Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Hari Kontrasepsi Sedunia, Ini 7 Alat KB yang Tokcer Cegah Kehamilan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 27 Sep 2021 16:30 WIB

Alat KB IUD
Ilustrasi Alat Kontrasepsi/ Foto: iStock

Tahukah Bunda, Hari Kontrasepsi Sedunia diperingati setiap tanggal 26 September tiap tahunnya. Sama dengan tahun sebelumnya, Hari Kontrasepsi Sedunia kembali diperingati di masa pandemi COVID-19.

Seperti kita tahu, penggunaan alat kontrasepsi adalah program KB (keluarga berencana) yang dibuat pemerintah. Program ini bertujuan untuk mengendalikan pertambahan jumlah penduduk, membatasi angka kelahiran, dan mengatur jarak kelahiran.

"Program ini diharapkan bisa menurunkan angka kematian ibu dan bayi karena kehamilan tidak diinginkan atau jarak kelahiran terlalu dekat," demikian seperti dikutip dari laman Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Alat kontrasepsi atau dikenal dengan alat KB bisa menjadi solusi perencanaan kehamilan untuk Ayah dan Bunda nih. Melalui perencanaan kehamilan, pertumbuhan anak bisa menjadi lebih baik karena mendapatkan kasih sayang dan perhatian lebih banyak dari orang tuanya.

Banner Journaling Sehatkan MentalFoto: HaiBunda/Mia

Menurut Dokter Spesialis Kandungan, dr. Yassin Yanuar Mohammad SpOG-KFER, Msc, penggunaan KB juga bisa menjadi salah satu metode untuk menunda kehamilan. Ada banyak pilihan KB yang dapat menyesuaikan karakteristik kita, Bunda.

"Metode KB yang bisa digunakan ada yang paling sederhana dan membutuhkan alat. Itu tersedia banyak pilihannya dan memang masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya," kata Yassin, dalam Live IG HaiBunda, belum lama ini.

"Kalau saya bilangnya itu ada karakteristik yang perlu disesuaikan penggunanya. Intinya, semua KB itu baik untuk merencanakan keluarga, tapi nanti ada karakteristik yang sesuai dari penerimanya sehingga bisa cocok," sambungnya.

Nah, berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 7 alat KB yang aman untuk merencanakan kehamilan:

1. Kondom

Kondom merupakan alat KB yang bisa digunakan saat berhubungan seksual. Mengutip laman Monitoring Berkualitas (Monika) BKKBN, cara kerja kondom adalah menghalangi sperma agar tidak memasuki vagina, sehingga mencegah kehamilan.

Kondom juga dapat menghalangi masuknya bakteri, virus, atau jamur ke dalam vagina, sehingga mencegah penularan infeksi menular seksual dan HIV. Perlu diingat, penggunaan kondom hanya untuk satu kali pakai ya, Bunda.

Efektivitas kondom untuk mencegah kehamilan mencapai 85 persen atau angka kegagalan 15 kehamilan per 100 perempuan per tahun. Jenis alat kontrasepsi ini tidak mengganggu produksi ASI dan tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus untuk menggunakannya.

Namun, kedisiplinan penggunaan kondom sangat memengaruhi keberhasilan alat kontrasepsi. Sebab, kondom harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual.

Simak jenis kondom lainnya di halaman berikutnya ya.

Simak juga 5 penyebab Bunda sulit menurunkan berat badan usai melahirkan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

ALAT KB AMAN: IMPLAN HINGGA IUD

Alat KB IUD

Ilustrasi Alat Kontrasepsi/ Foto: iStock

2. Implan KB

Implan adalah alat kontrasepsi yang sangat efektif untuk mencegah kehamilan. Efektivitasya mencapai 99,95 persen lho, Bunda. Artinya, dari 10,000 wanita yang menggunakan implan, hanya 5 perempuan yang masih bisa hamil.

Penggunaan implan KB tidak akan mengganggu produksi dan kualitas ASI bagi Bunda yang masih menyusui. Kesuburan juga bisa kembali lagi usai implan dicabut.

"Kelebihan implan KB juga bisa menurunkan risiko beberapa penyakit radang panggul, yakni radang atau infeksi yang terkait dengan organ reproduksi, seperti radang pada tuba fallopi, rahim, ovarium, leher rahim, atau panggul perempuan," demikian penjelasan di Monika BKKBN.

Meski begitu, implan KB bisa memengaruhi periode haid menjadi tidak teratur. Jenis alat KB ini juga bida memengaruhi berat badan.

3. IUD

IUD adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim waniita. Alat kontrasepsi terbuat dari plastik yang kecil dan fleksibel.

Menurut dr. Lestari Mustika Rini, Sp.OG, IUD dapat diandalkan sebagai kontrasepsi jangka panjang dengan angka keberhasilan tinggi. Menurut American Congress of Obstetric and Gynecologists (ACOG), tingkat kegagalan IUD untuk mencegah kehamilan kurang dari 1 persen di tahun pertama.

Namun, peluang terjadinya kehamilan tetap ada dan angka kegagalan akan meningkat seiring dengan lamanya penggunaan. KB IUD terdiri dari dua jenis, yakni IUD non-hormonal (berlapis tembaga) dan IUD hormonal (berisi hormon levonorgestrel).

"IUD berlapis tembaga memiliki fungsi untuk mencegah kehamilan dengan cara melepaskan kandungan zat tembaga (cooper) yang melapisi KB IUD berbentuk T tersebut setiap hari di dalam rahim. Kandungan zat tembaga akan memberikan reaksi di dalam rahim dengan cara merusak sel sperma yang masuk, sehingga mencegah sperma bertemu sel telur agar tidak terjadi pembuahan," kata Lestari kepada HaiBunda, belum lama ini.

Sedangkan jenis KB hormonal berisi hormon progesterone sintetik yang dikeluarkan dalam dosis kecil setiap harinya, yaitu levonorgestrel. Cara kerja KB ini adalah menghambat ovulasi, membuat dinding rahim tipis, dan menebalkan lendir serviks.

4. Pil KB kombinasi

Pil KB kombinasi memiliki efektivitas mencapai 92 persen. Cara kerjanya adalah mencegah pelepasan sel telur dari indung telur serta mengentalkan lendir leher, sehingga dapat mengganggu pertemuan sperma dan sel telur.

Pil KB kombinasi bisa mengurangi risiko kehamilan di luar rahim, kanker ovarium, dan penyakit radang panggul lainnya. Jenis alat kontrasepsi ini juga tidak akan mengganggu hubungan seksual, Bunda.

Meski begitu, pil KB kombinasi dapat mengganggu produksi ASI dan menyebabkan perubahan pola haid. Efek samping yang dialami saat konsumsi pil adalah sakit kepala ringan hingga mual.

Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, pil KB kombinasi harus diminum secara rutin setiap hari pada waktu yang sama. Sebaiknya konsultasikan penggunaan pil KB dengan dokter, terutama bila Bunda sedang menyusui ya.

ALAT KB AMAN: MINUM PIL HINGGA DISUNTIK

macro photo of tablets and syringe on yellow background. close up image

Ilustrasi Alat Kontrasepsi/ Foto: iStock

5. Pil KB progestin

Fungsi pil KB progestin sama dengan pil KB kombinasi. Bedanya, pil KB progestin tidak mengganggu produksi ASI untuk Bunda yang menyusui.

Sebagai alat kontrasepsi, pil KB progestin ini memiliki efektivitas cukup tinggi, yakni mencapai 97 persen. Artinya, tingkat kegagalan hanya 3 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama.

Pil KB progestin juga harus diminum secara rutin setiap hari di waktu yang sama. Bunda yang mengidap hipertensi, strike, kanker payudara, atau konsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya konsultasi ke dokter sebelum minum pil KB ini.

6. KB suntik 1 bulan

KB suntik satu bulan umumnya menggunakan hormon kombinasi, yakni hormon progestin dan estrogen. Menurut dokter obgyn RS Brawijaya Woman & Children Jakarta, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, FFAG, kandungan hormon yang digunakan di KB suntik satu bulan ini adalah DMPA 25 mg, ditambahkan estradion cypionate 5 mg atau norethisterone enanthanante 50 mg, dan estradion valerate 5 mg.

"Estradiol merupakan kombinasi dari estrogen steroid yang berfungsi mengatur dan meregulasi siklus haid," ujar Dinda, dalam Webinar 'Nyaman, Praktis, Terlindungi dengan KB Suntik 2 Bulan, Andalan Gestin F2, belum lama ini.

7. KB suntik 3 bulan

KB suntik tiga bulan menggunakan single hormon yang berisi DMPA atau medrocyprgesterine acetate 150 mg, Bunda. Hormon yang digunakan adalah progestin, aman digunakan selama menyusui karena tidak memengaruhi produksi ASI.

"KB suntik ini adalah progestin atau satu hormon sama seperti single hormon. Kontrasepsi tidak akan mengubah produksi ASI dan disuntik 3 bulan," kata Dinda.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda