
kehamilan
Ibu Positif COVID-19 Meninggal Usai Melahirkan Prematur, Pilu Tak Sempat Bertemu Bayi
HaiBunda
Kamis, 17 Jun 2021 09:58 WIB

Bayi mungil bernama Danisha Hanin Ayu lahir pada 3 Juni lalu melalui tindakan operasi caesar. Bayi berusia 8 hari ini lahir prematur di usia kehamilan 33 minggu, Bunda.
Danisha harus menjalani kelahiran prematur karena sang ibu terinfeksi virus COVID-19. Enam hari setelah lahir, Danisha harus kehilangan sang Bunda yang menjalani perawatan di RS Fatmawati.
Menurut ayah Danisha, Sendhie Ferdian, kondisi Danisha kini sudah menunjukkan perbaikan. Meski masih di inkubator, Danisha sudah tidak dirawat di ruang ICU RS Fatmawati.
Namun, berat badannya masih naik turun. Hingga kini, Sendhie belum tahu kapan putrinya itu bisa kembali bersama keluarga di rumah.
"Alhamdulillah membaik ya, kemarin baru ditengok. Cuma berat badan memang turun, kata pihak rumah sakit itu normal karena sedang menyesuaikan diri. Pas kemarin lahir beratnya 1,9 kg, sekarang menjadi 1,7 kg. Cuma memang belum tahu kapan bisa pulang," kata Sendie, dalam sambungan telepon kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Kepada Sedhie, suster menjelaskan bahwa kondisi kesehatan Danisha sudah baik. Saat ini, sang buah hati tengah menyesuaikan diri untuk bernapas tanpa bantuan alat pernapasan.
"Kemarin suster menjelaskan kalau saya cuma suruh bawa minyak kepala karena untuk kulit bayi kering karena di inkubator. Dibilang kondisinya sudah bagus, tidak ada alergi," ujarnya.
"Paru-paru bagus, sekarang lagi di treatment untuk mengurangi oksigen. Oksigennya diturunkan pelan-pelan biar dia terbiasa tanpa bantuan oksigen atau untuk melatih pernapasan."
Saat dilahirkan, Danisha tidak terpapar COVID-19 alias negatif. Ia pun terpaksa dijauhkan dari sang ibu yang terpapar virus ini, Bunda.
Ibuda Danisha, Ayu, sempat dirawat selama enam hari di rumah sakit. Dokter sudah mengupayakan yang terbaik untuk menyelamatkan ibu dua anak itu.
"Meninggalnya tanggal 9 Juni. Sempat dirawat, cuma sudah dilakukan yang terbaik oleh rumah sakit, sudah lakukan treatment cuci darah dan mengganti plasma darah di tanggal 8. Di pagi tanggal 9 Juni, istri saya drop dan jam 10.15 meninggal dunia," kata Sendhie.
Sendhie menceritakan awal mula istrinya positif COVID-19. Ternyata tak hanya sang istri, Sedhie pun juga dikonfirmasi positif COVID-19 dan sempat menjalani perawatan bersama istrinya.
Seperti apa ceritanya? Baca halaman berikutnya ya.
Simak juga kisah Maissy eks penyanyi cilik yang rawat pasien COVID-19 saat hamil 8 bulan, dalam video berikut:
SEMPAT FLU HINGGA DEMAM SEBELUM TES PCR
Ibu Positif COVID-19 Meninggal Usai Melahirkan Prematur, Begini Kondisi Bayinya/ Foto: iStock
Sebelum dinyatakan positif COVID-19, Ayu mengalami gejala flu hingga demam. Gejala ini pun sempat membaik, Bunda.
Beberapa hari kemudian, giliran Sendhie yang mengalami demam. Sang istri pun meminta Sendhie untuk memeriksakan kondisi mereka ke dokter.
"Jadi kebetulan waktu itu istri saya ngeluh sakit flu selama dua hari, sudah enakkan. Saya lupa, tapi hari Kamis itu dia pertama kali ngeluh sakit, Sabtu sudah enakan, dan hari Minggu pergi makan sama saya. Pulang dari situ, dia demam tinggi," kata Sendhie.
"Pas hari Selasa dini hari, saya demam tinggi. Selasa malam istri minta di bawa ke doter penyakit dalam, dikasih obat, dokter bilang, 'Kalau kamis masih panas, dicek darah', lalu kita dikasih lembar rujukan cek darah dan PCR."
Pulang dari dokter dan setelah minum obat, demam Ayu mulai hilang. Namun, Ayu malah merasakan gejala baru, yakni batuk hebat yang terus memburuk.
Ayu yang tengah sakit tiba-tiba meminta untuk menjenguk ibu mertuanya yang tengah sakit juga, Bunda. Ia ingin memberikan semangat pada sang ibu mertua agar cepat sembuh.
Ibu mertua Ayu lalu dirujuk ke RS Tarakan dan menjalani tes PCR yang hasilnya positif COVID-19. Mendengar kabar ini, Ayu menjadi stres dan semua keluarganya pun melakukan tes PCR.
"Hari kamis pagi ibu saya ditujuk ke RS Tarakan. Istri diceritain kalau ibu Covid dan disitu dia mulai stres karena khawatir bayi di kandungan dan anak pertamanya yang masih kecil tertular COVID-19," ujar Sendhie.
"Akhirnya dari situ dia mulai melemah, demam tinggi, batuk hebat, dan dia minta dibawa untuk tes PCR. Saya sekeluarga juga tes, hasilnya yang positif itu saya, kakak ipar, kakak kandung, dan istri."
Simak kelanjutannya di halaman berikut!
ISTRI SEMPAT JALANI TRANSFUSI PLASMA
Ibu Positif COVID-19 Meninggal Usai Melahirkan Prematur, Begini Kondisi Bayinya/ Foto: iStock
Sendhie dan Ayu pun menjalani perawatan di RSUD Cempaka Putih setelah dinyatakan positif COVID-19. Keduanya dirawat di dalam satu ruangan yang sama, Bunda.
"Itu kehamilan istri memasuki 32 minggu saat dirawat di RSUD Cempaka Putih. Di hari-hari selanjutnya, istri saya baik-baik saja, saya masih bisa bercanda sama dia," katanya.
Meski kondisinya baik-baik saja, Ayu masih mengalami batuk hebat. Ia juga mudah lelah dan napasnya cenderung ngos-ngosan ketika berjalan ke kamar mandi.
Dokter dan suster pun mulai melakukan pemantauan rutin terkait oksigen darahnya setiap beberapa menit. Setelah itu, kondisi Ayu semakin menurun dan mulai dipasangkan alat medis di tubuhnya. Tak lama, Ayu pun dipindahkan ke ruang ICU.
Kondisi Ayu sempat membaik keesokan harinya, namun dokter menyarankan untuk dirujuk. Saat itu, Ayu pun langsung dirujuk ke RS Fatmawati untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
"Sampai rumah sakit, langsung diberikan obat-obatan. Beberapa hari kemudian dia nge-drop, oksigen diganti yang lebih hebat atau di bawahnya ventilator. Dia juga sudah melakukan transfusi plasma dan minum vitamin. Setelah itu dia merasa enakkan," kata Sendhie.
Pada pagi, tanggal 3 Juni, kondisi Ayu kembali drop. Dokter anestesi dan kandungan pun memutuskan untuk melakukan tindakan operasi caesar. Sejak sang buah hati lahir, sejak saat itu juga dia sudah tidak bisa berkomunikasi dengan sang istri. Akhirnya, Ayu meninggal tanggal 9 Juni 2021. Sehari sebelumnya, ibu kandung Sendhie juga meninggal dunia.
Sehari setelah istrinya meninggal, donasi bayi Danisha banyak dibagikan di grup percakapan hingga media sosial. Donasi ini dibuat oleh sahabat Sendhie atas izinnya.
"Saya tidak kepikiran (donasi) karena hari Selasa ibu kandung saya meninggal, hari Rabu istri saya meninggal, saya tidak bisa berbuat banyak, ditambah anak kedua saya di rumah sakit, anak pertama saya di rumah masih kecil. Akhirnya dia minta izin untuk share tapi dia mencantumkan rekening saya, dari situ nyebar ke taman-teman almarhum istri dan di-share juga dari mulut ke mulut saja," ungkapnya.
Kita doakan semoga kondisi bayi Danisha cepat membaik dan segera berkumpul bersama keluarganya di rumah ya, Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Ibu Hamil Positif COVID-19 Tanpa Gejala Boleh Isoman, Ini 3 Syaratnya

Kehamilan
Tangis Suami Dampingi Jasad Istri, Nakes yang Meninggal karena COVID-19 Saat Hamil

Kehamilan
7 Fakta COVID-19 Varian Delta, Lebih Menular dan Berbahaya Bagi Ibu Hamil

Kehamilan
Kisah Ibu Hamil Positif COVID-19 Bersalin Lebih Cepat, Begini Kondisi Bayi

Kehamilan
Rapid Test Tak Akurat, Ibu Ini Terpaksa Jalani Persalinan yang Menyiksa


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda