Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

3 Tahapan Pada Persalinan Normal, Kapan Harus ke Rumah Sakit?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 22 Dec 2020 12:46 WIB

Side view of stressed woman getting regular contractions on bed
Tahapan melahirkan normal/ Foto: iStock

Jakarta - Berbicara persalinan normal mungkin Bunda sudah banyak mengetahui dan bahkan memiliki banyak pengalaman karena sudah melewati prosesnya. Tetapi, tahukah Bunda sebenarnya ada beberapa tahapan dalam persalinan normal lho.

Persalinan normal merupakan proses persalinan di mana bayi didorong keluar dari jalan lahir oleh ibu. Persalinan normal ini merupakan kelahiran alami yang terjadi tanpa menggunakan obat-obatan atau intervensi apa pun.

"Setiap ibu berhak mencoba persalinan normal, kecuali jika ada alasan medis yang jelas untuk tidak melakukannya," kata Dr Rinku Sengupta, Konstultan Kebidanan & Ginekologi dari Rumah Sakit Sitaram Bhartia di Delhi, seperti dikutip dari laman Sitarambhartia.

Melahirkan sendiri merupakan sebuah proses alami yang paling baik dibiarkan berkembang dengan sendiri. Persalinan normal juga bermanfaat bagi ibu dan bayi dalam banyak hal. Diketahui bahwa persalinan normal dapat membantu ibu pulih lebih cepat sehingga mereka bisa merawat anak-anaknya lebih cepat.

Kemudian, saat bayi melewati jalan lahir, mereka juga mengambil bakteri bermanfaat yang melindunginya dari penyakit yang berkembang di kemudian hari.

Setiap ibu dapat meningkatkan peluang bagi dirinya untuk melahirkan secara normal. Mengingat proses persalinan normal tidaklah mudah dan juga tidak instan maka dibutuhkan persiapan yang matang dan terencana.

"Tetaplah aktif selama kehamilan dan membangun stamina serta ketahanan fisik untuk menjalani persalinan dengan mudah. Serta, belajarlah tentang proses persalinan normal dan ketahui tanda-tanda kapan harus berangkat ke rumah sakit," ujar Dr Swati Sinha, konsultan obstetri-ginekologi.

Simak apa saja yang harus Bunda lakukan dalam persiapan persalinan normal di halaman selanjutnya.

Simak juga yuk pijatan lembut yang bisa Bunda dapatkan sebelum melahirkan dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner YouTube SachaFoto: HaiBunda



Tahapan Pada Persalinan Normal Perlu Bunda Tahu

Side view of stressed woman getting regular contractions on bed

Tahapan melahirkan normal/ Foto: iStock

Nah, berbicara mengenai proses persalinan normal, ada beberapa tahapan yang sebenarnya akan Bunda lalui nantinya. Berikut ini beberapa tahapannya, seperti dikutip dari laman Medicinenet:

Tahapan 1

Tahapan ini dimulai saat kontraksi teratur mulai mengarah ke pelebaran serviks hingga 10 cm. Kontraksi juga dapat menyebabkan pelunakan, pemendekan, dan penipisan serviks di mana memungkinkan bayi untuk pindah ke jalan lahir. Ini adalah yang terpanjang dari tahap lainnya.

Pada persalinan awal, serviks akan terbuka dan menipis. Bunda juga mungkin akan merasakan kontraksi tidak teratur yang ringan. Saat serviks terbuka, Bunda mungkin akan melihat keluarnya cairan bening, merah muda, dan sedikit berdarah dari vagina yang kemungkinan merupakan sumbat lendir yang menghalangi pembukaan serviks. Rata-rata, lamanya tahap ini bervariasi dari jam ke hari untuk Bunda yang baru pertama kali persalinan. Nah, saat merasakan tahapan ini, ajak suami segera ke rumah sakit ya, Bunda.

Selain itu, untuk meningkatkan kenyamanan bagi Bunda, lakukan beberapa teknik seperti berjalan-jalan, mendengarkan musik yang menenangkan, mandi atau berendam air hangat, dan mencoba teknik relaksasi ya, Bunda.

Mengingat pada tahap ini serviks akan membesar dari 6 menjadi 10 cm, maka kontraksi menjadi lebih kuat dan datang lebih sering. Bunda pun akan merasakan gejala seperti kaki kram, mual, tingkatan tekanan di punggung, dan perasaan pecah air.

Persalinan aktif pun berlangsung selama empat hingga delapan jam lebih. Pada tahap ini, serviks akan membesar sekira 1 cm per jam. Untuk meningkatkan kenyamanan, Bunda dapat melakukan teknik seperti tarik napas di antara kontraksi, mengubah posisi, serta mendapatkan pijatan lembut di antara kontraksi.

Perlu Bunda tahu, ada fase paling menyakitkan yang disebut fase transisi. Ini dikarenakan serviks melebar sepenuhnya sekira 10 cm. Kontraksi yang terjadi pun sangat kuat dan menyakitkan dan berlanjut dengan interval dua hingga tiga menit, yang masing-masing berlangsung selama 60-90 detik.

Tahapan 2

Tahapan ini dimulai setelah serviks membesar sepenuhnya. Durasi tahap ini berkisar antara beberapa menit hingga beberapa jam atau lebih. Bunda harus mengejan setiap kontraksi yang dapat menyebabkan kelelahan. 

Tahapan ini juga ditandai dengan nyeri hebat di sekitar lubang vagina saat anak keluar, Bunda merasakan tekanan dan merasa ingin melewatkan gerakan, dokter melakukan sayatan untuk memperlebar bukaan vagina, dan Bunda terus mendorong untuk mengeluarkan bayi. Kepala bayi akan keluar lebih dulu lalu kemudian pundak dan pantat. Petugas medis kemudian akan melakukan pemotongan tali pusat sebagai langkah terakhir setelah bayi benar-benar keluar dan menangis pertama.

Tahapan 3

Setelah anak keluar, tahap terakhir melibatkan pengiriman plasenta. Diperlukan waktu sekira 5-30 menit bagi dokter untuk mengeluarkan plasenta melalui saluran vagina. Bunda pun akan terus mengalami kontraksi ringan yang berdekatan dan nyeri berkurang. 

Dokter juga akan meminta Bunda minum obat untuk mendorong kontraksi rahim dan mencegah perdarahan. Serta, dokter akan memeriksa apakah plasenta utuh dan tidak ada fragmen yang tersisa di dalam rahim dimana dapat menyebabkan infeksi atau perdarahan.

Nah, itulah beberapa tahap dalam persalinan normal yang perlu Bunda ketahui ya. Semoga membantu informasinya dan memperlancar persalinan normal yang Bunda lalui nantinya. 

 


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda