharapkan senantiasa menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kebersihan diri dan tetap melakukan aktivitas fisik berupa senam ibu hamil/ yoga/pilates/peregangan secara mandiri di rumah agar ibu tetap bugar dan sehat.

Ibu hamil tetap minum Tablet Tambah Darah (TTD) sesuai dokter. Semoga tips ini bisa membantu Bunda yang sedang hamil ya. Jangan lupa juga untuk selalu #ingatpesanbunda agar #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitanganpakaisabun sesuai imbauan #satgascovid19


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda