Viral Curhatan Ibu Hamil Dilarang USG oleh Suami, Berbahayakah untuk Janin?

One woman, beautiful pregnant woman sitting at home, holding ultrasound pictures.

Viral curhatan ibu hamil dilarang USG// Foto: Getty Images/South_agency

Jakarta – Baru-baru ini viral curhatan seorang netizen yang dilarang melakukan USG oleh suaminya, Bunda. Wanita yang tidak disebutkan namanya itu bercerita, kalau saat ini sedang mengandung anak pertamanya.

Di usia kehamilan 9 minggu, ia ingin melakukan USG untuk memeriksakan kesehatan calon buah hatinya. Namun sayangnya keputusan tersebut ditentang oleh suami dan keluarganya. Mereka berpendapat jika USG bisa membahayakan janin di kandungan.

"Bun, aku mau curhat nih.. Aku kn pnya suami dan skrang aku lgi hamil baru 9week, naah rencana nya itu aku pgen USG minggu depan. Tapi kmren pas ada kumpul kluarga adik ipar aku nyaranin katanya USG 2xbaja ktanya bahaya dan ipar2ku yg pda bilang gtu juga bund," tulisnya mencurahkan isi hati.

Padahal menurutnya, sejak sebelum nikah ia sudah rutin membaca informasi mengenai parenting. Sehingga dia memahami bahwa USG sebenarnya tidak membahayakan janin.

Tapi argumentasinya tak mampu meyakinkan sang suami bahwa pendapat keluarganya salah. Bahkan, gara-gara masukan dari adik iparnya itu membuat hubungannya dengan suami jadi memanas dan sering bertengkar. Mereka pun jadi sering berdebat karena beda pendapat.

"Pdhal aku baca tentang parenting dari sumber terperaya, mlah suami aku gk prnah baca. Klo aku suruh baca pasti jawabannya iya2 doang abis itu aku dikira sok pinter. Dan diilang ngeyel gk nurut suami," lanjutnya.

Wanita tersebut mengaku sudah lelah bertengkar dengan suaminya, tapi di samping itu, ia juga sangat mengkhawatirkan kondisi janin di kandungannya jika tidak diperiksa dengan USG secara rutin. Wah, apa Bunda pernah punya pengalaman yang sama?

Berbicara mengenai keamanan USG terhadap janin, Bunda memang enggak perlu khawatir ya. Salah satu prosedur yang wajib dilakukan oleh Bunda yang sedang hamil adalah dengan melakukan pemeriksaan janin dengan USG.

USG (Ultrasonography) adalah hal yang penting dilakukan selama masa kehamilan. USG dapat membantu Bunda untuk mengetahui kondisi janin yang sedang Bunda kandung. Bahkan karena semakin canggihnya teknologi, Bunda bisa lho melihat wajah janin dengan USG. Kira-kira si kecil mirip siapa nih, Ayah atau Bunda?

Saat ini, USG sangat mudah dilakukan dan dapat sangat dijangkau oleh masyarakat. USG tidak hanya bisa dilakukan di rumah sakit yang besar, tapi bisa lho Bunda lakukan di puskesmas terdekat dari rumah Bunda.

Yakinlah Bunda, bahwa sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ultrasound yang terbatas selama kehamilan tidak akan menyakiti bayi, Bunda. Inilah yang perlu diketahui calon orang tua. Untuk memahami keamanan USG, ada baiknya Bunda mempelajari cara kerjanya terlebih dahulu.

USG mengirimkan gelombang suara ke seluruh tubuh untuk melihat sekilas jaringan dan organ bayi. Alat ini sangat berguna untuk mengamati perkembangan janin, dan dapat mendeteksi kelainan dalam rahim, termasuk beberapa yang dapat diatasi sebelum bayi Bunda lahir.

"Ada kemungkinan yang jauh lebih tinggi bahwa semua jenis cacat lahir dapat diidentifikasi dengan USG," kata Bart Putterman, MD, seorang OB-GYN di Paviliun Anak Texas untuk Wanita di Houston, dikutip dari Parents.

Selama prosedur 15 hingga 30 menit, sonografer atau seseorang yang terlatih untuk melakukan ultrasound mengoleskan gel ke perut Bunda. Dia kemudian menggunakan tongkat khusus yang disebut transduser yang memancarkan gelombang suara untuk membuat gambar bayi Bunda di layar.

Untuk mengetahui keamanan USG untuk Ibu hamil, BACA HALAMAN BERIKUTNYA.

Bunda, simak juga penjelasan mengenai penjelasan mengenai kehamilan ektopik seperti dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Hijaber Turki/ Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

USG 3D dan 4D Juga Aman untuk Dilakukan Selama Kehamilan

A pregnant woman and her female doctor are indoors in a hospital. The doctor is performing an ultrasound.

Viral curhatan ibu hamil dilarang USG/ Foto: Getty Images/FatCamera

Menurut Food and Drug Administration (FDA) AS dan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), tidak ada bukti bahwa USG membahayakan janin yang sedang berkembang. Penelitian tidak menggunakan radiasi atau sinar-x. Menurut ACOG, tidak ada hubungan yang ditemukan antara USG dan cacat lahir, kanker masa kanak-kanak, atau masalah perkembangan di kemudian hari.

Namun ada juga kekurangan dari USG, yaitu para ilmuwan tidak yakin apakah paparan USG non-medis dalam jangka panjang akan berbahaya. Perhatian utamanya adalah bahwa energi dari gelombang ultrasonik memanaskan jaringan pada bayi Bunda yang sedang tumbuh, dan hal ini mungkin akan memengaruhinya.

"ACOG memperjelas bahwa energi yang dikirim ke janin tidak dapat diasumsikan sepenuhnya aman," kata Michele Hakakha, MD, seorang OB-GYN di Beverly Hills dan penulis Expecting 411. "Ada kemungkinan bahwa beberapa efek buruk mungkin saja terjadi. terjadi jika USG digunakan secara tidak tepat,” ungkap Michele melanjutkan.

Jadi, berapa banyak USG yang aman untuk dilakukan selama kehamilan? Tidak ada jawaban yang jelas ya, Bunda. Tetapi meskipun kemungkinan risikonya sangat kecil, sebagian besar ahli setuju bahwa secara medis ultrasound tidak perlu dikhawatirkan. Beberapa dokter menggunakan USG 3D untuk memberikan gambar bayi dengan detail yang jelas dan berkualitas foto.

Ada juga yang memiliki USG 4D dengan kemampuan video, yang memungkinkan Bunda melihat gambar bergerak bayi Bunda di dalam rahim. Ada banyak manfaat dari jenis USG 4D ini. “Misalnya, pencitraan berkualitas tinggi dapat membantu dokter mendiagnosis cacat tertentu dengan lebih baik,” kata Dr. Hakakha.

Seperti alat USG pada umumnya, USG 3D dan 4D dianggap aman, selama dilakukan oleh profesional bersertifikat berdasarkan rekomendasi medis. “Orang tua tidak boleh melakukan USG 3D atau 4D hanya untuk melihat lebih baik pada wajah bayi mereka,” kata Dr. Hakakha.

USG telah digunakan untuk memeriksa kehamilan selama 35 hingga 40 tahun terakhir, dan memiliki catatan keamanan yang sangat baik. Tidak ada data ilmiah yang menunjukkan bahwa pemeriksaan USG berbahaya bagi Bunda atau janin yang sedang berkembang. Namun, para ahli menganjurkan agar Bunda melakukan USG hanya jika diperlukan secara medis.