KEHAMILAN
Ibu Melahirkan Positif COVID-19, Boleh Enggak Sih Bertemu Bayinya?
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Rabu, 16 Dec 2020 15:00 WIBMelahirkan di masa pandemi COVID-19 menjadi tantangan bayi seorang ibu. Selain menerapkan protokol kesehatan, ibu yang baru melahirkan juga harus memperhatikan kontak fisik dengan bayinya.
Keadaan mungkin bisa mengkhawatirkan jika ibu terpapar virus Corona. Dalam kondisi ini, sebaiknya ibu enggak boleh panik ya.
Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Siloam Kebon Jeruk Jakarta dr. Kathleen Juanita Gunawan, Sp.OG, mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada rekomendasi tentang proses persalinan guna mencegah COVID-19. Semua tindakan medis tergantung pada kondisi ibu dan janinnya.
"Belum ada rekomendasi cara paling aman proses persalinan mencegah COVID-19. Tapi, semua kembali pada indikasi apakah ada gejala pada ibu hamil atau bayi yang harus dilakukan tindakan," kata Kathleen, dilansir covid19.go.id.
Setelah melahirkan, ibu yang positif COVID-19 didorong untuk terus menyusui anaknya. Hal ini sesuai rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Para ibu harus diberi tahu tentang manfaat menyusu secara substansial lebih besar daripada risiko penularan. Ibu dan bayi juga perlu dibiarkan bersama selama rawat inap.
"Ini termasuk perawatan kangaroo mother, terutama segera setelah bayi lahir dan selama menyusui, baik pada bayi yang dicurigai terpapar atau sudah terkonfirmasi COVID-19," demikian kata WHO, dalam laman resminya.
Perlu Bunda tahu, saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa penularan vertikal COVID-19 bisa melalui menyusui. Pada bayi, risiko infeksi COVID-19 redah, infeksi umumnya ringan atau asimtomatik.
Lalu apakah ibu baru melahirkan yang terkena COVID-19 bisa berinteraksi dengan bayinya? Bagaimana pula protokol kesehatan yang harus diterapkan saat ibu diperbolehkan kontak dengan anaknya?
BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda.
Simak juga perlindungan ibu hamil dan balita selama masa pandemi, di video berikut:

Ibu Melahirkan Positif COVID-19, Boleh Enggak Sih Bertemu Bayinya?