Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Nekat Melahirkan di Dukun Beranak, Rahim Wanita Ini Robek & Kepala Bayi 'Nyangkut'

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 23 Apr 2021 14:10 WIB

Melahirkan
Ilustrasi/ Foto: iStock

Melahirkan anak pertama dapat menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Apalagi bila posisi kepala janin ternyata sungsang, Bunda.

Belakangan kisah seorang bumil yang melahirkan anak pertamanya menjadi viral di media sosial. Wanita yang tak diketahui identitasnya ini hampir mengalami hal fatal saat melahirkan anaknya yang sungsang.

Dalam akun Instagram @mak_inpoh, diceritakan seorang bumil datang ke klinik saat usia kehamilan 41 minggu. Saat dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa posisi kepala bayinya sungsang.

Dokter lalu merujuk bumil tersebut ke rumah sakit untuk melahirkan. Karena posisi kepala bayinya sungsang, dia direkomendasikan untuk melahirkan dengan operasi caesar, Bunda.

"Pasien datang ke klinik hamil anak pertama usia kehamilan 41 minggu dengan letak kepala bayi sungsang. Pasien sudah mengatakan sangat mules," demikian isi unggahan yang dilansir pada Kamis (22/4/21).

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, akhirnya dokter memutuskan pasien harus dirujuk ke RS untuk lahiran secara caesar," sambung unggahan tersebut.

Banner tanaman hias pembawa hoki.Banner tanaman hias pembawa hoki./ Foto: Mia Kurnia Sari

Setelah mendapat rujukan, bumil tersebut bukannya ke rumah sakit, melainkan ke dukun beranak. Ia pun menjalani proses melahirkan di sana.

Sayangnya, kondisi bumil tersebut malah memburuk saat melalui persalinan di dukun beranak. Kepala bayinya tersangkut dan rahimnya pecah karena memaksa untuk mengeluarkan bayinya.

"Kepala bayi tersangkut dan tidak bisa keluar, rahim pecah akibat didorong paksa untuk mengeluarkan kepala bayi oleh dukun beranak," tulis keterangan di akun gosip ini.

Pada akhirnya bumil tersebut kembali ditangani medis, Bunda. Ia pun harus menjalani operasi untuk bisa melahirkan anaknya.

Kejadian seperti ini tentu dapat menjadi pelajaran berharga untuk para Bunda yang bersiap untuk melahirkan ya. Menurut dokter, posisi kepala bayi sungsang memang tak bisa dianggap sepele. Seperti apa penjelasan lengkapnya?

Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga persiapan dan tips melahirkan normal menurut dokter, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


OPERASI CAESAR UNTUK BAYI SUNGSANG

Anatomy scan of twin gestation, monochorionic diamniotic. Fetal anatomy visualized with normal appearance 4 chamber heart, great artery views, head, brain, face, spine, neck, chest, abdominal wall, gastointestinal tract, kidneys, bladder, extremities and skeleton. Male fetus genetalia. No fetal anomalies were detected.

Ilustrasi/ Foto: iStock

Letak kepala bayi sungsang dapat terjadi di setiap kehamilan. Bila Bunda hamil anak pertama, kondisi ini enggak boleh dianggap sepele ya.

Dokter kandungan dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr.dr.Suskhan Djusad, mengatakan bahwa melahirkan anak pertama dengan letak kepala sungsang bisa berisiko 'tersangkut' di jalan lahir.

Bila bayi dipaksa keluar selama proses persalinan, rahim ibunya bisa robek atau ruptur. Kondisi ini perlu dihindari saat melahirkan anak pertama, Bunda.

"Kalau sungsang anak pertama biasanya memang melahirkan secara caesar karena ada risiko 'nyangkut' kepalanya. 'Nyangkut' itu dikenal juga after coming head," kata Suskhan kepada HaiBunda, Kamis (22/4/21).

"Kalau sudah nyangkut terus dipaksa, bisa robek rahimnya," lanjutnya.

Dahulu melahirkan dengan teknik seperti kejadian viral tersebut memang banyak ditemukan. Namun, seiring perkembangan zaman, cara ini sudah ditinggalkan karena berbahaya.

"Sekitar 20 tahun lalu banyak kejadian seperti ini, tapi sekarang obstetri modern sudah enggak boleh lagi. Kalau dahulu sih boleh saja (bayi sungsang) dicoba melahirkan normal, tapi kalau sekarang anak itu mahal dan kalau 'nyangkut' lalu meninggal kan orang tuanya rugi," ujar Suskhan.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda