Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kisah Haru 3 Pasutri Menanti Momongan, Punya Bayi Setelah 64 Tahun

anm   |   HaiBunda

Rabu, 17 Mar 2021 23:00 WIB

Happy expectants. Smiling pregnant woman holding baby shoes on her belly while husband cuddling her from back on bed at home, closeup
Ilustrasi Wanita Hamil

Ibarat rezeki, kehadiran anak memang tidak pernah bisa ditebak. Banyak pasangan suami istri yang harus menunggu lama untuk menanti momongan. Mereka terus bersabar menunggu kehadiran Si Kecil.

Sebagian dari mereka harus melewati waktu yang tidak sebentar. Serasa hampa, tahun demi tahun dilewati tanpa kehadiran Si Kecil di rumah. Meski terasa sepi, kesabaran tetap menjadi kunci keharmonisan mereka.

Berbagai upaya terus dilakukan oleh mereka yang sedang menanti momongan. Dengan kecanggihan dunia medis saat ini, banyak wanita yang berhasil hamil setelah melewati berbagai macam program.

Meski begitu, ada perjuangan panjang di balik proses tersebut. Bunda, intip kisah perjuangan tiga wanita berikut ini yang sangat menantikan momongan.

Banner Ciri Suami Sayang Istri

1. Safinah Namukwaya

Seorang wanita asal Uganda, Safinah Namukwaya hampir menyerah usai bertahun-tahun menanti momongan. Ia baru dikaruniai buah hati di usia 64 tahun.

Menikah sejak 1973, Namukwaya sudah pernah hamil ketika hidup bersama suami pertamanya. Sayangnya, ia harus merelakan hal itu karena mengalami kehamilan ektopik, di mana sel telur tumbuh di luar rahim.

Usai bercerai, Namukwaya menikah lagi pada 1996. Ia bersama suaminya, Badru Walusimbi, ingin sekali memiliki momongan. Namun keinginan itu pupus ketika ia memasuki masa menopause di usia 45 tahun.

Tahun demi tahun terus menanti, seorang dokter di Women's Hospital International and Fertility Centre di Bukoto menyarankan Namukwaya untuk melakukan program IVF (in vitro fertilization) atau bayi tabung.

Tak diduga, wanita asal Desa Nunda di Lwabenge, Distrik Kalungu, itu berhasil merasakan menjadi Bunda untuk yang pertama kalinya. Kesuksesan program IVF itu mengejutkan banyak dokter.

"Saya benar-benar merasa senang. Ini sulit untuk dipercaya, tapi saya bersyukur kepada Allah akhirnya bisa menjadi seorang ibu karena anugerah-Nya," kata Namukwaya, dilansir Mirror.

Menariknya lagi, Namukwaya berhasil hamil usai di percobaan pertama IVF. Sel telurnya dibuahi di luar tubuh dan dimasukkan kembali ke dalam rahim usai berkembang menjadi embrio.

"Dia beruntung upaya pertamanya berhasil dengan kehamilan yang sehat karena ada beberapa wanita yang melakukan upaya ini berkali-kali dan gagal," ujar Dr. Edward Tamale Sali, direktur Women's Hospital International and Fertility Centre.

Ada juga pasutri yang rela menempuh jarak jauh demi menanti momongan. Bunda simak kisah mereka di halaman selanjutnya ya.

Simak juga kisah Nuri 'Shaden' yang melakukan program hamil untuk hasilkan 6 anak, dalam video Intimate Interview di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]


RELA MENEMPUH JARAK JAUH

Ilustrasi suami istri

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Su'udiyah dan suaminya, Somidi, akhirnya menjadi orang tua usai menanti momongan selama 21 tahun. Mereka dikaruniai putri cantik yang diberi nama Aisya, pada 1 Desember 2020.

Kisah pasangan asal Madura tersebut dibagikan oleh dokter spesialis kandungan, Dr.Benediktus A., MPH, Sp.OG(K), di akun Instagram @drbennyarifin.

"Mereka menunggu selama 21 tahun. Bayangkan 21 tahun! Tuhan akhirnya menjawab ketaatan, ketekunan, dan keimanan mereka yg luar biasa. Tidak banyak pasangan bisa bersama selama 21 tahun saling mensupport & menguatkan agar tidak patah harapan memiliki buah hati," tulis Dr. Benediktus.

Perjuangan mereka untuk berkonsultasi dengan dokter cukup panjang, Bunda. Su'udiyah dan Somidi harus menempuh jarak puluhan kilometer untuk mencapai rumah sakit yang berlokasi di Surabaya. Mereka tinggal di wilayah yang berjarak 15 km di luar kota Sumenep, yakni Dusun Pakondang Daya.

"Demi menemui saya untuk konsultasi atau tindakan di pagi hari, mereka berangkat naik bus pukul 02.00 dini hari. Bayangkan panjang ritual bayi tabung & dituntut untuk tepat waktu dalam suntik dll. Sehari harinya mereka berjualan keripik singkong di Komplek Asta Tinggi," ujar Dr. Benediktus.

Setahun menanti, embrio bayi tabung berhasil ditransfer ke rahim Su'udiyah dan berkembang menjadi janin. Putrinya dilahirkan dengan selamat dan tumbuh menjadi gadis kecil yang sehat.

Selain Su'udiyah dan Somidi, simak juga kisah perjuangan pasutri lain di halaman berikutnya.

LANGSUNG DAPAT KEMBAR

Ilustrasi anak kembar

Ilustrasi bayi kembar/ Foto: Getty Images/iStockphoto/RealCreation

3. Monique Ward

Hal serupa juga dirasakan oleh pasangan suami istri Monique Ward dan Neil Ward. Mereka telah mencoba berbagai cara demi menanti momongan.

Mereka bahkan rela mengeluarkan dana besar agar Monique bisa hamil, yakni mencapai 100 ribu pound sterling atau setara Rp2 miliar. Per tahun, mereka menyisihkan dana sebesar Rp60 juta untuk program hamil selama 25 tahun.

Sejak menikah pada 1985, Neil diketahui memiliki jumlah sperma yang rendah, setelah melakukan tes. Mereka mengikuti proses di NHS dengan teknik sperma dimasukkan langsung ke rahim istri melalui kateter, namun gagal sebanyak 8 kali.

Mereka kemudian beralih ke program IVF atau bayi tabung yang memakan biaya ratusan juta sebanyak tiga kali. Tak sampai di situ, mereka kembali mengeluarkan uang untuk putaran injeksi sperma dengan ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection).

Upayanya gagal dan mereka mencoba donor telur pada 2002. Namun setelah menantikan donor telur yang tepat, usaha mereka kembali gagal pada 2008. Mereka tidak juga kapok, Bunda, lalu kembali melakukan metode tersebut.

Setelah mencobanya lagi, Monique Ward dinyatakan hamil kembar. Kedua putranya lahir secara prematur pada 29 Desember 2009. Mereka sangat terharu ketika dapat menyentuh Benjamin dan Walker untuk pertama kalinya.

"Mereka adalah mukjizat bagi kami, sepertinya kami seumur hidup berusaha untuk bayi ini dan sekarang kami hanya akan melihat 25 tahun ke depan untuk kebahagiaan mereka," kata Monique, dikutip dari Telegraph.


(anm/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda