Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Perubahan Tubuh pada Masa Nifas & Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai

Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG (K)   |   HaiBunda

Senin, 17 May 2021 15:55 WIB

Dokter Sisipan
Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG (K)
Kepala departemen obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo. Dosen Senior di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Breastfeeding baby. Young mother holding and nursing her newborn child. Woman and new born boy in white bedroom. Light interior. White clothes.
Perubahan tubuh di masa nifas/ Foto: Getty Images/iStockphot

Setiap Bunda yang sudah pernah melahirkan pasti akan mengalami masa nifas, dimulai dari bayi lahir sampai organ di dalam kandungan kembali seperti sebelum hamil. Masa nifas terjadi selama 40 hari atau 6 minggu setelah bayi atau plasenta lahir.

Selama masa nifas ini akan terjadi banyak perubahan pada tubuh. Diawali dengan keluarnya darah yang disebut lochia. Selama beberapa hari, darah yang keluar berwarna merah atau disebut lochia rubra.

Setelah itu, darah akan berubah warna menjadi putih dan berlendir yang disebut lochia alba. Masa nifas akan berakhir setelah lochia tidak lagi keluar dari rahim.

Dalam sehari, volume lochia yang keluar tidak menentu. Lochia biasanya keluar ketika Bunda mengalami kontraksi saat menyusui. Itu sebabnya, darah masa nifas kadang-kadang tidak keluar, dan akan muncul lagi beberapa hari kemudian, Bunda.

Perlu Bunda tahu juga, darah yang keluar selama masa nifas juga berbeda dengan darah menstruasi. Volume darah menstruasi lebih banyak, sementara darah nifas tidak banyak. Itu sebabnya, seringkali hanya terlihat seperti flek-flek kecokelatan.

Setelah masa nifas berakhir, siklus menstruasi bisa kembali terjadi. Namun, kemungkinannya kecil bila Bunda masih menyusui bayi.

Penyebab Masa nifas lama

Lama dari masa nifas setiap wanita berbeda-beda. Namun, rata-rata memakan waktu 40 hari atau 6 minggu.

Masa nifas yang berlangsung lebih dari 40 hari perlu diwaspadai. Kondisi ini bisa terjadi karena perdarahan postpartum lambat yang disebabkan infeksi atau masih adanya sisa-sisa plasenta di rahim.

Bila perdarahan berlangsung lama, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Bila disebabkan infeksi, dokter akan memberikan antibiotik untuk pengobatan.

Perubahan yang terjadi selama masa nifas

1. Payudara bengkak

Payudara bisa membengkak selama masa nifas karena proses menyusui. Namun, kondisi ini umumnya terjadi bila Bunda tidak menyusui.

Jangan takut payudara sakit bila langsung menyusui saat masa nifas. Menyusui justru mencegah bengkak dan rasa sakit, karena payudara dikosongkan untuk kembali memproduksi ASI.

2. Sulit buang air kecil

Sulit buang air kecil atau retensi urine bisa dialami selama masa nifas. Pada kondisi yang serius, ini perlu penanganan medis dan diawasi dokter.

Retensi urine bisa diperiksa dengan cara skoring. Setelah melahirkan, skor akan ditentukan mulai dari persalinan, jalan lahir, usia, dan paritas.

Selama masa nifas, darah lochia akan keluar. Darah akan berubah warna dari merah menjadi keputihan dan berlendir di akhir masa nifas. Kondisi perubahan warna lochia ini normal dialami setelah melahirkan.

Namun, ada kondisi yang perlu diwaspadai selama 40 hari masa nifas berlangsung. Sehingga bisa menjadi alarm agar Bunda lebih waspada.

Selain perubahan pada tubuh, waspadai dua hal berikut ini ya, Bunda. Buka di halaman selanjutnya!


2 KONDISI BERBAHAYA SAAT MASA NIFAS

Woman sitting in a white bedroom with little child and smiling

Perubahan tubuh di masa nifas/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Tetiana Mandziuk

Berikut 2 kondisi yang perlu diwaspadai saat masa nifas:


1. Perdarahan

Bila lochia yang keluar selama masa nifas berbau, Bunda perlu waspada. Kondisi ini dapat terjadi karena infeksi yang bisa menyebabkan perdarahan terus-menerus.

Infeksi perlu dicari penyebabnya untuk diambil tindakan sebelum berbahaya. Bisa saja infeksi terjadi karena kuman masuk atau masih ada sisa-sisa plasenta di rahim.

2. Demam

Demam tinggi perlu diwaspadai bila terjadi selama masa nifas. Demam adalah gejala lain dari infeksi.

Jika dua hal di atas Bunda alami selama masa nifas, segera periksakan diri ke dokter kandungan ya, untuk penanganan lebih lanjut.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda