Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Penyebab Mood Swing pada Ibu Hamil, Bunda Perlu Tahu

Ummu Kultsum Roihaanah   |   HaiBunda

Senin, 18 Oct 2021 15:20 WIB

Ilustrasi hamil sakit kepala atau stres
Ilustrasi ibu hamil mengalami mood swing/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Deagreez

Kehamilan tentu merupakan salah satu momen paling berharga dalam hidup ya, Bunda. Tidak hanya mengalami perasaan senang hingga sedih, saat masa kehamilan Bunda tentu mengalami berbagai macam perubahan. Salah satu perubahan yang kerap datang pada masa kehamilan yaitu perubahan suasana hati atau mood swing. 

Dikutip dari Live Science, profesor psikiatri, Dr. Mary Kimmel mengatakan, kehamilan merupakan suatu masa transisi besar dalam kehidupan seorang wanita. Hal tersebut tentu mendatangkan berbagai campuran emosi yang kompleks, baik dan buruk. Emosi yang kompleks tersebut lah yang menyebabkan wanita hamil mengalami mood swing. Seperti perasaan murung, mudah marah, hingga mudah menangis.

Lebih lanjut Dr. Mary Kimmel mengatakan, wanita tidak terbiasa mengalami perubahan suasana hati tersebut. Kondisi ini terjadi terutama ketika awal kehamilan hingga menjelang melahirkan. 

Nah, lalu apa saja ya Bunda sebenarnya penyebab datangnya perubahan suasana hati atau mood swing pada ibu hamil? Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk simak tujuh penyebab perubahan suasana hati atau mood swing yang dialami ibu hamil berikut ini, dikutip dari Healthline dan Live Science.

1. Perubahan kadar hormon

Selama masa trimester pertama kehamilan, seorang wanita akan mengalami peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Peningkatan kedua hormon inilah yang menjadi penyebab naik turunnya mood dan emosional seseorang. 

Hormon estrogen yang bekerja di seluruh tubuh pada masa kehamilan, aktif pada wilayah otak yang mengatur suasana hati. Jadi tidak heran, jika hormon tersebut berkaitan langsung dengan kondisi perubahan suasana hati ibu hamil. 

Di sisi lain, horman progesteron umumnya bekerja untuk mengendurkan otot dan persendian pada ibu hamil serta mencegah kontraksi dini. Akibatnya, ibu hamil dapat secara tiba-tiba merasakan kelelahan, lemas, bahkan kesedihan.

2. Takut dan cemas

Secara biologis, sistem kecemasan dan ketakutan di otak meningkat selama masa kehamilan. Hal tersebut disebabkan karena, banyak ibu hamil pada masa akhir kehamilannya merasa takut dan khawatir tentang proses persalinan.

"Ada banyak hal yang tidak dapat dikendalikan oleh seorang wanita selama masa kehamilan," kata Dr. Mary Kimmel, dan ketidakpastian tersebut lah yang dapat memicu pikiran-pikiran yang menakutkan.

Tidak hanya itu, lebih lanjut Kimmel juga mengatakan di sisi lain, perasaan takut dan cemas yang dapat pada masa kehamilan dapat membantu memastikan bahwa seorang wanita menjaga bayinya agar tetap aman, dirawat, dan dilindungi setelah dia melahirkan. 

Namun, perlu untuk tetap mengenali kapan rasa takut dan cemas itu datang dan apakah hal tersebut dapat diatasinya dengan baik. 

3. Kelelahan dan kurang tidur

Banyak wanita pada masa kehamilannya mengalami kelelahan dan kurang tidur, terutama ketika memasuki kehamilan trimester pertama dan ketiga. Hal tersebut dikarenakan, meningkatnya kadar progesteron dan janin dalam kandungan. Tidak hanya itu, sulitnya menemukan posisi tidur yang nyaman dikarenakan perut yang semakin membesar, dan mengalami sakit, nyeri hingga kontraksi. 

Klik halaman berikutnya ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]



PENYEBAB MOOD SWING LAINNYA PADA IBU HAMIL

Young pregnant woman with headache sitting on sofa. Pregnancy symptoms, expectation, parenthood concept, copy space

Ilustrasi ibu hamil mengalami mood swing/ Foto: iStock

4. Perubahan bentuk tubuh

Memasuki masa kehamilan trimester kedua dan ketiga, tubuh wanita yang sedang hamil tentu mengalami berbagai perubahan fisik secara signifikan. Seperti terlihat lebih besar dan bertambahnya berat badan. Perubahan bentuk fisik tersebutlah yang memunculkan ketidakpuasan wanita hamil pada tubuh dan penampilannya, dan hal ini ternyata mampu memengaruhi harga dirinya.

Sebuah studi tahun 2020 tentang ketidakpuasan tubuh selama kehamilan, yang diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders, menemukan bahwa Fat Talk yang merupakan kondisi di mana seorang wanita atau orang lain membuat komentar yang meremehkan tentang tubuhnya yang sedang hamil, memengaruhi perasaan individu wanita tentang perubahan tubuh dan keadaan emosional mereka selama kehamilan. 

Hasil menunjukkan bahwa wanita menghadapi tekanan sosiokultural untuk ketidakpuasan tubuh bahkan ketika hamil, dan terlibat dalam Fat Talk selama kehamilan dapat merugikan kesehatan mental wanita, terutama bagi wanita yang lebih muda

5. Depresi 

Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics & Gynecology menemukan bahwa sekitar tahun 2000 dan 2015 tingkat depresi pada wanita hamil meningkat tujuh kali lipat. 

Namun sayangnya, banyak ibu hamil yang justru tidak sadar jika dirinya mengalami depresi. Saat hamil, wanita memang mengalami berbagai perubahan. Salah satunya yaitu perubahan suasana hati. Akan tetapi, depresi bukanlah perubahan yang normal pada masa kehamilan. Perlu dilakukannya pemeriksaan lebih lanjut terhadap kondisi ini. 

Wanita hamil perlu mencari bantuan jika mereka mengalami beberapa gejala berikut ini:

  1. Rasa putus asa.
  2. Ketidakmampuan berkonsentrasi.
  3. Kekhawatiran yang tidak biasa dan konsisten tentang melahirkan dan menjadi orang tua.
  4. Kehilangan minat pada diri sendiri atau kehamilan.
  5. Merasa terpisah secara emosional, kosong, menangis, marah, hingga mudah tersinggung untuk jangka waktu yang lain.
  6. Kecemasan kronis.
  7. Tidak tertarik pada seks.

6. Morning sickness atau mual di pagi hari

Morning sickness atau mual di pagi hari merupakan salah satu gejala intens kehamilan yang dialami oleh hampir 70 persen ibu hamil di seluruh dunia.

Pada saat mengalami morning sickness atau mual di pagi hari, wanita yang sedang memasuki masa kehamilannya tentu merasakan cemas dan perasaan tidak nyaman bila hal tersebut dapat menyerang sewaktu-waktu dan di mana saja, seperti ketika bepergian atau bertemu dengan orang lain. Hal tersebut lah yang menyebabkan perubahan suasana hati dan dapat meningkatkan stres pada ibu hamil.

7. Perubahan naluri sebagai seorang ibu 

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa menjelang akhir masa kehamilan, sistem penghargaan otak wanita yang sedang hamil meningkat dalam persiapan untuk menyambut sang buah hati. 

Dalam hal ini, wanita hamil mungkin merasakan dorongan yang kuat untuk memasak, membersihkan, dan mengatur segala hal selama trimester ketiga sebagai cara untuk mempersiapkan mental pada perubahan yang akan datang dengan adanya sang buah hati.

Namun, ulasan tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Women's Studies International Forum, berpendapat bahwa perubahan naluri sebagai seorang ibu merupakan respon terhadap stereotip gender dan terkait dengan tekanan sosial yang dihadapi seorang ibu selama masa kehamilan.


(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda