Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Penyebab BB Susah Turun Usai Melahirkan Menurut Dokter, Bunda Perlu Tahu

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 14 Sep 2021 20:40 WIB

Ilustrasi wanita sedih
ilustrasi wanita sedih/ Foto: Getty Images/iStockphoto/gahsoon

Setelah melahirkan, terkadang ada ambisi untuk kembali menurunkan berat badan seperti semula. Tapi, setelah dijalani dengan lebih menjaga pola makan yang sehat, kok belum kunjung turun juga ya. Bunda, ada yang seperti itu?

Kalau waktu sebelum melahirkan menurunkan berat badan kayaknya gampang, tapi waktu menurunkan berat badan waktu melahirkan, kok PR banget nih?

Ternyata, menurut dr.Arti Indira, Sp.GK, ada beberapa penyebab bunda pasca melahirkan itu sulit menurunkan berat badan, dan itu normal. dr.Arti menyebutkan ada penyebab internal dan eksternal yang mengakibatkan berat badan susah turun walau sudah enam bulan atau setahun pasca melahirkan.

Apa penyebabnya? Berikut paparan dr.Arti Indira di Instagram Live HaiBunda Pentingnya Jaga Pola Makan Sehat & Olahraga Pasca Melahirkan:

1. Menyusui

Pertama, berat badan susah turun karena ada perbedaan setelah melahirkan. Ya, waktu setelah melahirkan maka Bunda memiliki PR lainnya, ada tugas lain sebagai seorang ibu yaitu menyusui.

Bunda pun perlu fokus pada produksi ASI agar ASI-nya berkualitas. Jadi disarankan untuk diet, atau terlalu consent untuk weightloss yang terlalu ekstrem, akhirnya kualitas ASI-nya menjadi tidak terlalu baik.

Banner TKW Blitar dapat Hadiah MewahBanner TKW Blitar dapat Hadiah Mewah/ Foto: HaiBunda/Mia

2. Hormon estrogen yang lebih dominan

Nah, kemudian masalah lainnya adalah masalah hormonal tentunya, Bunda. Selama 9 bulan kita hamil, tentu saja ada perubahan-perubahan hormon di tubuh kita. Begitu postpartum atau pasca melahirkan, kondisi hormonal kita jadi berbeda. Biasanya, 6 bulan sampai 1 tahun estrogen lebih dominan.

"Kalau estrogennya lebih dominan, ini memang kenaikan BB itu jadi lebih sering terjadi, sehingga pada program weightloss pun lebih butuh effort," kata dr.Arti.

3. Kurang tidur, munculnya hormon stres

Kemudian masalah ibu baru atau ibu setelah melahirkan itu adalah kurang tidur juga. Kalau ini semua setuju ya, Bunda?

"Seringkali kurang tidur juga, hormon stres atau hormon kortisol semakin naik maka itu akan menyulitkan untuk program menurunkan berat badan," ungkapnya.

Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga cara mengatasi sakit kepala saat menyusui:

[Gambas:Video Haibunda]



HORMON INSULIN & KURANG ME TIME

wanita sedang makan makanan diet

ilustrasi wanita sedang makan/ Foto: iStock

4. Hormon insulin belum bekerja optimal

Selain itu, pada trimester ketiga sewaktu hamil, di tubuh kita memang sudah ada perubahan pada hormon insulin, Bunda. Seringkali setelah melahirkan itu juga insulinnya maksimal waktu dahulu sebelum hamil.

Tentu saja, perubahan-perubahan metabolisme untuk memecah karbohidrat, protein, dan lemak dibantu dengan insulin itu juga akan tidak efektif seperti waktu dahulu.

5. Kurangnya me time dan support system

Pada ibu baru, atau yang baru melahirkan, maka ada perubahan aktivitas. Menurut dr.Arti, kalau dahulu masih punya me time buat olahraga, buat untuk melakukan aktivitas lainnya yang banyak bergerak. Nah, sekarang setelah punya bayi, aktivitasnya seringkali menjadi semakin menurun.

"Atau misalnya ada masalah lain seperti baby blues, postpartum depression, supporting system-nya belum mendukung buat dia melakukan aktivitas seperti dahulu, itu membuat penurunan berat badan pada ibu melahirkan, tantangan menjadi lebih banyak," papar dr.Arti.

Bicara soal olahraga, di kesempatan yang sama, certified sport nutritionist Salsabila Avinandita juga menerangkan bagaimana memulai olahraga yang baik pasca melahirkan. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

MEMULAI OLAHRAGA USAI MELAHIRKAN

Fit Female Stretching At Home On Exercise Mat And Taking Selfie On Smartphone

ilustrasi olahraga/ Foto: iStock

Salsa, founder Salsalivefit, mengatakan bahwa memulai olahraga bagi bunda pasca melahirkan itu menyesuaikan kondisi tubuh masing-masing. Ya, setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda.

"Aku punya banyak klien yang dia sama obgyn-nya H+2 minggu SC sudah boleh olahraga tapi ada terms and condition-nya. Tapi ada juga yang dia memilih untuk ya sudah nanti saja olahraganya, pasca 6 bulan atau 3 bulan. Kembali ke kondisi masing-masing bunda," tutur Salsa.

Salsa melanjutkan, penting untuk dicatat, sebelum Bunda memulai olahraga, Bunda perlu konsultasikannya ke dokter kandungan. Kenapa?

"Sebelum olahraga biasanya aku refer ke klien untuk tanya dahulu ke dokter kandungan bagaimana kondisinya, kalau misalnya sudah oke, sudah dibilang boleh, sesuai dengan terms and condition-nya kita bisa mulai olahraga," ucapnya.

Menurutnya, olahraga bisa dimulai paling cepat itu biasanya H+40 hari melahirkan. Latihannya pun harus dilakukan secara bertingkat.

Berdasarkan pengalamannya sendiri dengan kliennya, Salsa bercerita, "Di H+40 itu seperti apa latihannya seperti, baru kira-kira di pertemuan ke berapa sama aku bisa melakukan gerakan-gerakan di aku."

Salsa juga mengingatkan bahwa setelah melahirkan banyak otot yang lagi tidur karena pasca melahirkan selama 40 hari enggak olahraga sama sekali. Jadi badannya pasti kaku banget, Bunda. Apabila 'dihajar' dengan olahraga sebaiknya jangan terlalu berat dan macam-macam.

"Tiba-tiba langsung zumba, atau apa. Padahal perlu tahapan-tahapan," ungkap Salsa.


(aci/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda