Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

6 Jenis Screening Pranikah untuk Mendapatkan Anak Sehat dan Unggul

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 18 Dec 2020 12:59 WIB

Webinar HaiBunda Bersama Dokter
Webinar HaiBunda Bersama Dokter/ Foto: HaiBunda

Memiliki anak sehat dan cerdas tentunya menjadi dambaan Bunda dan Ayah. Tak sedikit pasangan mempersiapkan kehamilan bahkan sebelum membina rumah tangga lho, Bunda.

Salah satu persiapan yang penting adalah screening pranikah nih. Bunda, sudah tahu mengenai hal ini lebih lanjut?. Gampangnya, tes ini menjadi persiapan penting yang dilakukan sebelum menikah untuk mengetahui kondisi kedua pasangan yang ingin memiliki momongan.

Dokter Spesialis Anak - Konsultan Perinatologi, Prof. Dr. dr.Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K) dari RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo, mengatakan bahwa screening pranikah bagus untuk mencegah berbagai penyakit pada calon bayi. Melalui pemeriksaan ini, kita juga bisa mengetahui seberapa besar masalah kesehatan pada wanita yang ingin hamil.

"Setiap ayah dan ibu yang sehat akan melahirkan bayi yang sehat. Jadi si bayi ini akan mengikuti orang tuanya. Ayo calon ibu, kita lakukan screening pranikah, karena ini berpengaruh besar terhadap anak-anak unggul di masa datang," kata Rina, dalam Webinar HaiBunda Bersama Dokter, Jumat (18/12/2020).

Sayangnya, kesadaran untuk melakukan screening pranikah masih rendah di Indonesia, Bunda. Menurut survei, kurang dari 10 persen pasangan memiliki inisiatif melakukan screening ini.

Nah, sebelum terlambat beritahu orang-orang terdekat mengenai 6 Jenis Screening Pranikah yang bisa dilakukan yuk:

1. Pemeriksaan fisis dan laboratorium sederhana

Pemeriksaan ini mencakup berat badan, tekanan darah, gula darah, dan darah Perifer lengkap. Pemeriksaan darah Perifer lengkap untuk mengetahui kadar sel darah merah, hemoglobin (Hb), sel darah putih, dan Trombosit.

"Pada pemeriksaan Hb harus hati-hati dengan anemia. Sekitar 45 persen ibu hamil itu anemia atau kurang sel darah merah. Kalau Hb kurang, oksigen yang beredar di tubuh tidak akan sampai ke target organ," ujar Rina.

2. Pemeriksaan ke arah pembawa sifat (carrier) thalassemia

Kedua calon pengantin perlu memeriksa kemungkinan sebagai carrier thalassemia atau normal. Jika memiliki gen pembawa sifat, kita bisa berisiko melahirkan anak dengan thalassemia.

Apa lagi jenis screening pranikah yang bisa dilakukan pasangan? BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya.

Simak juga ciri hamil dilihat dari perubahan kulit, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Jenis Screening Pranikah untuk Memiliki Anak yang Sehat

Webinar Haibunda

Foto: HaiBunda

3. Pemeriksaan kadar D3

Kekurangan vitamin D3 adalah masalah yang sering terjadi pada wanita subur. Setidaknya,lebih dari 95 persen ibu hamil dan wanita subur memiliki kadar vitamin D yang rendah. Vitamin D3 bisa didapatkan dari sinar matahari lho, Bunda.

"Di permukaan kulit kita ada pro-vitamin D3 yang akan aktif jika terkena sinar UV B dari matahari. Kadar D3 ini bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan baik untuk kesehatan tulang, gigi, dan otot." ujar Rina.

Ketika kadar vitamin D3 seorang wanita tidak baik, dia bisa melahirkan bayi dengan risiko alergi yang besar. Untuk mendapatkan vitamin D3, Bunda cukup berjemur di bawah sinar matahari sekitar jam 9 pagi sampai 1 siang, selama 20 sampai 30 menit.

4. Pemeriksaan penyakit menular

Screening ini bisa membantu ibu mengetahui apakah dirinya tertular penyakit, seperti hepatitis B dan C, HIV/AIDS, atau sifilis. Pada ibu yang terinfeksi hepatitis B, 90 persen bayinya akan tertular setelah lahir. Bayi dari ibu yang memiliki hepatitis B juga harus diberikan imunoglobin dan vaksin segera setelah lahir

Semakin muda seseorang terinfeksi, semakin besar kemungkinan menjadi kronis. Jika wanita memiliki hepatitis, sebaiknya segera diobati ya.

"Jeleknya hepatitis B, kena di usia muda dan belum sampai umur 20 tahun, dia bisa kena kanker hati. Jika ada infeksi pada ibu segera diobati," kata Rina.

5. Pemeriksaan TORCH

Screening ini penting dilakukan sebelum ibu memiliki anak. Infeksi TORCH (toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, herpes simplex) dapat menular dari ibu ke anaknya pada masa kehamilan, Bunda.

Anak yang lahir dengan TORCH bisa mengalami sakit herpes dan kebutaan. Untuk mencegahnya, ibu mungkin akan mendapatkan vaksin MMR, terutama untuk mengatasi rubela.

"Imunisasi dan vaksin bukan cuma untuk anak, tapi hasilnya bisa turun temurun ke anak saat mau menikah dan memiliki anak lagi nantinya," ujar Rina.

6. Pemeriksaan organ reproduksi

Pemeriksaan organ reproduksi perlu dilakukan kedua pasangan yang ingin memiliki anak. Sebelum menikah, screening ini bahkan bisa dilakukan. Seperti kita tahu, organ reproduksi berperan penting dalam menghasilkan keturunan.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda